Bagian - 29

8.9K 342 7
                                    

Besok adalah hari kenaikan kelas di SMA Atlanta  ,yang mana kelas 12 akan segera meninggalkan SMA ini. Sebetulnya bukan itu sih yang ditunggu anak SMA ini.

Tapi acara from night nya lah, dimana acara ini sering mengadakan kencan buta, ya buat para jomblo untung besar. Bukan hanya itu pas pelepasan anak 12 yang diadakan malam hari juga akan ada penyanyi dari luar negri. Memang sih di SMA Atlanta ini kalau acara seperti tidak pernah ecek-ecek.

"Besok malam berangkat jam berapa?" tanya Agam saat menurunkan Carra didepan rumahnya.

"Kayaknya aku gak dateng.." jawab Carra membuat Agam menyernyit, Agam lalu melepaskan helm nya, ia lalu turun.

"Lho kenapa?" tanya Agam yang duduk dimenyamping dimotornya, mengahadap pada Carra.

"Terlalu ramai, aku kurang suka.." jawab Carra yang menggenggam erat tali ransel, gak tau kenapa berhadapan seperti ini membuat hati Carra berdetak cepat. Agam mengangguk.

"Mau ikut sama aku gak?" tanya Agam membuat Carra menaikan sebelah alisnya.

"Kemana?" tanya balik Carra, Agam lalu menahan senyumnya, ia gak tau kalau ia akan mengatakan ini, jujur saja Agam tidak merencanakan ini.

"Kerumah aku.. " jawab Agam membuat mata Carra terbelalak kaget, ini Agam bercanda atau gimana.

"M-mau ngapain..?"tanya Carra gugup, wajahnya malah menjadi pucat, Agam kembali menahan senyumnya.

"Makan malem ajah Carr, sekalian ngenalin kamu sama keluarga aku" ucap Agam yang hampir saja tertawa oleh Carra, cewek itu terlihat sekali sangat gugup, Agam baru pertama mengalami kejadian ini.

"K-kita kan masih baru beberapa minggu pacaran.." ucap Carra dengan memegang roknya kuat, ia tidak tau apa yang dipikirkan cowok yang sudah membuatnya salting ini.

Agam pura-pura menyernyit sambil menaikan sebelah alisnya, "Apa yang kamu pikirin Carr, kita kan cuma makan malem doang.." ucap Agam yang benar-benar menahan tawanya, wajah salting Carra sangat lucu menurutnya, dan demi apapun Carra terlihat seperti orang lain, dan Agam suka itu.

"Hah"sentak Carra dengan menterbelalakan matanya sempurna, Carra terhenyak apa yang sudah ia pikirkan, ya tuhan Carra sangat malu sekarang, ia sudah berpikir terlalu aneh, " Iya, hehe..maksud gue emang cuma makan malem doang kan,... eh yaudah yah gue masuk, hati-hati dijalan.." lanjut Carra yang membuat Agam tidak bisa menahan senyumanya, Carra sangat manis saat salting begini.

Carra langsung saja masuk tanpa menengok dulu kebelakang, ia sudah cukup malu dengan tingkah nya sendiri.

Saat sudah sampai di dalam ia segera menutup pintu.. Carra memegangi dadanya yang terpompa cepat, entah kenapa ia sangat gugup seperti ini, Carra seperti ingin mati saja.

Ia lalu berjalan kearah lift, saat melihat pantulan dirinya dicermin lift, Carra lalu kembali membuka pintu lift.

"Gue gendutan gak yah.." ucap Carra yang padahal ia masih sama, Carra segera keluar lift, "gue jalan lewat tangga ajah deh" lanjut Carra yang segera menaiki tangga.

Yap dia Carra, cewek dingin yang tidak peduli penampilan, namun kali ini entah kesamber apa ia berubah, satu yang harus diingat, dia adalah cewek biasa yang akan gugup saat makan malam dengan keluarga kekasihnya.

**

"Ar, bisa ketemu gak dicaffe..sekarang?" tanya Carra saat sambungan telpon tersambung, memang pagi ini Carra ingin menanyakan sesuatu pada Ariana, tentu saja tentang apa yang harus ia pakai nanti malam.

"Siap, sekarang gue berangkat" sahut Ariana disebrang telpon, Carra menghela napas ia gugup Ariana nanti akan mentertawakanya.

15 menit kemudian Ariana sampai, memang Caffe ini tidak terlalu jauh dari rumah Ariana, ia lalu melihat Carra yang hanya diam saja. Ariana kemudian duduk.

The Ice Girls [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang