Suasana mencekam terasa dikoridor belakang saat ini, koridor yang biasanya sepi kini menjadi ramai.
Semua orang berbondong-bondong berdesakan ingin mengetahui sedang ada konser apa.
Diandra Winathan, yang akrabnya disapa Dara ini laga nya sedang melabrak seorang gadis kelas 10.
Kabar-kabar nya kelas 10 ini sedang didekati most wanted Alaska.
Siapa lagi kalau bukan Agam Aldridge yang sumpah demi apa pengen Carra tabok tiba-tiba.
"Jadi lo yang namanya santan" ucap Dara dengan menatap Carra dari ujung rambut sampai kepala.
Luna Prianti menepuk bahu Dara pelan, lalu mulai berbisik "Carra Dar, ko jadi santan sih" ucapnya.
"Kalo santan merek nya apa coba, hah, Carra kan, yaudah gue panggilnya santan ajah" kekeh Dara membuat Carra menggelengkan kepalanya.
Sebenarnya bukan mau Carra sih berlama-lama dikoridor, namun berhubung jalan nya dihadang oleh 2 kurcaci ini jadilah Carra diam.
Saat Carra akan melenggang pergi, tanganya dicekal oleh Dara, "mau kemana lo, bener yah lo itu ngeselin banget sih, kenapa pertanyaan gue gak lo jawab hah" lanjutnya.
Carra melihat jam yang melingkar ditanganya, ia harus pulang, namun dua insan itu masih saja membuang waktunya.
Sebenarnya Dara udah kehabisan akal sabarnya, pertanyaannya satu pun gak dijawab, mau marah, marah gimana coba, orang Carra sama sekali gak nyahut.
"Gue ulangin yah pertanyaan gue Carramel kelas 10.3, lo pacarnya Agam?, ngapain lo deket-deket sama dia?, lo tau gue calon pacar nya!, gue gak suka lo sama dia" Dara menghela napas setelah ngomong panjang kali lebar tanpa jeda napas itu.
Carra menghela napas, ia sudah membuang waktunya selama 13 menit, dan ini harus segera selesai.
"Kalau gue jawab pertanyaan lo, apa gue boleh pulang? " tanya Carra membuat Dara melotot.
"Iya" jawabnya.
"Gue bukan pacar siapapun".
Enteng, simple, datar,dan jelas membuat Dara kehabisan akal sakitnya, namun ia tak mau menyia-nyiakan waktunya.
Ia pun memberi jalan pada Carra yang udah hampir menabrak dirinya.
"Ya ampun Dar, lo liat tadi, dia sama sekali gak ada takut-takutnya, ajiibbb" tak percaya Luna membuat Dara meringis.
**
Kehidupan tenang Carra disekolah sepertinya harus segera berahir.
Kini semua pasang mata menatapnya dengan berbagai tatapan.
Siapa sih sekarang yang gak kenal Carra, gadis kelas 10 yang tidak ada takut-takutnya menghadapi kaka kelas cantik yang garangnya minta ampun.
"Wah, itu bukan sih yang namanya Carra, kok gue jadi ngepans yah sama dia". Carra menghela napas, ia tidak ingin mendengar namanya terus disebutkan.
Salah dia sendiri sih menjawab pertanyaan dari kaka kelas itu.
Setelah mengambil tas nya yang berada di kursi belakang, ia segera menutup telinganya dengan earphone dengan memasang lagu dari Sean Paul -Love Scenario-.
Berjalan dengan santai membuat perasaanya lebih tenang, ia harap teman sekelasnya masih sama seperti kemarin, jangan sampai berubah seperti anak kelas lainnya.
Jangan kan disekolah, Instagram, Facebook, SN, Grup Chat Sekolah, semuanya ramai mencari akun Carra, mereka semua ingin tau siapa sih sebenarnya gadis itu, soalnya berita nya itu udah bener-bener nyebar. Kalau gak salah sekolah tetangga juga pada tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ice Girls [END]
RomansaAgam Aldridge : Dia itu cantik, tapi nolak mulu, ucapannya selalu kasar, selalu menghindar. Carramel Skriver : Dia itu Ribet. Ditulis tanggal 21 Maret 2018 Selesai tanggal 20 Oktober 2019