Chap 35

24.3K 2.7K 440
                                    


"Kau langsung pulang? Kenapa tidak besok pagi saja?" Chae Appa menatap Yoongi kebingungan.

"Tadi aku menelepon Jimin, dia bilang Mino agak demam. Aku jadi khawatir, jadi ya..."

Tuan Chae tersenyum kecil. "Kau sudah bilang pada Jimin akan pulang malam ini?"

"Aku rasa itu tidak perlu" ucap Yoongi. "Baiklah, aku pergi dulu Appa" Yoongi memeluk Chae Appa sekilas dan berjalan menuju lobi hotel bersama Jackson.

.

.

.

KOI NO YOKAN-2

.

.

.

Jam 1 pagi Mino baru benar-benar tertidur di gendongan Jimin. Anaknya sedang rewel karena badannya panas, padahal tadi pagi Mino tidak kenapa-kenapa.

Jimin meletakkan tubuh Mino diatas tempat tidur, mengganti kompres demamnya dengan yang baru lalu menyelimuti Mino.

Jimin menghembuskan nafasnya. Tiga jam bukan waktu yang sebentar, selama itu Jimin harus menggendong Mino karena Mino akan menangis kalau diletakkan ditempat tidur, bahkan Jimin harus cepat-cepat memutuskan sambungan teleponnya dengan Yoongi karena anak mereka kembali menangis.

"Capek sekali" Jimin menghembuskan nafas lelah, melirik anaknya yang sudah tertidur nyenayk dan tersenyum kecil.

Setelah memastikan Mino tidak akan terbangun, Jimin mengganti pakaiannya dengan yang baru karena bajunya sudah tidak nyaman untuk dipakai. Selesai mengganti baju, Jimin melirik kearas tasnya yang sejak tadi tidak dia pedulikan. Dia jadi ingat soal ponsel dari Yuqi yang berisi percakapan Yoongi dengan kliennya.

Dengan cepat Jimin mengambil ponsel itu, membuka layar ponsel dengan dada berdebar dan menatap anaknya yang tertidur sekali lagi. Dia harus ke balkon agar suara apapun yang terdengar dari ponsel iitu tidak mengganggu Mino.

Dengan sengaja Jimin tetap membuka pintu balkon agar bisa memantau Mino dari luar. Jimin mendudukan diri didekat pintu, tangannya terasa dingin saat membuka lagi layar ponsel tanpa kartu itu.

'Terlalu lama, kalau kau tidak bisa melakukannya, aku bisa minta Kai menyelesaikannya'

Jimin menelan ludahnya gugup saat suara Yoongi terdengar dari posel itu.

'Soal penimbunan minyak ya? sedang bermasalah karena Yongguk sedang terkena masalah. Aku sudah menyelundupkan cukup banyak, saat minyak langka, aku akan mengeluarkannya tentu saja dengan harga tinggi. Berminat?'

Jimin merasa dadanya berdebar sangat keras sekarang. Dia tidak sanggup lagi mendengar suara Yoongi. Tangannya bergeser kearah galeri, dimana ada video Yoongi yang sedang berada di gudang, suara tembakan, suara jeritan seseorang yang mengerikan dan suara tapak kaki.

Jimin menghentikan pemutaran video itu. itu video pembunuhan. Jimin tidak tau siapa yang menembakkan pistol, satu hal yang pasti, Yoongi ada disana.

Jimin menggeser lagi tangannya pada layar, ada beberapa video lain yang Jimin lihat, tapi Jimin tidak berani memutarnya. Dia takut pada hal yang akan muncul disana.

"Jimin..."

Jimin yang tersentak, ponsel ditangannya jatuh ke lantai.

"Yoongi hyung...." Jimin menatap Yoongi gugup.

.

.

.

"Tunggu" Yongguk menghalangi pria asing itu dengan berdiri di depan Stella. "Apa-apaan kau ingin menyuntikan itu padanya"

KOI NO YOKAN-2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang