PART 10

15.6K 649 3
                                        

Pagi ini aku berangkat agak pagi agar gak telat lagi seperti kemarin. parkiran motor tidak begitu padat karna memang masih pagi. akupun pergi ke kantin untuk makan. Yap karna aku tadi berangkat agak pagi,aku tidak sempat makan. jadinya aku bawa bekal dari rumah. Untung tadi pagi mbak Desi udah sedikit  masak buat kantin jadi aku bisa bawa bekal.

"Hey Lan, tumben udah dateng. masih pagi lagi ini." ucap Devi begitu semangat pagi ini.

"Ya.. dari pada Telat kayak kemarin." ucapku menimpali.

"Nanti habis kelas ikut aku ke MATOS, yuk?" ajaknya sambil memainkan hp. sedangkan aku menikmati makan pagiku.

"Aduh, sorry Dev. Mama sama papaku lagi main ke sini. Nanti malem mau labas ke Surabaya. jadinya habis kelas ngajak beli oleh- oleh." ucapku kemudian menyruput aqua botol sedang dengan sedotan.

"oohh, mama sama papamu pulang." sambil mengalihkan tatapannya ke arahku.

"Iya baru dateng tadi malem." ucapku menyunggingkan senyum. tanda bahagiaku

"BTW, lusa anterin aku nyari Kos kosan ya?, mama sama papaku setuju aku ngekos" tanyaku ke Devi penuh harap. sebab kemarin saat aku ngobrol. Aku membicarakan masalah tempat tinggal. Merekapun menyetujuiku untuk mencari Kos- kosan. Agar aku tidak kelelahan mondar mandir kampus- asrama.

"Ok, lusa pulang dari kelas ya?" tanyanya memastikan

"Sipp." ucapku meringkasi bekal, kemudian menaruhnya dalam tas. setelah itu aku melihat sekeliling sudah mulai ramai. Lalu ku lirik jam tanganku sudah hampir pukul delapan.

"Eh Dev udah mau jam delapan masuk kelas yuk." ajakku

"Ok lah yuk."

akupun berangkat menuju kelas bersama teman seperjuanganku ini.

*

Sore ini aku pergi bersama mama dan mbak Desi untuk mencari oleh-oleh untuk Budhe Hendra, istri Alm. Pakdhe Hendra.

Mobil jazz ini berhenti di toko oleh- oleh di daerah Randu Agung. Letaknya jika dari asrama kita pergi ke arah Surabaya. Letaknya sebelum Lawang.

"Ma mau beli apa aja?" Tanya ku saat sedang berkeliling melihat oleh oleh khas Malang. Saat aku berkeliling aku melihat buah apel, ada sari apel yaitu minuman dari sari apel khas Malang, kripik buah, kripik tempe. Dan lain lain.

"Kamu ambilin kripik buah nya tiga ya rasanya yang beda beda, mama mau ngambil sari apelnya." Ucapnya memberiku instruksi.

Sedangkan mbak Desi pergi meninggalkanku dan mama pergi ke pasar Lawang untuk membeli buah apel. Karana kemungkinan di pasar akan lebih murah dan tetap berkualitas. Biasalah guys ibu –ibu, kalo ada yang lebih murah tapi tetap berkualitas kenapa enggak.

Setelah puas menelusuri seluruh sudut ruangan di toko oleh oleh ini kamipun membayar kemudian menunggu mbak Desi datang. Selang sepuluh menitan mobil Honda Jazz silver itupun berhendi di depanku dan mama. Kamipun pulang ke asrama dengan tiga kantong belanjaan.

Malamnya setelah sholat magrib mama dan papa bersiap menunggu bis ke arah Surabaya. Sebenarnya papa dan mama punya mobil di madiun tapi mungkin lagi pingin ngerasaain transportasi umum sekalian biar gak capek capek amat, mereka akhirnya naik kereta kesini. Setelah menunggu hampir dua puluh menitan bis Restu warna hijau hampir datang.

"Hati- hati pa , ma." Ucapku sambil mencium punggung tangan mereka serta memeluk mereka bergantian.

"Iya Lan, kamu juga jaga diri di sini. Nanti kalo udah dapet kos-kosannya kabari papa. Kalo ada masalah juga kabari papa." Pesan papa kepadaku sambil mencium keningku.

Dituliskan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang