"Setiap detik itu berharga.
Sebab waktu tak bisa diajak bercanda"______________________________________
"ngapain kamu telfon saya malam malam begini? " tanya orang yang disebrang dengan tak suka.
"maaf kalau saya meng-"
"nggak usah basa basi! Cepet bicara sebelum saya matikan panggilan ini. Buang buang waktu! "
"iya tante. Apa saya boleh tau kabarnya Rivan" ucapnya terbata.
"mimpi apaan kamu? Tengah malam telfon saya tanya kabarnya Rivan."
"maaf kalau saya ganggu waktu tante. Saya minta maaf sama apa yang saya lakuin selama ini ke Rivan dan juga tante" ucapnya ketakutan.
"baru sekarang sadar? "
Ticha tak bisa membendung air matanya kembali. Ia menitikkan air mata.
"tan-"
Sambungan ini akhirnya diputus oleh Rahma secara sepihak. Ia butuh tempat cerita untuk saat ini. Ia ingin cerita kepada Agatha, tapi ia tidak ingin membebani adik satu satunya itu.
Dia mengambil buku diary nya yang masih tersimpan rapi di rak buku.
Disana lengkap foto foto dirinya dan juga Rivan. Ia buka satu per satu."gue rindu lo Van"
"Rindu itu ketemu lah" jawab Agatha enteng dari belakangnya.
"mau ketemu gimana? Mamanya Rivan aja marah banget sama gue "
"oh ya, nomor handphone lo baru? " tanya Ticha kearah Agatha yang sudah terlentang di ranjang Ticha.
"nggak"
Ticha berfikir jika itu ada hubungannya dengan Rivan pasti ia kenal. Secara dia punya kontak Rivan, Rahma dan juga Kenna. Lalu siapa?
Kalaupun itu nomor yang sengaja menjahilinya tidak akan mungkin sebanyak itu."kak? "
"hm? ". Agatha rupanya memang sudah sangat mengantuk ketika ditengok oleh Ticha.
"lo cepet pergi ke kamar lo Tha. Ini udah malem. Cepetan! Gue juga mau tidur kali!" ucap Ticha sambil menggoyangkan tubuh adiknya.
"enakan disini"
"Gila lo! Nggak mau gue! Cepet keluar gak?! Gue seret lo ya?!" ancamnya yang hanya diberi kekehan oleh Agatha.
"iya iya bawel"
Agatha menyerah dengan kelakuan kakaknya. Rupanya memiliki kakak super cerewet seperti Ticha memang harus sering pergi ke THT.
"untung aja lo ganteng. Kalo nggak udah gue jadiin samsak lo" kekeh Ticha pelan.
Ia kemudian tidur tapi rasanya mata kecilnya tak ingin diajak tidur. Ada perasaan yang mengganjal pada gadis itu. Ia sangat takut kehilangan Rivan.
Bagaimana kabar cowok itu?
Bagaimana kondisinya?Drttt.... Drtt.....
Rupanya ada panggilan masuk dari Allea.
"hallo? "
"eh Cha, Gilang tadi habis jenguk Rivan"
"oh ya? Terus terus? "
"Rivannya sih belum sadar. Cuma energi Rivan sering habis. Kadang nafasnya juga kurang stabil gitu"
"kog gitu. Aduh gimana ya? Gue pengen banget lihat kondisinya Rivan. Tapi tante Rahma kayaknya marah banget sama gue" tatih Ticha.
![](https://img.wattpad.com/cover/100419849-288-k742262.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
360 Derajat [Completed] ✔️
Novela Juvenil"Percayalah, berhentinya putaran itu karena elo." Kata orang, cinta itu seperti matahari. Tenggelam di satu tempat, terbit ditempat yang lain. Tapi bagi Rivan Aditya Putra, kalimat itu sama sekali tidak berlaku buat mantan satu-satunya yang bernama...