Chap 21

26.1K 2.7K 787
                                    

PENUH ADEGAN KEKERASAN! JANGAN DIBACA KALAU GA KUAT.

JIMIN GA MUNCUL DI CHAP INI.

"Boss, aku menemukannya" Jackson menutup panggilan teleponnya dan terus mematai pria berjas formal itu dari jauh. Jackson meminum minumannya dengan buru-buru dan berbaur kedalam kerumunan manusia yang berada dilantai dansa untuk menari, matanya terus menatap awas pada pria yang sedang bergerak mengikuti musik di bangkunya.

'Jack, menjauh dari sana' Wonho mengirimi pesan singkat pada Jackson dan dengan cepat menurut. Jackson tidak jadi mendekat dan berdiri kesudut club dimana Wonho juga sedang berdiri dengan gusar.

"Kenapa?" Tanya Jackson kebingungan.

"Boss memintamu menjauh. Dia gila. Kalau dia mengenalimu, bisa-bisa kau habis juga" ucap Wonho.

"Siapa dia sebenarnya?" Jackson kebingungan.

"Entahlah, yang pasti bukan orang sembarang. Jangan terkecoh dengan sikap feminim dan badan tegapnya. Dia gila." Wonho terkekeh dan memutar kursi untuk membelakangi lantai dansa.

"Bagaimana dengan Seokjin-ssi? Ada kabar lain?"

"Keguguran. Dia mendorong Seokjin-ssi dari tangga. Dia bahkan tidak punya rasa kasihan pada bayi di perut Seokjin-ssi" Wonho bergidik ngeri. "Boss kita masih jauh lebih baik, setidaknya, boss tidak menyentuh anak kecil. Yang ini benar-benar monster"

"Namjoon pasti benar-benar marah sekarang" Jackson berucap sedih.

"Entah kenapa kali ini aku merasa boss akan mengotori tangannya lagi setelah sekian lama tidak membunuh" Wonho menghela nafasnya. "Kau tau, jika boss tidak lagi menggunakan Kai atau pembunuh bayaran lain untuk menghilangkan seseorang, itu artinya orang ini benar-benar orang penting. Mana mungkin boss mau repot-repot membunuh orang yang berada dibawahnya"

"Apa menurutmu yang akan boss lakukan kali ini?" Tanya Jackson penasaran.

"Aku yakin dia akan membunuh orang itu seperti singa merobek mangsanya. Kau tau, kalau suudah marah, boss kita berubah jadi manusia yang haus darah"

.

.

.

KOI NO YOKAN-2

.

.

.

"Aku turut berduka" Yoongi menepuk bahu Namjoon yang sedang berdiri memandangi makan anaknya yang tanahnya masih basah.

"Aku tidak akan menahan diri lagi kali ini, hyung" ucap Namjoon tenang. Matanya menatap kosong pada tanah kuburan didepannya.

"Aku. Aku yang akan melakukannya untukmu"

"Terimakasih, hyung. Tapi aku akan melakukannya untuk Seokjin"

Yoongi terdiam disamping Namjoon. Keluarga Namjoon sudah pulang kembali ke rumah setelah acara pemakaman, sementara Seokjin masih belum sadarkan diri setelah dilakukan oprasi pengangkatan janin miliknya.

"Jelaskan pada Seokjin dengan perlahan. Dia pasti terguncang" Yoongi meletakkan bunga mawar putih diatas pemakaman anak Namjoon.

"Aku tau." Namjoon mengangguk paham. "Hyung, carikan dia untukku"

Yoongi melepas kaca mata hitam yang digunakannya dan menatap Namjoon dengan teliti. "Kau tau dia mimpi buruk untuk kita"

"Kau benar. Dia sudah menjadi mimpi burukku selama bertahun-tahun, tapi kali ini aku sudah menghadapi yang terburuk. Aku sudah kehilangan anakku, itu jauh lebih buruk. Jadi, berhadapan dengannya tidak lagi ada apa-apanya"

KOI NO YOKAN-2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang