Bagian - 33

7.9K 328 11
                                    

Gadis dengan tai lalat dibibirnya ini tersenyum, menatap ketua gangstar kejam yang tengah menatapnya.

"Darrel, gue tau siapa lo" ucapnya yang membuat Darrel yang diam kini memperhatikan gadis ini, "Lo ketua Black-Devil , " lanjut gadis itu dengan senyum evil nya.

Darrel mengerutkan keningnya, ia masih belum mengerti dengan apa yang diucapkan gadis ini.

"Apa mau lo?" tanya Darrel yang kini berdiri, gadis itu menatap sekelilingnya, mereka tengah dikelas Darrel, menatap kembali Darrel.

"Mau tau siapa ketua Black-Dragon?" balik tanya gadis ini membuat Darrel menterbelalakan matanya sempurna, siapa sebenarnya gadis ini, bagaimana bisa dia mengetahui dirinya, mengetahui ketua Black-Dragon.

"Siapa?" tanya balik Darrel yang kini menyipitkan matanya, tertawa, gadis itu tertawa misterius.

"Kalau gue kasih tau, lo bisa habisin dia?" gadis itu kembali bertanya, kini ia duduk disamping Darrel yang berdiri.

"Akan gue habisin, misi balas dendam gue gak pernah mati" jawab Darrel membuat gadis itu kembali tertawa.

"3 kali, sudah 3 kali Black-Devil kalah sama Black-Dragon , yakin bisa habisin ketua itu?" kini pertanyaannya semakin menyudutkan, Darrel berdiri mencekal tangan gadis itu.

"Kasih tau ajah, dan lo akan segera denger kabar kematian dia.." sungut Darrel yang dimatanya penuh api kebencian.

"Yakin.. lo mungkin akan sedikit terkejut dengan apa yang akan lo denger..mungkin juga gak akan percaya" gadis itu melepas cekalan Darrel, ia kemudian berdiri.

"Tapi gak apa-apa, lo bisa habisin dia, gue percaya.. " dia menyunggingkan senyum jahat, wajah gadis ini sangat berbeda dengan yang biasa ia tampilkan, membuat Darrel benar-benar seperti tidak mengenalinya.

"Dia.. pacar sahabat lo sendiri, dia Carramel ketua Black-Dragon".

***

Carra diam menatap Agam yang wajahnya babak belur, Agam tengah mengobati dirinya sendiri. Geng itu sudah dikalahkan oleh Agam, Dewa dan Raga, juga beberapa anggota geng Off-White.

"Ini.." Carra menyodorkan botol air mineral yang sempat ia beli tadi, ia belum memberikannya karna mereka tengah berkelahi.

"Makasih" ucap Agam kemudian meneguk air yang sudah tidak dingin lagi, Carra diam hanya menatap prmandangan kosong itu, menatap bagaimana bisa mereka masuk tanpa sepengetahuanya, siapa yang sudah memancing mereka. Carra yakin seseorang berada dibalik peristiwa ini. Tidak mungkin Darrel, cowok itu susah diklaim tidak bersangkutan.

Pasalnya SMA Atlanta ini tidak mudah dimasuki yang bukan pelajar, itulah mengapa Carra yakin ada seseorang yang membawa King-mv kegedung ini.

"Kenapa?" tanya Agam mampu mengalihkan tatapan Carra, Carra menggeleng, mereka kemudian berjalan ke depan sekolah.

Wajah babak belur Agam mampu membuat semua mata tertuju pada mereka yang kini tengah berjalan berdampingan, sorot mata kaget emang gak bisa disembunyikan.

"Mau kekantin?" tanya Agam canggung karna sedari tadi mereka tidak beebicara. Carra melihat kelasnya, ia kemudian menggeleng.

"Nggak, aku langsung ke kelas ajah" jawab Carra membuat Agam mengangguk mereka kemudian berjalan kekelas Carra, "Kamu cepat kekelas juga" ucap Carra yang langsung masuk kedalam kelasnya setelah mengatakan itu.

Agam tersenyum, melihat tingkah malu-malu Carra, ia kemudian mengikuti saran Carra, ia akan segera kekelasnya juga.

"Carra... muka kak Agam kenapa, astaga , ko bisa bonyok gitu?" tanya Ariana yang histeris melihat banyak lebam diwajah tamvan Agam.

The Ice Girls [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang