Trett.. treet...
Suara trompet pagi berseru Setelah suara azan subuh yang berkumandang memanggil umat muslim untuk beribadah kepada-Nya.
Setelah menunaikan sholat subuh aku segera berkemas Dan melihat kak Adit sudah siap dengan pakaian olahraga dengan kaos pendek berwarna hijau tua.
"Mau kemana?" Tanyaku setelah melipat rukuh yang selesai aku pakai untuk ibadah.
Tak sempat kak Adit menjawab lagu senam pagi berbunyi nyaring menggema di seluruh antero asrama.
"Sudah tau kan jawabannya?" Ucapnya sambil menaikan Alis sedikit, seperti mengejek.
Segera aku berlalu menuju kasur untuk membersihkan tempat tidur yang sedikit tidak rapi.
Akupun menuju kamar mandi untuk mengguyur tubuhku yang sudah lengket.
Tok.. tok.. tok..
"Lan?" Panggil seseorang dari luar kamar mandi.
"Iya kenapa?" Jawabku dari luar. Sambil mematikan kran kamar mandi agar aku bisa mendengar dengan jelas suaranya.
"Aku berangkat." Ucapnya padaku.
"Iya, berangkat sana hati- hati." Sambil menyalakan kembali kran kamar mandi.
Tok.. tok.. tok..
Kenapa lagi nih orang- omelku Sambil mendengus kesal.
"Apa!" Ucapku keras Sambil membuka pintu kamar mandi sedikit.
"Salim dulu dong." Katanya sambil mengajukan punggung tangan kanannya padaku. Aku hanya menatapnya kesal. Lalu mengambil tangannya Dan mencium punggung tangannya dengan kesal. Hanya wajah senang karena membuatku kesal yang ditunjukkan olehnya..
Segera aku tutup kembali lalu melanjutkan mandi pagiku. Btw, airnya dingin banget lebih dingin dari di rumah Bata.
**
My jadwal pagi ini Adalah nata baju ke lemari Dan kegiatan bersih bersih rumah lainnya. Merubah nuansa kamar kak Adit yang awalnya menunjukkan bahwa dia masih lajang menjadi menjadi kamar dengan nuansa ruangan pasangan.
Aku letakkan foto pernikahanku dengan kak Adit di kamar foto ukuran 30R , besarkan. Aku saja kaget dengan foto itu. Karena memang aku tidak tahu menahu tentang masalah foto pernikahan.
Kini kamar kak Adit suda terpampang nyata for pernikahan kami. Lumayan lah buat hiasan kamar.
**
Setelah bersih bersih kamar Dan menata kamar kak Adit. Aku menuju ruang tamu untuk menyibakan horden, mengizinkan Sinar surya menembus masuk jendela. Membelai mesra kulit dengan kehangatannya.
Wait!
Saat sedang merasakan hangatnya sinar mentari melalui jendela samping pintu masuk. Aku melihat pemandangan hebat.Seseorang wanita sedang menyapu terasnya. Wanita yang sepertinya aku familiar dengannya. Saat aku mengamatinya kembali aku akhirnya menyadari siapa wanita itu.
"Mbak Vivi!" Seruku kaget kemudian menutup kembali hoden ku rapat rapat. Lalu berdiri membelakangi jendela, sambil memegang dadaku seperti orang terkena serangan jantung. Jantungku tiba Tiba berdetak hebat. Apa ini aku satu komplek sama mbak Vivi yang statusnya istri om Bagas.
Kenapa harus satu komplek ya Allah - batinku nelangsa.
**
"Assalamualaikum" suara seseorang terdengar dari balik kamar. Aku sekarang sedang di kamar termengu di atas kasur.
![](https://img.wattpad.com/cover/141221090-288-k219129.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dituliskan Takdir
Ficção Geral#1 Tentara 30/01/2020 #1 abdinegara 30/01/2020 #1 militer 21/04/2019 #1 Tentara 19/10/1/2019 #1 cintapertama 16/7/2017 [COMPLETED √] Takdirkan selalu mengiringi kemanapun Kita pergi. Diantara pilihan yang ada hanya kamulah yang ku nanti