Bagian - 27

9.4K 389 9
                                    

"Malu gak ya kalau gue bilang gitu?" tanya Agam pada dirinya sendiri, ia ingin mengucapkan bahwa ia mencintai Carra, namun ia malu untuk mengungkapkannya.

Hari ini SMA Altanta kembali dipenuhi siswa dan siswi yang kembali bersekolah setelah kelas 12 menjalani Ujian Nasional.

Hiruk piuk memenuhi kelas yang sudah satu minggu ini tidak mereka tempati, contoh saja Raga yang kini menciumi meja kesayanganya.

"Lo bener-bener yah Ga, malu-maluin nya'' ucap Dewa yang kembali menoyor kepala Raga, namun Raga yang masih kangen-kangenan ..gak peduli dengan cacian Dewa.

Agam yang baru datang melemparkan tasnya pada Raga sehingga cowok itu memekik kaget. Wajah Agam muram tadi Carra bilang tidak perlu menjemputnya karna Carra sudah berangkat sendiri, Agam jadi kesal deh sekarang.

"Lo udah kenapa lagi sih Gam, kayaknya kemaren lo hepi-hepi , mentang-mentang udah pacaran sama cewek itu" ucap Dewa yang lupa nama Carra, makanya ia bilang cewek itu.

"Gue gapapa, betewe lo udah nengok si Darrel belum, dia masih dirawat dirumah sakit?" tanya Agam yang menyingkirkan tangan Raga yang masih memeluk meja.

"Belum, gimana kalau siang ini, hmm, gue masih heran ko bisa yah si Darrel digebukin sampai masuk rumah sakit, padahalkan kita tau dia paling jago berantemnya diantara kita.." Raga mulai bicara, pasalnya gimana gak aneh cowok sekuat Darrel mampu tumbang oleh satu orang, dan sayangnya Darrel gak ngasih tau siapa orangnya.

"Lo masih ingat Black-Dragon gak?" tanya Dewa, spontan Raga mengangguk, siapa sih yang gak kenal Black-Dragon gangstar berwibawa titisan gangstar terbesar di dunia.

"Yang ketuanya gak ada yang tau itu yakan.."jawab Raga membuat Dewa mengangguk.

"Gue sih curiga,kalau si Darrel diserang sama ketua itu, gini yah, ... lo inget si Hemi kan , tau gak kalau dia itu satu geng sama si Darrel, nah dia kasih info lalau mereka diserang sama Black-Dragon"  Raga mangut-mangut, lalu menatap Agam yang bengong.

Hm, sepertinya Agam tidak menyimak pembicaraan mereka , ia lalu menepuk bahu Agam.

"Lo ada masalah Gam, lo bisa cerita ko" ucap Raga membuat Agam meliriknya sebentar, ia lalu menghela napas.

"Gue salah yah kalau minta pacar gue sendiri perhatian sama gue?" tanya Agam yang menyandarkan tubuhnya pada kursi miliknya. Dewa yang mendengar Agam akan bercerita segera membawa kursi kehadapan meja Agam.

"Gak salah , sama sekali nggak, justru wajar ajah kalau elo minta perhatian sama pacar lo sendiri, sedikit tidak kalian sudah ada hubungan.."  jawab Raga membuat mata Agam terbelalak.

"Tuh, bener kan, intinya gue gak egois minta perhatian sama Carra"

"Emangnya pacar lo ngomong apa?"tanya Dewa membuat Agam menggeleng.

"Gak ada, gue cuman takut kalau gue minta perhatian sama dia, gue takut dianggap egois, karna kita pacaran baru berumur mingguan" jawab Agam yang memantapkan hatinya, ia yakin Carra akan mengerti kalau ia juga ingin diperhatikan , ya walau Agam tau ia adalah cowok pertama yang menjadi kekasih Carramel.

**

Hari ini pelajaran masih kosong, para guru bilang dimulai besok ada ujian ulangan, karna tidak lulus nilai rata-rata. Ternyata Agam termasuk pada ujian ulangan karna nilai yang seharunya 9.1 , Agam hanya 8.9, butuh nilai 9.1 agar bisa naik kelas.

Namun berbeda dari Carra, setiap mata pelajaran ia lulus dengan nilai 9.2 , itu artinya ia tidak masuk Remedial.

"Gue ulangan lagi.." pekik histeris Ariana membuat Carra menutup kupingnya sebentar, ia lalu beralih menarik Ariana keluar kerumunan kelas 10.

The Ice Girls [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang