Author pov
Kring...kring....kring
Dengan mata yang masih mengantuk alana pun turun untuk menunaikan sholat jamah bersama papa dan mama dan melaksanakan aktivitasnya seperti pagi-pagi sebelumnya. Seperti biasanya Alana berangkat dengan berjalan kaki, sambil menikmati udara pagi Magetan yang sangat segar. Setelah sampai kelas iapun mulai berbincang Bersama Rista
"Eh lan, nyumbang lagu kalik masa lho gak mau kasih persembahan suara lho yang indah ke temen temen?"ucap Rista
"Gue mau tapi masih bingung aja mau nyanyi apa."
"Yaelah lho nyanyi pergilah kasih- chrisye aja , bagus banget lho itu."
"Nanti gue pikiran lagi deh."
Ketika sedang asik berbincang ada seseorang yang masuk kekelas Alana secara tiba tiba dan menghampiri Alana.
"Lan bias gak kita ngomong sebentar ?" suara lembut dan tegas mengagetkan Alana , tubuhnya yang tinggi membuat alana harus sedikit menadahkan kepalanya untuk bisa menatapnya.
"Untuk apa ? "balas Alana dengan cuek. Sebab Alana tau seseorang yang didepannya saat ini sudah membuat kacau dirinya untuk beberapa minggu lalu.
"Gue mau ngmong sesuatu sam lo.." ucap Angga dengan lembut walaupun sikap Alana yang masih terkesan cuek, bahkan Alana memalingkan muka darinya.
"Udahlah lan lo keluar aja dulu, selesaiin masalah lo sama Angga. Biar plong tuh hati."
Ucap Rista menengahi percakapan Alana dan Angga,
Setelah itu mereka berdua pergi ke taman belakang sekolah untuk bicara berdua
"Lan maafin gue ya.. sikap gue emang terkesan seperti pria pengecut. "Kata Angga tanpa ba bi bu.
"Udah tau kan , mendingan sekarang lho latihan mental biar gak dibilang pengecut! "jawab Alana menjawab dengan nada yang sedikit mengejek
"Lho mau ngomong apa lagi sih?" sambung Alana kembali ketika akan beranjak tapi di cegah oleh Angga.
"Kita bisa baikan gk?"harap Angga dengan nada menyesal.
"Kamu tau kan ga. untuk kembali sepeti semula itu susah , dan untuk nerima kamu ada lagi itu gak mungkin, terlanjur sakit hatiku ke kamu ini. "Ucap Alana dengan mulai memakai aku-kamu.
"Setidaknya kamu anggap aku temanmu , udah cukup bagiku. "
"OK, aku akan usaha nerima kamu sebagai teman , tapi enggak sekarang. Aku masih mau nata hati ku yang udah kamu hamburin ke mana mana ga.. "ucap Alana sambal beranjak dari bangku taman dan meninggalkannya seorang diri.
Di kelas
Sesampainya di kelas Alana kaget karena ruangan kelas sudah berubah, meja meja diletakkan dibelakang kelas sehingga hanya menyisakan kursi ditengah tengah dan disusun menjadi beberapa shab. Setelah itu semua anak 12 Mipa 4 nonton film hangout secara Bersama didalam kelas.
Setelah usai nobar Alana mendapatkan telfon dari papanya untuk datang ke kantornya karna ada suatu hal.
"Eh ta.. gue cabut dulu ya , papa gue nelfon suruh ke kantor sekarang."
"Ok ati ati Lan."
Alanapun berangkat menuju kantor papanya letaknya lumayan jauh dari SMA nya jadinya dia naik angkotan menuju kesana. Setelah tertera papan tulisan Kodim 0804 alana pun turun.
Ia masuk sedangan santai namun segan karna dia tahu ia memasuki wilayah militer. Dia pun langsung masuk menuju ke kantor papanya .
Alana pov

KAMU SEDANG MEMBACA
Dituliskan Takdir
General Fiction#1 Tentara 30/01/2020 #1 abdinegara 30/01/2020 #1 militer 21/04/2019 #1 Tentara 19/10/1/2019 #1 cintapertama 16/7/2017 [COMPLETED √] Takdirkan selalu mengiringi kemanapun Kita pergi. Diantara pilihan yang ada hanya kamulah yang ku nanti