"Belum tidur?" Papa Min melirik kedalam kamar Stella.
Stella yang sedang melamun pun terkejut mendengar suara Papa-nya yang sudah berdiri di dekat pintu. Saat melirik kearah pintu dan mendapati Papa nya sudah berjalan masuk kedalam kamar, Stella mengangguk lemah.
"Mino baru tidur?" Tanya Papa Min sambil melirik Mino yang tertidur disamping macan milik Stella.
"Ne. Dia baru tertidur seteleh menempel pada Yoongi seperti ini" Stella terkekeh.
Diatas tempat tidur Stella, terlihat Mino yang tertidur sambil dipeluk macan milik Stella. Keduanya berbagi selimut kecil milik Mino yang hanya bisa menutupi kaki bagian depan Yoongi saja.
"Mino tidak takut?" Papa Min menaikkan alisnya.
"Dia bahkan memanjat badan Yoongi naik turun dari tadi sebelum tidur" Stella menepuk dahinya pelan.
Papa Min tertawa tertahan. "Cucuku" ucapnya bangga.
"Bagaimana Asshole?" Tanya Stella penasaran.
Saat ini Yoongi sedang di rawat di ruang bawah tanah milik Papa Min, tidak mungkin memasukkan Yoongi ke rumah sakit dalam keadaan mengerikan seperti itu.
"Dokter Kim bilang dia baik-baik saja, Cuma belum sadarkan diri" Papa Min mendudukan diri diatas meja rias milik Stella. "Apa yang terjadi?"
"Asshole sangat marah karena dia menyakiti Jimin" ucap Stella.
"Kau ketakutan, Nak?"
"Aku melihat Yoongi yang saat itu, Pa. Yoongi yang sangat marah. Bisa Papa bayangkan bagaimana paniknya aku?"
Papa Min mengangguk. "Yoongi saat marah memang tidak bisa dikendalikan. Itu kenapa Papa tidak menyentuh Jimin-nya."
Stella mencibir. "Papa hampir melukai anakku!" tuding Stella.
"Yah, kalau Papa mau, Papa benar-benar akan menembaknya saat itu. itu hanya pancingan agar adikmu bekerja lagi. Papa mengerti bagaimana bahagianya punya anak, tapi orang seperti kita tidak bisa lama-lama beristirahat, Nak." Papa Min tertawa kecil. "Dan Papa sangat sadar, Yoongi tumbuh terlalu besar dan sudah tidak bisa ku kendalikan dengan benar. Salah langkah sedikit, dia bisa saja membunuh Papa" Papa Min tertawa.
"Lain kali kalau Papa ingin si Asshole itu bekerja, Papa tembak saja dia. Jangan sentuh anakku!" protes Stella.
"Cerewet sekali" Papa Min memutar bola matanya dan berdiri tegak.
"What?" Stella menatap jengkel.
"Kau sudah memandikan macan itu sebelum bermain dengan cucu Papa, kan?" Papa Min mengalihkan pembicaraan.
"Tentu saja sudah"
"Ya sudah, tidurlah. Adikmu baik-baik saja. Saat dia sadar, dia pasti kembali menjadi Yoongi yang biasa. Jangan khawatir" Papa Min menggusak kepala Stella.
"Siapa juga yang khawatir, dia mati saja aku..."
"Iya, iya," Papa Min memotong ucapan Stella dan berlalu dari kamar anak-nya. Dia perlu mengurus sisa tulang belulang milik adiknya yang sudah jadi santapan pelihaan anaknya malam ini. Bagaimanapun, Mr. Min adalah keluarganya, Papa Min merasa perlu menyiapakan pemakaman kecil untuknya.
.
.
.
KOI NO YOKAN-2
.
.
.
Jimin sudah keluar dari rumah sakit dan saat ini sedang berada di rumah Papa Min untuk melihat keadaan Yoongi. Masih terlihat jelas bekas cekikan yang membiru dileher Jimin yang memperjelas sekuat apa pria yang sudah mencekiknya saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOI NO YOKAN-2
FanfictionYOONMIN! ( biar nyambung, silahkan baca yang KNY-1 dulu kakak yorobun) "Tentu saja begitu, uangku adalah uangku, uang Yoongi hyung adalah uangku. kita sepakat" "Sudah lama aku tidak menggunakan tongkat baseball-ku. Aku senang sekali hari ini" "Dia S...