Bagian - 30

8.7K 361 6
                                    

Carra membuka lemari besar yang bertender perkasa didalam ruangan yang hanya diisi barang-barang Carra ini, sebenarnya satu ruangan yang menyambung dengan kamar Carra ini khusus untuk menyimpan barang-barang Carra. Seperti pakaian, sepatu, tas, make-up walau jarang dipakai, jam tangan, dan masih banyak lagi.

Camella sengaja menyiapkan itu, bahkan dikamar Camella sendiri 2 ruangan lah yang menjadi penyimpanan barang-barang mewahnya.

"Jadi non Carra minta bibi buat  bantuin nyari pakaian nya gitu?" tanya ulang bi Lasti membuat Carra cengengesan.

"Carra gak mau ngecewain keluarga dia bi.." lanjut Carra dengan duduk disofa. Bi Lasti mengangguk oke.

Camella yang baru saja naik dari tangga menyernyitkan keningnya, pintu kamar putrinya terbuka , tidak biasanya.

Camella terdiam, apakah ia harus mengecek atau tidak, perasaan Camella tidak menentu, ia tidak pernah ke kamar Carra kalau tidak ada alasan.

Camella lalu menggeleng, ia harus mengecek semua itu, ia takut ada sesuatu.

Camella melihat kamar Carra kosong, hanya saja pintu diruangan khusus terbuka, Camella kemudian berjalan mendekati pintu. Ia menyernyit saat melihat bi Lasti asisten rumah tangganya dengan Carra yang memilih-milih baju dilemari besar itu.

Camella kemudian melihat apa yang mereka lakukan, terbesit rasa iri dalam dirinya, ia tidak pernah seperti itu. Disana Carra tengah tertawa karna bi Lasti yang bingung dengan pilihan Carra.

"Yang ini non cocok.." ucap bi Lasti memberikan satu dress berlengan pendek berwarna putih biru dengan desain yang sangat cantik, Camella terhenyak itu hadiah dari Alvaro suaminya saat Carra berusia 15 tahun.

Dress yang dulu sebetis, sekarang sudah selutut, Camella tersenyum saat ia tidak sadar kalau Carra sudah setinggi itu selama 2 tahun. Namun dibagian tubuhnya ternyata masih muat, masih terlihat cantik walau sudah 2 tahun.

"Cantik banget non.. " ucap bi Lasti dengan memutar tubuh Carra sampai Carra tertawa geli melihat cara bi Lasti.

"Terus make-up nya gimana?"tanya bi Lasti membuat Carra diam, pasalnya bi Lasti sama sekali gak bisa make-up, begitupun Carra nanti make-up yang selalu ia pakaian tidak sesuai dengan dress nya.

Camella mengangguk, sekarang ia paham untuk apa Carra memakai dress itu, sepertinya Carra akan pergi ke from night, mungkin itu pikir Camella.

"Biar mamah ajah yang make-up'in kamu Carra.." ucap Camella yang membuat Carra dan bi Lasti mendongak kaget, pasalnya sejak kapan ibunya masuk tanpa ada masalah.

Bi Lasti mengangguk, "Iya non, ibu pasti bagus make-up'in non nya" ucap bi Lasti, Carra kemudian menatap ibunya dengan tatapan aneh.

"Kamu mau keacara from night kan?" tanya Camella yang memasuki ruangan khusus itu, Carra menatap bi Lasti yang akan memberikan jawaban, pasalnya bi Lasti tau kemana Carra akan pergi, Carra lalu mengangguk.

"Iya.." jawab Carra berbohong, ia tidak ingin membuat ibunya kecewa, tapi ia juga ingin pergi keacara undangan Agam. Bi Lasti diam membisu, sebenarnya ia tidak pernah berbohong pada majikannya ini, tapi kalau ia jujur ia takut menyakiti anak majikanya.

Alhasil sekarang Carra tengah didandani oleh Camella, sebenarnya Carra dan Camella sekarang sangat canggung, waktu Camella mendatangi Carra agar putus dengan Agam semenjak itu mereka tidak pernah bebicara, dan itu membuatnya semakin canggung.

Apalagi sekarang wajah mereka berhadapan dengan jarak dekat, mereka tidak saling pandang, malah terkesan menghindari kontak mata.

Setelah satu jam Carra sangat cantik dengan riasan itu, tidak berlebihan, elegan dan cocok dengan dress nya, Carra sangat sempurna malam ini. Namun dibalik itu Carra juga baru tahu kalau ibunya pintar merias.

The Ice Girls [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang