28. Amarah Ticha

445 18 0
                                    


" Kenapa keduanya datang bersamaan disaat hati tidak bisa saling merelakan. "

______________________________________

Setelah ada kejadian dikantin kemarin, ada sepasang mata yang sangat menyukai hal tersebut. Bahkan ia sudah punya rencana untuk membuat Rivan dan Ticha semakin jauh lagi. Dan sekarang ia sengaja menuju ke kelas Rivan hanya untuk sekedar basa basi.

Dan yang dicari malah bercanda dengan kelima temannya siapa lagi kalau bukan Raffi, Mad, Gilang, Rendi dan Gio.

Della melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya dan jam masih menunjukkan pukul 09.34. Kurang sepuluh menit lagi bel akan berbunyi menandakan istirahat.

Dan kebetulan pagi ini guru guru pada rapat. Jadilah seluruh kelas sekarang jamkos. Dan dikelas Rivan hanya ada Rivan dan kelima temannya.

Ketika Mad tengah menertawakan Rivan yang akhir akhir ini jutek abis matanya menangkap sosok yang tersenyum ke arah Rivan dari pintu.
Mad yang tahu langsung menyenggol bahu Rivan dan dagunya menunjuk kearah dimana Della berada.

Rivan hanya mengeryit mengetahui Della berada di sana. Dan akhirnya Rivan berjalan mendekati Della.

"ngapain lo disini? "tanya Rivan yang nampak sedikit marah.
"gu-gue cuma mau tanya aja sih" jawab Della dengan menggaruk lehernya yang sebenarnya tidak gatal.
"emm... Anu.. Gue mau minta lo ajarin gue matematika, bisa kan? Soalnya nilai gue matematika hancur abis. "

Yang ditanya hanya menggangguk.
"kapan? "

"tiap hari abis pulang sekolah"jawab Della dengan santainya. Mata Rivan membulat sempurna. Kenapa harus setiap hari? Jika setiap hari bagaiman dia bisa mengawasi Ticha dan Velix?  Oh ya Tuhan....!

"ok lah" jawab Rivan tergesa pergi ke arah kantin dan meninggalkan Della yang tersenyum sangat puas.

'bagus. Pelan pelan Rivan akan jadi milik gue seutuhnya dan lo Ticha akan dapat ampas aja. Karena apa?  Karena gue tahu siapa Velix itu'

*****⏰*****

"Ta terusin aja kalo mau gangguin gue terus! "ucap Kenna kesal setengah mati. Bagaimana tidak? Kenna sekarang sedang belajar di perpustakaan tetapi Agatha terus saja mengganggunya.

"kenapa sih Ken?  Lagian seru juga jailin kamu"ucap Agatha dengan entengnya.

Akhirnya dengan pasrah Kenna mengehembuskan nafas beratnya. Meski sudah sebulan lebih mereka berpacaran, tidak membuat Kenna bosan akan sifat dan kelakuan Agatha yang jahil bin tengil.

"lo anak tunggal ya Ken? "
Yang ditanya hanya mengerutkan kening tanda ia tak mengerti.
"kenapa nanya gitu? "

"ya keliatannya manja banget. Biasanya kan kalo anak manja banget itu anak tunggal"Agatha menyampaikannya dengan sangat tenang sedangkan yang dikritik hanya mendengus sebal.

"Ken?"

"Hmmm... "

"gue tanya. punya sodara nggak? "tanya Agatha dengan sebal. "kalau gue nggak punya"tambahnya.

Ya. Tidak akan mungkin Agatha mengatakan bahwa ia memiliki kakak bernama Ticha,  karena Ticha sendirilah yang informasinya tidak mau disebarkan jika ia merupakan kakak dari Agatha, si most wanted boy di SMA Jaya Bakti.

"punya"jawabnya.

"cewek apa cowok? "tanya Agatha yang begitu penasaran.
"cowok"jawab Kenna singkat.

"alah cowok. Kirain cewek, kalau cewek bisa gue jadiin selingkuhan gue"cerocos Agatha yang akhirnya dapat pukulan dari Kenna.

"lo ngapain sih masih disini. Mending lo ikut temen temen lo yang kurang kerjaan aja gitu. Daripada disini gangguin orang"omel Kenna yang langsung dipatuhi oleh Agatha.

360 Derajat [Completed] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang