.
.
.
"Mommy, apa nanti Yoongi hyung tidak marah?" Jimin menahan tangan Stella sebelum benar-benar masuk kedalam sebuah salon terkenal didalam sebuah mall.
"Tenang saja" Stella berucap yakin dan merangkul bahu Jimin masuk kedalam salon.
"Tapi, Mom..."
"Shhh... dia tidak akan marah" Stella menepuk-nepuk kepala Jimin. "Percaya pada Mommy"
"Tapi setidaknya kita harus izin dulu" Jimin tersenyum kaku.
"Nanti saja. Lagian, ini hanya mewarnai rambut, Kitten. Dia tidak akan marah" Stella memaksa Jimin untuk duduk didepan kaca.
"Urus anakku. Warnai rambutnya seperti warna ini" Stella menunjuk sebuah contoh warna rambut didalam majalah pada salah satu pekerja salon.
"Jimin-ssi? Lama tidak terlihat" Sapa pekerja salon itu ramah. Jimin tersenyum kecil.
"Queen, apa kita perlu memotong rambutnya?" pekerja itu melirik Stella yang sedang berdiri menghadap kaca.
"Aku rasa perlu di potong sedikit." Stella memainkan jarinya dirambut Jimin yang masih berwarna hitam. "Kitten, bagaimana? Dipotong sedikit tidak apa, kan?" Stella menatap Jimin lewat kaca.
"Apa nanti Yoongi hyung..."
"Astaga, Kitten" Stella memeluk kepala Jimin dan mencium puncak kepala Jimin. "Dengar, Nak. Mommy melakukan ini untukmu. Kau juga perlu mengurus diri, jangan hanya mengurus anak"
"Tapi tetap saja..."
"Kitten, kau mau Yoongi melirik orang lain yang lebih menarik?" ancam Stella.
"Tidak mau...." Cicit Jimin.
"Nah, kau juga perlu mengurus diri. Jangan tampil berantakan hanya karena punya anak yang masih kecil. Jangan khawatirkan Mino, dia sudah berada di rumah tuan Chae, dia pasti aman. Dan soal izin pada Yoongi, biar Mommy yang urus" Stella menepuk dadanya bangga.
"Mom, apa tidak apa?" Tanya Jimin khawatir.
"Kau tidak percaya pada Mommy-mu ini, Kitten? Wah, kau mulai durhaka ternyata" Stella menggelengkan kepalanya dramatis.
"Mommy, bukan begitu" Jimin terkekeh, menarik tangan Stella dan melingkarkannya dibahunya.
Stella ikut tersenyum dan meletakkan dagunya diatas kepala Jimin, keduanya saling menata melalui kaca dan Jimin makin melebarkan senyumnya.
"Mommy, terimakasih sudah memperhatikanku sampai seperti ini" ucap Jimin tulus.
"Jangan membuat Mommy menangis, Kitten" omel Stella. "Dengar, Nak. Sekalipun kau sudah berkeluarga, kau juga harus memikirkan dirimu sendiri. Ada saatnya kau butuh waktu untuk dirimu. Apa yang kau lakukan selama ini sudah benar, kau sudah menjadi orangtua yang baik untuk Mino dengan mengurusnya sendiri tanpa bantuan babysitter. Tapi kau juga harus memikirkan dirimu. Jangan hanya mengurus anak dan si asshole itu" Stella memutar bola matanya.
"Mom, yang Mommy panggil Asshole itu suamiku" Jimin tertawa.
"Ya, terkadang aku lupa dia suamimu" Stella menegakkan tubuhnya. "Mommy akan pergi berbelanja sebentar. Kau ingin sesuatu?"
"Mommy mau berbelanja apa?" Tanya Jimin penasaran.
"Cemilan. Kita bisa mati bosan hanya duduk tanpa melakukan apapun"
KAMU SEDANG MEMBACA
KOI NO YOKAN-2
FanfictionYOONMIN! ( biar nyambung, silahkan baca yang KNY-1 dulu kakak yorobun) "Tentu saja begitu, uangku adalah uangku, uang Yoongi hyung adalah uangku. kita sepakat" "Sudah lama aku tidak menggunakan tongkat baseball-ku. Aku senang sekali hari ini" "Dia S...