Agam sedang duduk termenung di kursi kelasnya,
Ia malas untuk sekedar ke kantin, entah kenapa semenjak kejadian kemarin
Mood nya jadi sangat rusak, Agam menghela napas gusar, disaat seperti ini sungguh ia membutuhkan rokok
Ia pun segera beranjak menuju kantin belakang, melewati tempat sepi itu
Saat sampai di depan kantin, mata Agam terpaku pada gadis yang kemarin memberikan kotak pada Darrel
Gadis itu sedang asyik makan nasi goreng, ada perasaan nyaman melihat gadis itu melahap makannya
Cukup aneh namun itulah yang dirasakan Agam saat ini
Agam berjalan dengan lambat, sampai ia berdiri dihadapan gadis itu
Seketika gadis itu menatap tajam Agam, siapapun yang ditatap seperti itu pasti akan salting
Seperti yang saat ini Agam rasakan, baru saja mulut Agam akan mengatakan sesuatu
Namun gadis itu berdiri, sepertinya Agam sudah melakukan hal yang tidak meng'enakan bagi gadis itu
Buktinya gadis itu bediri dan meletakan uang sebesar 10.000 disamping piring nasi goreng yang masih tersisa setengah
"Neng kembaliannya" ucap mang Wawan, karna Carra selalu memberikan uang 10.000 padahal harga nasi goreng 5000
Dan Carra selalu bilang "buat mamang ajah kembaliannya" tuh kan
Carra langsung melenggang pergi, Agam terus menatap punggung Carra yang sudah tak terlihat lagi
Agam langsung menghampiri mang Wawan "mang, cewek tadi sering kesini" tanya Agam penuh antusias
Mang Wawan tersenyum "iya den, setiap istirahat dia selalu kesini untuk makan" ucap mang Wawan yang membawa piring bekas Carra
Agam mengangguk "loh kenapa gak di kantin utama ajah yah mang, padahal lebih ramai" ucap Agam yang cengengesan
"Nah, gara-gara ramai itu si Neng milih kesini, dia itu suka ketenangan den"
Ucap mang Wawan beralih mencuci piring, sementara Agam ber'oh saja
"Ngomong-ngomong nama nya siapa mang" tanya Agam ke intinya..
Mang Wawan menatap Agam penuh selidik "aden naksir yah" ledek mang Wawan diikuti senyum kikuk Agam
"Ah, nggak ko mang, saya cuma pengen tau ajah" ngeles Agam yang menggaruk belakang lehernya
"Namanya neng Carra, tapi mamang gak tau nama lengkap nya, " jelas mang Wawan
Setelah bertanya itu kepada mang Wawan tentang Carra, alhasil Agam pergi tanpa membeli rokok yang menjadi tujuan nya kekantin ini
***
"Woi Man kemana ajah lo, kita tungguin di kantin kagak muncul-muncul" ucap Raga yang beralih duduk di samping Agam
Agam hanya membalas ucapan Raga dengan lirikan singkat tanpa berniat menjawab
"Oh iya Gam, ini tadi adek-adek kelas nitip ini buat lo " ucap Dewa yang baru sampai kelas
Raga yang melihat kado dan coklat itu langsung berbinar, ia pun langsung merogoh laci meja Agam dan mengeluarkan semua isinya
Agam menghela napas saat melihat beberapa kado, coklat dan bunga yang mulai layu itu dihadapannya
"Gue lupa Gam, kemaren tuh dedek gemes ngasih ini ke gue buat lo pastinya " ucap Raga yang cengengesan
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ice Girls [END]
RomansaAgam Aldridge : Dia itu cantik, tapi nolak mulu, ucapannya selalu kasar, selalu menghindar. Carramel Skriver : Dia itu Ribet. Ditulis tanggal 21 Maret 2018 Selesai tanggal 20 Oktober 2019