PENUH ADEGAN KEKERASAN. KALAU TIDAK KUAT JANGAN DI BACA!
.
.
.
"Bagaimanpun caranya, hentikan tangis bayi itu. Kepalaku sakit mendengarnya" Kesal tuan Im dengan menatap tajam para bawahannya yang berada disatu ruangan dengannya.
Mino yang sedang terduduk dilantai tidak hentinya menangis sejak dibawa paksa oleh orang suruhan tuan Im, tangan bayi itu mengulur pada siapa saja orang dewasa disekitarnya, minta dikasihani dan ingin digendong, tapi tidak ada yang mempedulikannya.
"Kalian tidak dengar? Lakukan apa saja agar bayi itu diam" Pria berjas formal itu menatap pada sekumpulan namja yang berdiri di dekat Mino.
Seseorang dari mereka berjalan mendekat, berjongkok di depan Mino yang makin keras menangis karena tidak kunjung di gendong. Merasa kasihan, namja itu menggendong Mino takut-takut, menepuk punggung Mino yang menangis sesenggukan.
"Kau ada obat tidur? Berikan saja pada bayi itu agar dia diam" ucap pria berjas formal itu santai.
Tuan Im menaikkan alisnya dan tersenyum kecil. "Larutkan obat tidur dalam air dan berikan pada bayi itu, sekarang"
Tidak beberapa lama, terdengar suara teriakan Mino yang menangis meraung-raung karena dipaksa meminum obat tidur yang sudah dilarutkan.
.
.
.
KOI NO YOKAN-2
.
.
.
"Lama!"Stella memutar bola matanya saat melihat Luhan muncul terburu-buru di depan Stella. Mobilnya terparkir asal tepat di depan mobil Stella.
"Apa? Apa yang terjadi? Aku baru bangun tidur dan bos bilang, bos kecil di culik, Jimin-ssi ada di rumah sakit" ucap Luhan panic.
"Aku tidak ada waktu menjelaskan. Singkirkan mobilmu dan ikut aku sekarang" perintah Stella.
Luhan buru-buru memarkirkan mobilnya ditempat yang lebih 'layak', berjalan terburu kedalam mobil Stella.
"Kita kemana?" Tanya Luhan bingung.
"Mengambil Mino tentu saja" Stella memutar bola matanya.
"Kemana?"
"Ke villa tuan Im." Stella tersenyum sinis.
"Berdua saja?" Tanya Luhan penasaran.
"Kau takut?" ejek Stella.
"Kau meremehkanku, ibu iblis?" tantang Luhan.
"Kau memang kesayanganku, Luhan" Stella tertawa keras dan menginjak gas mobilnya lebih dalam.
.
.
.
"Hyung, hiks...Mino kita..." Jimin meremas jas Yoongi dibagian perut. Jimin tidak hentinya menangis sejak sadar, dia mengiba pada Yoongi untuk membawa anaknya padanya.
Sementara Yoongi hanya mencoba menenangkan Jimin dan dirinya sendiri. Rasa khawatir membuat kepala Yoongi nyaris pecah. Dia ingin mencari keberadaan anaknya, tapi keadaan Jimin juga belum dinyatakan baik-baik saja. Belum lagi Jimin masih terus terisak tanpa henti.
Ini entah sudah keberapa kalinya Yoongi mengatakan kalau Mino pasti baik-baik saja pada Jimin, tapi Jimin tidak juga berhenti menangis dan meminta Yoongi membawa Mino padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOI NO YOKAN-2
FanfictionYOONMIN! ( biar nyambung, silahkan baca yang KNY-1 dulu kakak yorobun) "Tentu saja begitu, uangku adalah uangku, uang Yoongi hyung adalah uangku. kita sepakat" "Sudah lama aku tidak menggunakan tongkat baseball-ku. Aku senang sekali hari ini" "Dia S...