Bagian - 21

10.5K 421 4
                                    

"Carr, mau ikut gak, sepupu gue ngadain pesta di rumahnya.." ajak Sella dengan merapikan papan ujiannya, Carra kemudian berhenti sejenak dari aktipitasnya.

"Boleh,, kapan?" tanya Carra dan langsung saja berdiri menatap Sella , Ariana melotot sempurna.

"Demi apa lo, itu bukan pesta yang cuma muterin musik jadul kesukaan lo lho Carr, ini pesta anak muda.. dugem-dugem gitu.." timpal Ariana yang membalikan badanya menghadap Carra.

"Oh ya" balas Carra yang membenarkan rambutnya, Sella kemudian mencebikan bibirnya.

"Ikh Ariana, nanti kan gue bisa puterin lagu-lagu kesukaan Carra, ikut yah Carr.." bujuk Sella sebari mencubit pelan tangan Carra.

"Iya ikut yah Car..yah ..yah" bujuk Elsa juga, pasalnya Carra sangat susah jika diajak urusan party , namun tadi Carra langsung saja mengiyakan, tapi Ariana malah mengacaukan.

"Iya..iya" balas Carra yang menarik tangan Elsa dari wajahnya.

"Yeyyy, yaudah yuk, yang lain udah pada pulang" ajak Sella yang memang hanya mereka ber4 yang masih berada dikelas 10.3 ini.

Mereka pun keluar kelas.

"Pestanya sekitar jam 7 malam gitu, rumah sepupu gue bersebelahan sama rumah gue"

Mereka terus saja mengobrol sampai  parkiran, saat Carra akan mengambil kunci mobilnya, sesuatu hilang dari saku rok nya. Sesuatu yang sangat berharga baginya, sesuatu itu hilang.

Carra kemudian mencari pada tasnya, pada tempat dimana ia berdiri, ia juga mencari didalam mobilnya. Sesuatu itu hilang.

"Lo nyari apa Carr?" tanya Ariana yang melihat wajah Carra panik.

"Kunci'' jawab Carra yang berlari ke kelasnya, semoga saja kunci itu ada dikelasnya, kalau sampai ia tidak bisa menemukanya, ia tidak akan memaafkan dirinya sendiri, kunci itu sangat berharga.

Wajah Carra mendadak pucat saat dari kejauhan pintu kelasnya terbuka, Astaga , apa itu tukang berisih-bersih, bagaimana kalau dia membersihkan kelasnya lalu membuang kunci itu, bagaimana kalau itu terjadi.

Jantung Carra sudah tidak beraturan, berlari dengan sangat kencang, saat sampai didepan kelasnya ia melihat cowok itu disana, dikursi miliknya.

"Ngapain lo disini?" tanya Carra saat melihat Agam yang sedang duduk dikursinya, wajah Agam memerah , ia seperti maling tertangkap basah.

"Eh..Carr, astagfirullah, ngagetin ajah" ucap Agam yang memegangi dadanya, ia kemudian berdiri, baru saja Agam ingin memperlihatkan sesuatu pada Carra, eh gadis itu sudah menyingkirkannya dari hadapannya.

"Minggir lo'' ucap Carra yang menyingkirkan Agam dari jalanya, ia kemudian melihat kebawah kursi miliknya, milik Ariana, dan seluruh kolong kursi dibarisanya, ia juga melihat ke bawah kursi jajaran yang lain.

"Kamu nyari apa Carr".

Tidak digubris, dua kata itu selalu dikaitkan dengan Carra, susahnya apasih menjawab, Carra kayaknya rugi banget kalau menjawab pertanyaan Agam.

Carra terduduk lemas dilantai, wajahnya kembali pucat saat tidak menemukan sesuatu yang sangat berharga itu.

"Lo nyari apa Carramel?" tanya Agam dengan menekan kata 'Carramel' diucapanya, akhirnya perhatian Carra teralihkan.

"Lo liat gak kunci segini disini," tanya Carra pada Agam, sungguh ia tidak terlalu berharap pada cowok satu ini.

"Kunci kayak gini" ucap Agam yang mengeluarkanya dari saku celananya, seketika mata Carra melotot sempurna antara kaget dan bahagia.

The Ice Girls [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang