~Part 18~

5.7K 338 44
                                    

Setelah pulang sekolah tadi,Ciko terus aja nungguin si Devany. Temen-temen sekelas pada bingung,kok Ciko aneh banget. Trus,tumben juga James sama Reiza gak nuntut kesalahan si Ciko lagi. Mereka berdua malah bingung,karena si Ciko bertingkah agak gak biasa gitu. Dia selalu tersenyum dan terlihat bahagia.

"Naik," Ucap Ciko bersemangat. Dia melihat Devany yang masih agak sangsi.

"Mmmm,gimana kalau Lo boncengin gue cuma sampe gerbang sekolah aja." Tiba-tiba Devany megang pundak Ciko.

Ciko membuka helm,trus mematikan ninja miliknya.

"Kenapa? Lo malu boncengan sama gue? Hmmmm?" Tanya Ciko santai.

Devany tampaknya risau. Entah kenapa dia kayak agak malas pulang bareng Ciko . Tapi dia juga gak mau ngingkar janji. Aduhhhhhh, Kayaknya dia lagi kebingungan.

"Lo malu karena gue perusuh kelas, sedangkan elo juara kelas? Atau Lo malu karena gue banyak yang suka? Atau lo malu karena gue gak ganteng kayak Iqbal di film Dilan atau Jefri Nichol di film dear Nathan? Atau Lo takut gue ngajak Lo ke tempat sepi dan gelap? Atau Lo takut gue balap dan kita kecelakaan? Atau.."

"STOP!! Iya,gue naik. Lo bising banget sih,kayak knalpot bocor." Ucap Devany sebel sambil memegang pundak Ciko lalu naik ke atas ninja itu.

Ciko tersenyum puas. " Nah,gini dong. Kan gak lama prosesnya. Udah belom?" Tanya Ciko sambil melirik lewat kaca spion.

Devany mengangguk aja. Trus dia berusaha terlihat untuk tidak khawatir. Ciko melajukan motornya pelan. Mereka pun melewati khalayak ramai. Ada yang melihat terkejut,ada yang senang,dan ada yang sinis pertanda gak suka.

Ternyata Ciko banyak juga yang suka. Gayanya memang bisa​diakui keren dan famous di kalangan adik kelas. Tapi bagi Devany,Ciko adalah cowok nakal dengan ulah gilanya yang terkadang sulit untuk diterima logika. Apalagi dia selalu jadi korban kerusuhan seorang Ciko.

Mereka udah sampai dijalan raya. Tak ada suara diantara mereka berdua. Yang terdengar hanyalah suara angin yang menembus melewati telinga mereka dan suara klekson kendaraan. Ciko melirik Devany yang dari tadi hanya diam.

"Dev,Lo udah pernah nonton filmnya Dilan gak?" Tanya Ciko dengan suara agak kuat,supaya Devany bisa denger.

Devany mendekatkan wajahnya pada pundak Ciko.

"Dilan? Yaudahlah. Novelnya​ juga." Jawabnya dengan suara agak keras juga.

"Jadi,Lo suka sama karakternya si Dilan?" Tanya Ciko lagi. Dia melirik Devany dengan mata elangnya.

"Iya,malah suka banget. " Balas​ Devany semangat.

"Kalau gitu,Lo suka dong sama gue?" Tanya Ciko ngaco. Dia menoleh kebelakang, spontan Devany memukul pundaknya.

"Ya enggaklah,"

"Loh kenapa?"

"Dilan itu nakal,tapi pinter. Lah elo?" Devany melihat Ciko dari kaca spion. Ciko tersenyum kemudian dia diam seolah lagi berpikir.

"Kalau gue dapet juara,Lo mau gak sama gue?" Tanya Ciko. Tiba-tiba dia merem mendadak. Membuat Devany sontak terkejut.

"Maksud Lo?" Tanya Devany memperjelas.

Ciko melepaskan helmnya. Kemudian memutar badannya kebelakang. Mereka bertatapan dengan jarak dekat.

"Kalau gue bisa dapet tiga besar,Lo mau sama gue?" Tanyanya dengan wajah serius.

Devany menatap mata Ciko gak percaya. Dia mengerutkan keningnya lalu memukul lengan Ciko.

"Mau sama Lo gimana? Ahh,gue gak ngerti. Lo mau lanjut nganter gue pulang atau gue naik angkot aja." Devany memberontak.

Juara Kelas VS Perusuh Kelas ( Tamat✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang