"Kevin bangun...
Tuhkan... Masih ngorok dianya.. kalau gak bangun juga gue bakalan berangkat sendiri!""Iya iya..
Gitu aja udah ngambek. Gue bangun ,iya.. mandi cepat kok."Devany ngambek lagi. Tapi Kevin dengan tingkat kepekaan yang diatas rata-rata, langsung membujuk sepupunya itu.
"Gue mandi dulu ya." Kevin langsung masuk ke kamar mandi.
Sebenarnya sih masih jam lima pagi! Tapi Devany ingin membiasakan Kevin bangun cepat. Apalagi ini hari Senin. Pastinya jalanan padat banget.
"Jangan terburu-buru! Mandinya yang bersih!" Teriak Devany sebelum meninggalkan kamar Kevin.
"Iyaaaaa,sepupu bawel." Sahut Kevin terdengar keras karena suara keran.
Devany menghela nafas lega lalu pergi kearah meja makan. Karena memang sudah biasa,jam empat tadi dia sudah bangun dan bersiap-siap. Setelah itu mandi dan beralih kekamar Kevin.
"Pagi yah..
Pagi ma," sapa Devany ramah kepada Agung dan Dina."Pagi sayang. Udah siapan ya? Kevin udah bangun belum yah?"
Dina melepas celemek nya.
"Mau kemana ma?" Tanya Agung.
"Mau tau bangunin Kevin. Diakan kalau bangun lama,kaya gak niat sekolah." Jawab Dina sedikit cemas.
"Udah Devany bangunin kok ma,udah mandi malah." Ucap Devany sambil meneguk susu yang Dina buat.
"Ah yang benar? Mandi? Tumben banget Kevin begitu. Biasanya dia harus dicipratkan air dulu baru bisa bangun."
"Enggak kok ma,Kevin langsung bangun trus mandi."
"Dia nanya jam berapa?" Tanya Agung menyelidik.
"Enggak pa,disitu Devany bilang pengen pergi sendiri,dia langsung bangun." Balas Devany santai.
"Wah,ternyata kehadiran Devany membawa perubahan bagi Kevin ya. Bagus sayang,maunya dia harus terbiasa bangun pagi. Makanya itu jangan pernah lelah ya.." Ucap Dina sambil merangkul Devany. Devany membalas rangkulan itu lalu Agung berjalan dan memeluk mereka berdua.
"Loh,ngapain pelukan gitu? Ada acara apa lagi ini?"
Hingga Kevin dengan ekspresi datar memergoki mereka bertiga. Dia sedang menyeka air di rambutnya dengan handuk putih.
"Sini,ikut juga." Lalu Devany menarik Kevin dan memeluknya. Mereka berempat di ruangan itu saling berpelukan. Mau tak mau Kevin meluk juga deh,tanpa banyak basa-basi.
Dan begitulah. Sebuah keluarga hangat telah menerima gadis yang dulunya selalu merindukan arti keluarga. Tak ada yang sia-sia ketika setiap orang mau berharap. Berpegangan teguh pada impian dan berjalan tegar dengan kesabaran. Itu hasil dari sebuah penantian yang tak kunjung padam. Sebuah kemanisan yang hanya dirasakan oleh rasa itu sendiri. Tak bisa terlihat dengan mata,namun terasa oleh perasaan.
My dreams family..
🍝🍝🍝
"Widihh.. baru pagi-pagi udah kusut aja tuh muka. Kenapa? Belum nonton episode terbaru dari Jepang?"
James menepuk pundak Ciko yang nampaknya lagi kesal sama sesuatu. Lah kalau Ciko,dia masih diam,menatap James sekilas dengan mata elangnya.
"Kenapa sih? Bocor? Dateng bulan? Makanya pake cat pelapis dinding anti bocor!" Ucap James lagi.
Tumben banget kedua sahabat kunyuk ini gak telat. Padahal ini hari Senin ,apa yang terjadi sama mereka?
"Bukan. Gue lagi kesal sama Lo! Kenapa tadi Lo dateng kerumah. Padahal niatnya gue mau jemput Devany!" Akhirnya Ciko buka mulut juga nih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juara Kelas VS Perusuh Kelas ( Tamat✓)
Fiksi RemajaHighest rank #1 TeenlitIndonesia.. Devany, seorang gadis pendiam yang sangat pintar di kelasnya. Tidak banyak yang tahu bagaimana kehidupan nyatanya di luar sekolah. Gadis yang selalu membawa buku tebal kemanapun pergi, tak lupa memakai kacamata yan...