PROLOG
Agam Aldridge : Dia itu cantik, tapi nolak mulu, ucapannya selalu kasar, selalu menghindar.
Carramel Skriver : Dia itu ribet.
________________________________
Seorang cowok dengan paras mendekati cantik alias sangat tampan ini berjalan di sepanjang koridor sekolah.
Tatapannya lurus, namun sesekali ia melirik pada para gadis yang diam-diam mempotret nya, atau yang terang-terangan sekalipun. Sudah biasa baginya.
Tak lupa juga cowok tampan ini mengedipkan sebelah matanya. Menjadi cowok tertampan disekolah adalah kebanggaan tersendiri.
Dan membuat para bala-bala itu memekik histeris. Dia tidak sendiri dibelakang nya ada cowok yang tak kalah tamvan nya.
Raga Angkasa
Dewa Pradipta
Darrel XaverioKe'4 cowok ini bisa disebut kumpulan cogan sekolah karna tidak ada yang mengimbangi ketampanan mereka semua. Para senior yang juga tergila-gila, bahkan mereka punya fans panatik.
Mereka juga digandrungi siswi sekolah tetangga.
Pagi ini sengaja Agam dan ke'3 temannya masuk ke kelas 10.6. Darrel sebenarnya sangat malas kalau menyangkut Agam yang selalu buat rusuh.
Namun karna SEBUAH paksaan, jadilah Darrel haya ikutan. Diantara teman-temanya, hanya Darrel lah yang waras.
Kali ini Agam akan melabrak seorang gadis yang tempo hari mengaku-ngaku sebagai pacarnya. Selain tamvan ada sisi jahat dari cowok itu, dia bisa dibilang iblis sekolah. Saking tidak ada rasa kasihan dalam dirinya.
Agam menggebrak meja yang di duduki Alofa gadis manis tanpa pensil alis yang mengaku-ngaku itu. Dia lah yang membuat masalah dengan iblis ini.
Semua orang sangat lah takut, saat kemarahan menyertai Agam, mereka hanya bisa merasa kasihan pada Alofa tanpa berniat membantu. Mungkin kalau coba-coba membantu, mereka lah yang akan menjadi sasaran empuk Agam.
"Jadi elo yang ngaku-ngaku jadi doi gue?" tanya Agam dingin, sampai mereka sesarasa di kutub es.
Semua orang bergidik ngeri "mm, an-anu," lidah Alofa terasa kelu. Sungguh kemarin ia hanya bercanda saja tentang mengakui Agam sebagai pacarnya.
Sungguh tidak ada maksud lain. " Lo udah ngancurin nama baik gue, tau gak." Lanjut nya. Oh tuhan. Ngancurin nama baik, maksud nya apa. Apa dia kira mengaku sebagai pacarnya mengancurkan nama baik.
Bahkan bukan hanya Alofa pasti yang mengaku-ngaku sebagai pacarnya. Pasti semua siswi juga banyak yang begitu, cuma mereka tidak terdengar ajah.
Dan bodoh nya Alofa ngaku di depan gebetan nya Agam dan sekarang beritanya sudah menyebar.
Pasti kata-katanya di tambahkan, karna Agam sangat lah marah. Agam menatap Alofa yang bergetar hebat, dan seulas senyuman evil menghiasi wajah nya.
"Pokoknya gue mau, lo berdiri di lapangan dengan menggunakan mic, terus ngomong dengan suara keras kalau lo bukan pacar gue, lo hanya ngaku-ngaku."
Lanjut Agam yang membuat Alofa membulat kan matanya sempurna.
Apa cowok ini sudah gila, mana mungkin itu sangat memalukan. Pasti Alofa akan di bully abis-abisan, sungguh Alofa tidak sanggup, ia sudah sangat menyesal kemarin.
"T-tapi Ak-ku-n" ucapan Alofa terpotong.
"Tidak ada kata tapi, Hel, atau lo mau gue bully sampai keluar sekolah," ancam Agam.
Apa? buly, seperti ini saja sudah seperti bully, apa lagi bully beneran.
"I-iya," pasrah Alofa dan membuat seringai lebar di wajah Agam.
**
Siang ini matahari pas berada di tengah-tengah, membuat sekolah terasa di padang pasir.
Saat inilah Alofa harus mengakui kalau dia bukan pacar Agam. Menghentikan isu yang terlanjur menyebar akibat kecerobohannya yang membuatnya pada titik ini.
Keringat dingin mengucur di pelipis gadis itu, Alofa mengetuk-ngetukan mic. Sehingga semua mata mengalihkan padangannya kelapangan.
Dengan segera semua menuju lapangan dan membuat rasa takut Alofa bertambah berkali-kali lipat.
"Eh itukan cewek yang ngaku pacar most wanted kita kan"
"Iya berani banget"
"Cantik sih tapi Oon"
"Ngapain dia disitu, apa dia mau umumin kalau dia istrinya Agam sekarang, haha"Dan semua ejekan di dapatkan Alofa, belum juga mengatakan sesuatu cacian, makian, hinaan, semuanya sudah menerka. Dan membuat Alofa menelan saliva nya yang terasa sakit di tenggorokan
"Woiii, lu mau ngapain hah," teriak teman sekelas nya sambil tertawa. Dan disaat seperti ini, dimana teman-temannya yang harus nya bertanggung jawab.
Ya. Kemarin teman-temannya lah yang membuat Alofa ngaku-ngaku sebagai pacar nya Agam, dan itu hanya main-main saja.
Alofa menghela napas. "D-disini a-aku m-mau ng-ngomong." Ucapan Alofa terhenti.
"Gagap lo yah," teriak yang lain, bulir keringat dingin dipelipis Alofa semakin mengucur deras. Antara malu & takut, Alofa kembali menghela napas yang terasa sulit.
"A-aku bukan p-pacar Agam, a-aku cuma ng-ngaku-ngaku doang," ucap Alofa yang memejam kan matanya. Seketika tubuhnya serasa ada yang mengguyur. Alofa pun membuka matanya, benar tubuhnya sudah sangat kotor, sepertinya ini air comberan.
Alofa pun membalikan badannya, dan dibelakang sudah ada kacungnya Agam, Indra. Yang barusan mengguyur Alofa, kini diikuti timpukan telur dan terigu ke badan Alofa, air mata Alofa keluar begitu deras. Ia sungguh pasrah, dan inilah akibat nya dia mengaku-ngaku.
"Dasar bitch bisa nya cuma ngaku-ngaku doang," ucap seorang siswi yang Alofa tidak tau siapa. Ia memecahkan telur dikepala Alofa, karna Alofa tergulai lemas di lapang.
Diikuti tawa yang amat sangat meledek semua siswa siswi SMA Alaska.
Hari inu adalah hari terlaknat bagi Alofa Senja.
*
Disini gue mau infoin. Nama-nama nya diambil dari tokoh yang ada dicerita yang gue baca di WattPad.
Maaf banget kalau diambil namanya, soalnya gue jatuh cinta banget sama Agam, Raga Dewa Dewa.
Gue juga udah minta ijin sama penulis namanya kok meski gak direspon.
Agam : 'BBoMB' (Meridian dev)
Raga : 'SIN' (Faradita)
Dewa : 'INVALIDITE' (Faradita)
Cerita ini hanya fiktip belaka apabila terdapat kesamaan tokoh dalam cerita ini hanya merupakan kebetulan semata tanpa ada unsur kesengajaan.
Salam hangat dari Ninna Nattasha penulis amatir yang menggunakan HP tiga kamera.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ice Girls [END]
RomanceAgam Aldridge : Dia itu cantik, tapi nolak mulu, ucapannya selalu kasar, selalu menghindar. Carramel Skriver : Dia itu Ribet. Ditulis tanggal 21 Maret 2018 Selesai tanggal 20 Oktober 2019