chap 24

27.7K 2.7K 479
                                    

"Hyung, kau pasti sangat terluka karena itu" Jimin terisak didepan Seokjin dan berkali-kali menghapus air matanya yang turun tanpa permisi saat Seokjin menceritakan apa yang menimpanya kemarin.

"Hey, kenapa menangis? Aku sudah baik-baik saja, Jim" Seokjin memaksakan senyumnya dan mengusap-usap punggung Jimin yang bergetar karena menangis.

"Tapi aku yakin, kau dan Namjoon hyung pasti akan mendapatkan pengganti Apel secepatnya"

"Tentu. Kami akan mendapatkan pengganti Apel secepatnya" Seokjin mengangguk setuju. "Sudah, jangan menangis. Lihat, Mino kebingungan melihatmu menangis" Seokjin memiringkan sedikit badannya untuk menunjukkan wajah Mino yang berada dipangkuannya.

"Maaf hyung" Jimin tersenyum kecil.

"Jadi, ada apa kau kesini?" Tanya Seokjin penasaran.

"Soal Yoongi hyung" mulai Jimin.

"Ada apa?"

"Ceritakan padaku apa saja yang hyung tau soal detail pekerjaan yang dilakukan Namjoon hyung dan Yoongi hyung"

Seokjin membolakan matanya dan tersenyum kecil kemudian. "Jim, lebih baik, Tanya langsung pada suami-mu. Bukan kapasitasku untuk menceritakan secara detail tentang pekerjaan bawah tanah mereka. Hanya saja yang perlu kau tau, mereka melakukan pekerjaan illegal. Itu saja yang bisa kuberitahu"

"Kalau itu, aku juga sudah tau hyung, tapi apa yang mereka kerjakan?"

"Tanya Yoongi" Seokjin menepuk bahu Jimin.

Ditempat lain, Namjoon dan Yoongi sedang terkekeh mendengar pembicaraan Jimin dan Seokjin. Sesuai perkiraan Yoongi, Jimin pasti mencari tau dari Seokjin lebih dahulu. Yang Jimin dan Seokjin tidak tahu adalah anting pemberian Namjoon yang dipakai Seokjin merupakan alat penyadap.

.

.

.

KOI NO YOKAN-2

.

.

.

"Ya Tuhan..." Stella memutar bola matanya kesal saat mendapatkan satu buket besar bunga mawar merah dari Yongguk. Ini sudah lima hari berturut-turut Stella mendapatkan bunga, Stella sudah bosan memasukkan bunga-bunga pemberian Yongguk kedalam tong sampah rumahnya. Bunga terakhir pemberian Yongguk sudah Stella gunakan untuk dekorasi kamar Yoongi dan Jimin kemarin.

"Yang ini akan dibuang lagi, Princess?" Tanya salah satu pelayan di rumah Stella.

"Kalau kau suka, boleh kau makan" ucap Stella asal.

Pelayan itu hanya terdiam didepan pintu kamar Stella yang sudah tertutup dari dalam.

Stella menghempaskan tubuhnya keatas tempat tidur. Kepalanya berdenyut nyeri karena kesal. Sudah berkali-kali Stella mengirim pesan pada Yongguk untuk berhenti mengiriminya hal-hal yang tidak penting, tapi namja itu seolah sudah tidak punya kemampuan membaca lagi. Semua pesan yang Stella kirim dianggap angin lalu olehnya.

"Sudah gila apa?" Geram Stella.

Saat sibuk memaki Yongguk dengan kata-kata tidak senonoh, ponsel Stella bergetar, menunjukan nama tuan Choi disana. Stella dengan semangat mendudukan diri ditempat tidur.

"Daddy!!" sapa Stella girang.

"Kau sibuk?"

"Tidak. Bagaimana dengan kencan?" Tanya Stella semangat.

Tuan Choi terkekeh diseberang telepon. "Daddy menelepon untuk mengajakmu berkencan. Mau pergi kencan berkeliling dengan helicopter?" tawar tuan Choi.

KOI NO YOKAN-2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang