~Part 21~

4.2K 284 0
                                    

Pagi ini Devany udah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Dia cuma masak nasi goreng plus ikan mujair goreng kesukaannya. Belum sempat makan, tiba-tiba..

Tin..Tin...

Ada suara klekson dari luar. Devany meletakkan kembali sendoknya lalu berjalan membuka gerbang.

"Pagi Dev," Seseorang tengah tersenyum manis sembari meletakkan helmnya ditengah-tengah stang motornya​.

"Ciko? Ngapain Lo kesini?" Tanya Devany terkejut.

Ciko turun lalu berjalan mendekati Devany.

"Gue mau jemput Lo. Maksudnya, biar kita bareng berangkat ke sekolah. Gue takut akibat belajar semalaman Lo ngantuk,trus ketiduran lagi di angkot." Jelasnya canggung.

Devany melipat tangannya. Dia tersenyum mendengar ucapan Ciko yang terdengar aneh. "Gue gak anak kecil lagi Cik,lagi pula Lo dateng cepet banget. Lo udah sarapan?" Tanya Devany lagi. Dia melihat jam mungil yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Udah,makanya gue langsung kesini." Jawab Ciko cepat. Devany melihatnya ragu-ragu. Ciko datang​ masih baru jam enam,apa mungkin dia bela-belain bangun jam empat supaya dia bisa jemput Devany?

"Yakin udah sarapan?" Tanyanya menyelidik.

"Yakin," Jawab Ciko kaku.

Kriiiiiikkkkuuukkk...

Tiba-tiba terdengar suara musik senam pagi dari dalam perut si Ciko. Devany melihatnya sedangkan Ciko langsung memegang perutnya itu. Dia tersenyum malu. Devany akhirnya geleng-geleng kepala. Merasa lucu banget,tapi apa daya, dia hanya bisa tersenyum menahan tawa.

"Yaudah,masuk dulu. Gue juga baru masak tadi. Tapi kalau gak enak yah resiko elolah."

Devany masuk gerbang,diikuti Ciko dibelakangnya. Ciko masuk setelah melepaskan sepatunya diluar. Dia mengikuti Devany menuju meja makan. Ada semangkuk nasi goreng dan beberapa potong ikan goreng juga.

"Duduk Lo,gue ambilin dulu yah." Devany mempersilahkan Ciko duduk. Kemudian dia mengambil piring lalu menyendok nasi goreng kepiring tersebut. Lalu dia mengambil dua potong ikan goreng dan memberikannya kepada Ciko.

"Nah,dimakan. Jangan gak habis. Kalau gak enak resiko." Devany duduk disamping Ciko. Lalu mengambil gelas dan menuangkannya dengan air putih.

Ciko yang dari tadi memperhatikan Devany hanyut dalam lamunan singkatnya. Dia tersenyum gila lalu memandangi Devany seperti om-om genit.

"Ciko,Lo yang buat doa. Elokan cowok sekaligus Abang angkat gue." Devany menengadahkan tangan. Lalu menunduk menunggu Ciko memimpin doa.

"Apa?" Ciko terkejut. Membuat Devany menatapnya garang. Untung Ciko hafal doa makan. Dia pun berdoa lalu menyantap makanan itu.

"Wahhh,enak banget Dev. Kayak masakan mama gue. Ini elo yang masak?" Tanyanya sambil mengunyah nasi goreng dimulutnya.

"Iya,udah lama sih. Gue masak sendiri. Gue juga bisa masak gulai,sambal,rendang,trus numis atau nyemur." Ucap ​Devany sambil meneguk air putih.

Ciko berdecak kagum. Dia gak nyangka kalau Devany memang hebat. Udah pintar di kelas,pintar juga masak. Memang,calon istri idaman banget.

"Kalau gitu bisa dong,elo bawain gue sarapan tiap hari. Biar gue cepet-cepet jemput Lo," ucap Ciko sambil meneguk air putih.

Devany pun tersenyum. "Gak mau." Ucapnya dengan ekspresi jahil.

"Kenapa?" Tanya Ciko. Dia menyantap makanan itu dengan lahap. Hingga yang tersisa hanyalah duri-duri ikan di piringnya.

Juara Kelas VS Perusuh Kelas ( Tamat✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang