PART 27

15.8K 754 27
                                        

"Oh ya kamu sama istrimu mau kapan nyusulnya?" pertanyaan yang sama sekali tidak aku prediksikan mungkin juga tidak bagi kak Adit, tapi  pertanyaan itu sudah tercetus dalam otak om Bagas. Aku serta kak Adit hanya saling bertukar pandang. Mengisyaratkan untuk kak Adit aja yang jawab.

"Secepatnya kalau bisa." Jawab kak Adit mantap dan gak lupa senyuman manis khas kak Adit dia keluarkan. Salah kelihatannya syuruh kak Adit yang jawab. Aku hanya bisa menoleh tak percaya pada kak Adit.

"Baguslah, Kita tunggu ya." Kata om Bagas terkesan menantang kami.

"Lihat Dek. Mereka udah pengen cepet cepet punya, kita kapan?" canda om Rendi membuat kami semua tertawa, sedangkan aku hanya tertawa getir.

"Udah buat aja om pulang nanti." Celetuk mbak Vivi yang sukses membuat mbak Yonita menoleh menatap mbak Vivi dengan tatapan kesal meski ia tutupi dengan senyuman. Tapi aku bisa melihat kekesalannya.

"Oh iya om, nanti tanggal tiga besokkan HUT PERSIT. Bapak bapaknya ada kegiatan juga gak?" tanyaku pada om Rendi untuk mengalihkan topik. Ngeri soalnya pada diem semua.

"Ada kok, kalau gak salah lomba voly pantai sama tenis lapangan. " Tutur om Rendi sambil mencomot jajanan yang di sediakan mbak Vivi.

"Ohya? Kok gak di umumin ya mbak sam bu Rayon?" tanyaku beralih ke mbak Yonita.

"Iya dek kok gak tahu kita?" balas mbak Yonita juga bingung.

"Kebanyakan gosip tuh. Mangkanya gak tahu Ada pengumuman." Celetuk kak Adit membuat aku Dan mbak Yonita malu.

**

Hari ini adalah hari dimulainya lomba lomba untuk peringatan HUT PERSIT. Lomba ini akan dimulai dari sekarang dan diumumkan pemenangnya pada saat HUT PERSIT tanggal tiga April nanti. Bakal exited banget, secara ini adalah acara pertama di kegiatan persit.

Lomba diadakan di aula ajusta. Kemudian akan di mulai pada pukul delapan pagi. Untuk ini bapak bapak ikut berpartisipasi, ikut melihat jalannya lomba jadi di jamin bakal ramai dan meriah.

Untuk pembukaan, lomba yang pertama kali adalah lipsing lagu. Dan bateraiku mendapat urutan ke tiga di lomba ini. Bakal gak sabar lihatnya. Pakaian yang aku kenakan adalah baju olah raga yang berwarna hijau, dengan rambut yang aku sanggul bawah simple biar kelihatan rapi.

"Yuk naik" ajaknya ketika sudah siap di atas motor sportnya.

"Enggak, aku mau ngajak mbak Yonita bareng aja." Tolakku sambil mengunci pintu rumah dengan tenang.

"Gak, kamu sama aku. mbak Yonita juga mau berduaan sama suaminya juga kalik." Celetuknya yang mulai menyalakan sepeda motornya

"Yaudah aku naik motorku sendiri." Ujarku sambil merogoh kunci motor di sling bag hitamku.

"Gak, kamu sama ku. Kamu mau ya dapet omongan orang orang. Istri danton naik motor sendiri. Pisah sama suaminya, pasti lagi berantem. Mau kamu?" tanyanya yang menyudutkanku.

"Biarin" ucapku kesal yang di sudutkannya.

"Yasudah." Lengosnya kemudian memutar balikkan motornya untuk menjalankan motornya. Namun dia masih diam tidak segera melajukan motornya. Aku melihatnya hanya menghentakkan kaki kesal, segera aku naik di boncengannya. Samar terlihat senyumannya dari kaca spion.OK, Dia yang menang

**

Sesampainya di aula tidak sedikit bapak-bapak dan ibu-ibu yang menyapaku dan kak Adit ramah. Aku pun membalas sapaan mereka tak kalah ramah. Hampir saja sudah mencapai pintu aula kak Adit mengatakan bahwa dia akan melaksanakan apel terlebih dahulu, kamipun berpisah. Kak Adit menuju lapangan untuk apel sedangkan aku menuju kursi bateraiku untuk mempersiapkan dukungan untuk baterai.

Dituliskan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang