chap 6

33.6K 2.6K 166
                                    

.

.

.


"Mino-ya, ayo bangun, minum susu..." Jimin mengangkat Mino ke gendongannya, menggoyangkan botol susu dan mengarahkan dotnya ke bibir Mino.

Mino terlihat bergerak-gerak karena tidurnya terganggu tapi tetap mengisap susu dari dot miliknya.

"Minooo...." Panggil Jimin lagi sambil menggoyang-goyangkan botol susu karena Mino berhenti menghisap susunya.

Mino terlihat membuka mata, mengerjab beberapa kali dan kembali menyusu. Jimin tersenyum kecil, menggesek hidungnya ke pipi Mino yang terlihat memerah.

"Anak pintar..." puji Jimin.

Saat Jimin sibuk bermain dengan Mino, pintu kamar mereka terbuka, menampilkan Yoongi yang terlihat sedang melepaskan jasnya. Berjalan santai kearah Jimin dan Mino yang sedang duduk di tempat tidur.

"Ada yang tertinggal, hyung?" Jimin menaikan alisnya. Ini masih siang dan sangat jarang Yoongi pulang disiang hari.

"Tidak. Hanya ingin makan di rumah saja" jawab Yoongi kemudian mengecup dahi jimin dan menoel pipi Mino yang sedang minum susu.

"Tumben, biasanya makan di kantor" Jimin mengernyit. "Sedang tidak ada pekerjaan ya, hyung?"

"Ada, tapi tidak terlalu banyak" ucap Yoongi dan mendudukan diri di depan Jimin, tangannya bergerak memegang tangan Mino yang terkepal, menyusupkan jari telunjuknya ke telapak tangan Mino yang kemudian di genggam erat oleh anaknya.

"Oh, sebentar ya, hyung. Setelah Mino minum susu, nanti makanannya aku siapkan" sudah kebiasaan Jimin untuk meyiapkan makanan untuk Yoongi walaupun hanya sekedar menghidangkan. Jimin kurang pandai dalam hal memasak, lagian pembantu di rumah mereka lebih jago dalam urusan masak memasak.

"Tidak perlu, aku sudah meminta Song Ahjumma untuk mengantarkan makanan ke atas..."

"Uwwuu... Appa sudah mandiri Mino-ya. Biasanya harus papa yang menghidangkan makanan untuk Appa" Jimin menggoda Yoongi.

"Kau bilang aku tidak boleh manja" Yoongi menaikan bahunya.

Jimin tertawa kecil. "Lihat siapa yang mau mengalah untuk Mino...." Goda Jimin lagi.

"Jim, nanti akan ada tukang service AC yang datang" Yoongi mengalihka pembicaraan.

"Ne"

"Kau bisa mengawasinya, kan? Nanti suruh salah satu pelayan membawaa Mino turun ke bawah selama AC masih di bersihkan"

"Ne Appa"

Yoongi kembali memanikan jarinya yang digenggam oleh Mino erat, menatap anaknya yang juga sedang menatap padanya. Mino melepas botol susunya yang sudah kosong, matanya terus menatap Yoongi dan sesekali berkedip.

"Apa? Kenapa melihat Appa seperti itu?" Yoongi balas menatap pada Mino.

Mino masih saja menatapnya dan kemudian tanpa mereka duga, Mino tersenyum walaupun tidak sampai satu detik.

"Jim, Mino baru saja tersenyum padaku?" Tanya Yoongi antusias.

"Mino! Jangan pilih kasih, kenapa tersenyum pada Appa lebih dulu? Papa yang menjaga Mino setiap hari" Jimin mengajukan protes.

Yoongi tersenyum meremehkan pada Jimin. " Kau lihat itu, Jiminie? Sudah kelihatan kan Mino lebih sayang pada siapa?" Yoongi berucap sombong.

"Mino, tidak boleh begitu. Ayo senyum lagi..." paksa Jimin. Jarinya bergerak menarik pipi Mino hingga bibirnya tertarik pelan.

KOI NO YOKAN-2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang