"DEV..."
Mmmmmmm
Devany mengigau. Kemudian dia membuka matanya lambat.
"Cikoo," Ucapnya lemah.
"Dev,Lo.." Ciko langsung memeluk Devany. Dia tertawa bahagia lalu membantu Devany duduk,kemudian memeluknya kembali.
"Ciko,kok Lo bisa datang kesini?" Tanya Devany masih dalam keadaan lemas.
Ciko melepaskan pelukannya. Ada sedikit air mata tumpah di pipinya. Sedangkan Devany menatapnya sayu.
"Lo nangis?" Kata Devany menahan tawa.
Ciko yang tersadar spontan mengucek-ucek wajahnya,kemudian tersenyum.
"Enggak,gue tadi ngantuk aja. Trus menguap,biar cuci muka sekalian. Hahahaha" Ciko terkekeh kecil.
"Mana mereka? Udah pergi?" Tanya Devany sembari mencari-cari kedua cowok tadi. Ciko masih menatap lekat-lekat wajah Devany,dia tersenyum bahagia. Matanya elangnya yang tajam melihat wajah Devany intens.
"Sini,gue bantu berdiri." Ciko mengulurkan tangannya membantu Devany bangkit.
Devany pun berdiri,tetapi kepalanya masih terasa pusing dan,
"Wooppp,untung gue tahan." Ciko menahan bahu Devany yang hampir terjatuh. Kini Devany berada di rangkulan Ciko,sedangkan Ciko melihat pipi Devany dari samping. Waktu seakan diperlambat,dan mata mereka bertemu.
"Makasih," Devany berdiri seimbang. Ciko menuntun Devany menuju motornya. Kemudian dia berjalan mencari helmnya tadi.
"Loh,kemana helm gue?" Ciko mencari helm yang tidak ada di ninjanya.
"Kenapa? Helm Lo hilang? Kok bisa?" Kata Devany sambil memijat kepalanya yang pusing.
Ciko mengangguk pelan. Matanya langsung liar mencari kesana-kemari dimanakah helmnya berada. Tapi nihil,hasilnya sama aja. Dia tetap tidak menemukan helmnya itu.
"Tadi gue lempar kemana yah?" Ciko menggaruk kepalanya sambil berpikir keras. Dia berjalan mengikuti arah mereka tadi sewaktu berkelahi. Dan ternyata,ada sungai dibawah.
"Sial!" Umpat Ciko karena tahu helmnya pasti udah jatuh kebawah sana.
"Gimana? Dapet?" Tanya Devany dari kejauhan.
Ciko mencoba meredakan emosinya. Kemudian dia berjalan kearah Devany.
"Enggak, mungkin udah kinter dibawa kali." Ucapnya lalu menyalakan ninjanya. Dia menyuruh Devany naik.
"Jadi,kalau nanti kita ditilang gimana?" Tanya Devany sembari merapikan duduknya.
Ciko menatap lurus. Matanya yang tajam tapi begitu meluluhkan membuat Devany diam.
"Gak papa,asalkan elo selamat. Tapi tunggu dulu,Lo gak papa?' Ciko membalikkan badannya,sehingga mereka saling bertatapan kembali.
"Enggak,tadi gue didorong,trus dijambak. Untung Lo dateng. Dan gue gak sadar apa yang terjadi selanjutnya." Devany menghela nafas berat.
"Kok bisa Lo sampai sini?" Tanya Ciko lagi.
Devany menunduk. Dia begitu malu kalau Ciko tau dia ketiduran dan gak tau jalan ini.
"Kenapa Dev? Lo ketiduran di angkot? Atau Lo nyasar?" Tanya Ciko yang membuat Devany sedikit terlonjak. Kemudian dia menunduk lagi.
"Iyah,gue ketiduran. Trus nyasar dan gue turun tanpa tau gue dimana." Jawabnya dengan suara pelan, nyaris tak terdengar.
Ciko seketika terkekeh geli. Kok bisa seorang Devany yang terkenal karena keuletan serta kepintarannya malah nyasar disini? Ketiduran pulak itu.
"Oohhh,kenapa Lo gak nelpon gue?" Tanya Ciko sambil tersenyum menyelidik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juara Kelas VS Perusuh Kelas ( Tamat✓)
Teen FictionHighest rank #1 TeenlitIndonesia.. Devany, seorang gadis pendiam yang sangat pintar di kelasnya. Tidak banyak yang tahu bagaimana kehidupan nyatanya di luar sekolah. Gadis yang selalu membawa buku tebal kemanapun pergi, tak lupa memakai kacamata yan...