~Part 50~

2.3K 127 11
                                    

Ningsih berjalan dengan percaya diri menuju ruang kerja Tresno.

"Permisi!" Sapa Ningsih saat dia sudah berada di ruangan Tresno.

"Silahkan masuk Bu, ada yang bisa saya bantu?" Tresno berdiri menyambut Ningsih lalu mempersilahkannya duduk.

Ningsih tersenyum manis lalu duduk dan memandang Tresno senang.

Kalau wanita sudah duduk sopan, mengedipkan mata, tersenyum manis,dan tampaknya bahagia,itu artinya mereka sedang ingin meminta sesuatu.

"Saya ingin berbicara dengan bapak!" Ucap Ningsih senang.

Apa yang mau dikatannya? Mau memecat saya lagi? Kali ini saya yang akan membuatnya telak.

"Bicara saja Bu. Saya akan mendengar." Ucap Tresno ramah.

"Saya ingin menjodohkan putri saya dengan Ciko. Putra kamu." Ucap Ningsih langsung. Tresno seakan disambar gledek sejuta volt. Kata-kata Ningsih membuat salivanya ditelan keras, seperti batu.

"Dijodohkan? Dengan siapa Bu? Putri ibu? Ohh,Devany?" Tresno tertawa kecil. Tunggu! Devany? Tresno selama ini sadar kalau Ciko begitu sayang dengan gadis itu. Dengan kata lain,ini adalah hal baik untuk putranya.

"Iya pak. Dengan putri saya,tetapi bukan Devany. Melainkan Chintya." Ralat Ningsih.

"Apa? Chintya? Saya tidak mengerti. Apa tujuan ibu berniat seperti itu?" Tanya Tresno.

Ningsih tertawa dipaksa. Jelas dari suaranya yang merusak gendang telinga. "Karena saya ingin anak saya mendapatkan jodoh yang pas. Dan saya lihat Ciko adalah anak yang baik." Jawabnya lancar. Membuat Tresno tengah menganga tak bisa memikirkan apa yang Ningsih rencanakan.

"Saya tidak bisa mengambil keputusan itu Bu. Sekarang bukan zaman Siti Nurbaya. Semua anak sudah memiliki pasangan yang cocok buat mereka. Lagipula saya ingin menyekolahkan anak saya sampai lulus dengan gelar besar. Saya kurang setuju dengan permintaan ibu." Tresno menolak mentah-mentah permintaan Ningsih yang agak konyol itu.

"Kamu harus mau Tresno. Atau posisi kamu akan saya gantikan." Ancam Ningsih.

"Hahah,Bu. Kemaren ibu memecat saya dengan surat palsu. Saya bisa mengadukan itu kepada bapak. Tetapi sekarang ibu malah mengancam saya dengan posisi saya. Itu sangat tidak masuk akal." Ucap Tresno lancar. Dia begitu berani melawan Ningsih,karena Bayu mendukungnya.

"Tidak lagi Tresno!" Mereka berdua melihat seseorang datang dari pintu. Ada Bayu disana.

"Saya akan memaksa kamu untuk menjodohkan anak kita." Ucap Bayu mengintimidasi.

Tresno bingung melihat sikap Bayu yang berubah tak seperti yang kemaren.

"Tapi pak,"

"Saya mempunyai banyak orang disini. Tinggal memilih,dan saya akan mengganti kamu." Ucap Bayu lagi.

Tresno diam lalu menarik nafas dalam-dalam. "Baiklah! Akan saya rundingkan dengan istri saya." Akhirnya Tresno menyerah.

Ningsih tersenyum puas,melihat Bayu dengan tenang. Semua sesuai dengan rencananya. Menyakiti Devany tidak secara langsung,halus tetapi pasti.

                     ☕☕☕

"Dimana Lo buat?" Kevin bingung karena Devany selalu memeriksa tasnya berulangkali. Mereka berdua masih diparkiran. Karena Devany gelisah mencari diarynya.

"Gue nyelipin di salah satu buku tadi. Tapi gak ada. Ciko gak balik-balik kedalam kelas. Apa mungkin dia udah membaca buku gue?" Devany jengah karena tak mendapatkan diarynya itu.

Juara Kelas VS Perusuh Kelas ( Tamat✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang