GOOD BOY: exchap

24.6K 2.1K 689
                                    

GOOD BOY

.

.

.

EXTRACHAP KOI NO YOKAN-2

.

.

.

"Dengan berat hati kami harus memulangkan anak anda. Ini raport milik Mino, juga berkas-berkas lain yang dibutuhkan untuk mencari sekolah yang baru, ada di sini." Wanita parubaya dengan tatapan penuh wibawa itu mendorong map di depannya kearah Yoongi yang duduk tegak dan tenang sejak tadi.

"Terimakasih" Yoongi menarik map di depannya dan masih menunggu wanita itu melanjutkan ucapannya.

"Kedepannya, kami berharap Mino bisa lebih terkendali di sekolah barunya. Maaf karena kami sudah gagal mendidik anak anda" tutup wanita itu sopan.

Tanpa mengucapkan apapun, Yoongi berdiri dari duduknya, mengambil map diatas meja dan permisi dengan memungkukan badan di depan kepala sekolah Mino.

.

.

.

KOI NO YOKAN

.

.

.

"Appa..." guman Mino memecahkan keheningan.

Sejak masuk ke dalam mobil, Yoongi tidak mengucapkan kata apapun padanya, bahkan hal-hal buruk yang sudah Mino bayangkan, tidak terjadi padanya.

"Hm?" guman Yoongi tanpa melirik anaknya yang duduk sendirian di kursi belakang mobil.

"Mianhae..." cicit Mino.

Tidak ada tanggapan apapun dari pria pucat di depannya. Mino menunduk, menatap kearah sepatunya, sedih.

Di rumah, Jimin sudah menunggu dengan tak sabar. Setelah menjemput Yoonji dari sekolah dan menerima kabar pemecatan Mino dari sekolah, rasanya Jimin ingin membotaki kepala anak sulungnya ini.

Waktu berjalan lambat saat kita sedang menunggu, kan? Itulah yang Jimin rasakan sekarang. Rasanya sangat lama waktu yang Yoongi dan Mino habiskan dalam perjalanan ke rumah kali ini.

"Papa, ada apa?" Tanya Yoonji penasaran.

"Yoonji masuk kamar." Perintah Jimin tegas.

"Kenapa?" Yoonji mengerut protes.

"Ke kamar. Sekarang." Tegas Jimin.

"Tapi, Papa..."

"Min Yoonji!"

Mendengar suara Jimin yang cukup keras, gadis kecil itu berkedip ketakutan dan berlari menuju kamarnya. Meninggalkan Jimin sendirian di ruang TV keluarga.

Setelah sepuluh menit terasa seperti setahun, akhirnya Yoongi muncul dari anak tangga bawah, Jimin sudah siap untuk memuntahkan seluruh kemarahannya pada Mino saat Yoongi tiba-tiba menarik pinggangnya dan memeluknya erat.

"Nanti" guman Yoongi menenangkan.

"Hyung! Aku..."

"Nanti." Tegas Yoongi, membuat Jimin berhenti protes dan membalas memeluk Yoongi erat.

"Lebih tenang?" Tanya Yoongi pelan sambil mengusap rambut Jimin.

Jimin memilih diam dan terus memeluk suaminya sampai amarahnya benar-benar bisa sedikit teredam. Perlahan bahunya yang terasa tegang mulai meluruh, daripada kemarahan, Jimin sadar, kalau apa yang dirasakannya lebih dari itu, dia kecewa.

KOI NO YOKAN-2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang