~The Second Diary~

5.5K 286 26
                                    

Hy Didi, my dear...
Gimana kabar Lo Di? Gue harap Lo baik-baik aja. Mama sama papa belum pulang juga yah? Atau memang mereka udah gak peduli lagi sama gue? Lo tau Di,gue itu masak sendiri. Papa sama mama gak mau kalau di rumah ini ada pembantu. Mereka gak percaya. Mereka bilang kalau gue itu lebih baik mandiri. Meskipun gue pernah minta, tapi papa gak mau. Dia malah bandingin gue sama kak Chintya. Lo tau Di?terkadang gue cuma nyeplokin telur aja. Kalau enggak beli mie instan. Meskipun begitu,gue gak pernah kepikiran buat sporing dari rumah. Bisa aja sih,gue bandel,gue keluar malam,gue malas belajar,gue pacaran,atau gue .... Ahhhhhh

Cuma gue gak pernah kepikiran kekgitu. Tapi pernah gak yah,papa sama mama itu mikirin gue?Bisa ajakan, gue minta dikasih uang banyak biar gue bisa hidup foya-foya. Cuman,gue gak mau kekgitu. Tapi selalu aja,mama sama papa memuji-muji kak Chintya. Tapi mama sama papa gak tau kalau kak Chintya itu nakal. Memang iya, dia pintar. Cuma,dia itu pergaulannya aneh banget. Sama yang nakal gitu,trus dia minta uang banyak-banyak,dia boros,dia selalu ganti gadgetnya seriap minggu. Laptop​ juga. Yah, gue gak bisa apa? Gue gak bilang kalau gue itu anak yang baik.

Memang piala sama piagam dia lebih banyak. Okeh,gue salah. Dia memang pantes dibanggain. Dia memang hebat,dia segalanya. Setiap kita semua ngumpul baik itu makan,nonton,atau jalan bareng,pasti mereka cuma nanyain kak Chintya. Terkadang gue sedih,tapi gue tetap paksa tersenyum. Sakit banget tau gak,nanti kita lagi makan trus yang ditanyain kak Chintya melulu. Gue cuma diam,ngelihat mereka tertawa sendiri.

Trus kalau gue misalnya sakit,gue disuruh pergi berobat sendiri,karna mereka sibuk. Tapi kalau kak Chintya sakit,pasti papa bela-belain izin dari kantor buat nganterin dia ke rumah sakit. Trus kalau dia dirawat,papa sama mama pasti nyediain waktu buat ngejaga dia. Lah,kalau gue mana ada. Gue malah pernah berpikir,gue anak mereka gak sih?Tapi yaudahlah,gue yakin kelak gue pasti bakalan dapetin apa yang gue ingin. Gue percaya Tuhan gak tinggal diam melihat gue kekgini.

Udah dulu yah,gue ngantuk. Malam Didi,
Love you..
Devany..

🏬🏬🏬

"Cik,Ciko bangun nak. Sayang,bangun. Ada yang mau mama bilang." Panggil Ayu sambil mengetuk pintu kamar Ciko.

Ciko bangun,dengan sigap dia mengambil Jam Beker di atas meja.

"Masih malam mah,masih jam lima lewat tiga. Ciko ngantuk. Ngantuukkk banget." Sahutnya lalu dia menutup kepalanya dengan bantal.

Ayu kembali mengetuk pintu kamar Ciko.

"Sebentar sayang,ada hal penting yang mau mama bilang." Ucap Ayu kembali.

Dengan jalan sempoyongan Ciko menghidupkan lampu kamarnya lalu membuka pintu.

"Apa sih mah?" Tanya Ciko sambil menguap besar.

"Nanti malam ada pertemuan antara keluarga kita dengan keluarga pak Bayu. Kamu kenal kan?" Tanya Ayu.

Ciko menyipitkan matanya seperti mengingat-ingat.

"Ohh,iya ma. Ciko ingat. Yang direktur utama ditempat kerjaan papa kan?" Tanyanya balik.

Ayu mengangguk.

"Iya nak. Jadi keluarga kita diundang kesana. Nanti malam jam tujuh,kamu harus ikut ya. Ini sebagai silaturahmi antara kita dengan mereka." Jelas Ayu dengan lembut.

Ciko menganggukkan kepalanya.

"Iya mah,iya. Apa sih yang enggak buat mama? Mama suruh beli gas jam tiga pagi aja Ciko mau,apalagi makan malam bareng. Asalkan mama gak nyuruh Ciko bangun cepat,Ciko mau kok." Gombal Ciko kepada Ayu.

"Helehhhh,kamu sama aja seperti papa kamu. Udah sana,mandi. Nanti terlambat." Ucap Ayu.

"Aahhhh,bentar lagi dong ma. Mata Ciko belum dicas penuh. Kira-kira lima belas menit lagi. Okeh?" Kata Ciko lalu pergi ke kasur empuknya dan tidur lagi.

Juara Kelas VS Perusuh Kelas ( Tamat✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang