PART 46

13.4K 656 16
                                    

Di wilayah paling timur Indonesia, disanalah belahan jiwa dari Alana Sena Mahardika di tempatkan. Dia sedang mengurusi beberapa dokumen penting yang harus di kerjalannya segera

"Bang, ini saya taruh mana jahenya?" Tanya ikhsan, anak buahnya.

"Udah kamu taruh situ aja."

"Istirahat dulu aja bang, pusingnya biar hilang dulu." Nasehat Ikhsan pada Adit yang hanya di tanggapi anggukan.

"Makasih ya San." Ucap Adit lalu menyruput jahe hangat. Setelah itu dia kembali fokus pada laptopnya.

"Iya.. udah ya.. Assalamualikum." Ucap seseorang sambil masuk ke dalam ruangan.

"Ajusta!" sapa orang tersebut ketika melihat Adit tengah fokus pada laptopnya.

"Maaf bang, saya kira tidak ada orang." Ucap salah satu anggota Adit tak enak.

"Udah gak papa. Lanjutkan saja. Saya mau istirahat." Ucap Adit lalu mematikan laptopnya kemudian pergi dari ruang tersebut.

"Ajustaa." Hormat prajurit itu pada Adit yang berjalan melewatinya.

Sesampainya di kamarnya dia segera menghidupkan hpnya yang sudah hapir sebulan tidak di ceknya, sebab kesibukannya sebagai pimpinan di kompi. Dia baru menyadari bahwa ada istrinya yang mungkin saja mengkhawatirkannya.

Setelah di nyalakan, hpnya tidak berhenti bergetar. Tanda banyak pesan yang masuk.

Setelah menunggu beberapa menit hpnya sudah berhenti bergetar. Dilihatnya layar notifikasinya hanya berasal dari istrinya seorang.

Di baca dan didengarkannya pesan pesan dari istrinya itu.

Kakak udah sampeek?

Kok gak ada kabar?

Hp kaka lobet ya?

Kak udah ada satu minggu tapi kok masih gak ngasih kabar?😢

Alana kangen banget!💓💓

Kak udah makan kan? Kalau capek istirahat😉

Jangan lupa kalau tidur pakek Soffelnya. Biar gak digigit nyamuk.😎

Kak, aku ngerasa kayak anak kos kosan lagi. Tapi bedanya gak bisa keluar seenaknya.😔

Kakak, di sana kayak apa? Banyak cewek? , jangan lirik lirik cewek! Awas ya!😈 Inget Di Malang ada Alana Sena Mahardika👻. Istri tercantik di dunia.💓

Kak ibu ibu yang lain udah di kabarin suaminya, kapann kakak telfon aku.

Kak, kemarin udah janji bakal ngabarin. Tapi sampek sekarang kok gal ngasih kabar😥

Aku rindu sama kakak😢

Love you. Love you so much😘

Terlihat senyuman tipis terlukis polos pads bibir Adit. Membaca beberapa pesan istrinya itu membuatnya semangat kembali. Dan membuatnya bertekat untuk memberikaan yang terbaik untuk negara serta istri tercintanya. Alana Sena Mahardika.

**

Satu bulan lebih berlalu akhirnya suara ponsel Alana berdering. Suami tercinta akhirnya menelfon dia juga. Dengan semangat serta suka cita Alana mengangkat telfon Adit.

"Assalamualaikum."

"Waalaimkumsalam. Kak!!" teriak Alana di telfon, antara senang serta marah.

"Apa sayang?, jangan teriak teriak begitu dong. "

"Kak!, aku marah ya sama kakak. Katanya bakal ngasih kabar, tapi nyatanya malah ngilang satu bulan lebih. Aku khawatir banget sama kakak. Tiap malem aku  kirimin pesen tapi gak pernah di baca." Serbu Alana dengan suara yang membara.

"Kakak kemana aja sih??" suara Alana tiba tiba melemah dengan cepat. Dan membuat suara di sebrang terkekeh pelan.

"Maaf, aku gak pernah hubungin kamu. Aku sibuk banget. Selesai tugas aku udah kecapean dulu terus tidur. Tau tau udah pagi buta harus tugas lagi." Jelas suara di sebrang dengan lancar. Sedangkan Alana hanya bisa diam mendengarkan suara suaminya terus bebicara. Sebab suara itu sudah sangat di rindukan selama sebulan lebih ini.

"Iya aku maafin, tapi jangan hilang kontak sebulan dong kak.. aku tuh gak bisa diginiin." Suara Alana dengan sedikit lebay, dan membuat yang mendengarnya tertawa.

"Iya bakal ngehubungin kok kalau sempet. "

"Ih kok sempet." Protes Alana

"Iya.. iya.. bakal ngehubungin." Ralat Adit dengan cepat.

"Gimana kabar Kakak?" Tanya Alana setelah memarahi suaminya itut degan gemas.

"Alhamdulillah baik kok. Kamu gimana sehat sehat ajakan? Gak nangis mulu kan?" Tanya Adit dengan candaan.

"Ih apaan sih kakak. Aku nagis ya gara gara kamu juga kali. Baik kok kak. Kakak gimana?"

"Aku di sini baik baik aja. Makanku juga tepat waktu." Ucap Adit di balik telefon.

"Kamu baik baik di sana ya." Tambah Adit. Sebelum sempat aku jawab, seseorang memanggil suaminya itu.

"Al, aku tutup dulu ya..ada panggilan dari atasan. I love you" Ucap Adit kemudian menutup telefonku.

Lega, sedih, bahagia itu yang dirasakan Alana sebab suaminya telah menghubunginya setelah sebulan lamanya tak ada kabar. Setelah percakapan singakt itu Adit sudah mulai sering mengubungi Alana meskipun lewat pesan singkat, sebab Adit yang selalu sibuk dan tidak ada istirahat kecuali makan dan tidur.

Dituliskan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang