"Hah? Papa sama mama pulang?"
"Apa?"
Devany merapikan foto-foto tadi lalu memasukkannya kembali kedalam map itu. Dia berjalan menuju pintu. Tetapi Ciko menarik tangannya.
"Eh, Devany. Gue rasa Lo gak usah ngasih tau kalau kita baru dari kamar ini. Dan foto itu jangan Lo tunjukin sama Om Bayu." Ucap Ciko serius.
"Loh kenapa? Biar papa ngasih tau ini siapa Cik," Balas Devany heran. Dia heran dengan sikap Ciko yang tiba-tiba kekgitu.
Ciko menyeringai lebar. "Lo mau kita ketauan melanggar aturan Tante Ningsih? Mau Lo,kita diomelin trus Lo dihukum? Yah kalau gue sih, santai aja. Gue tinggal pulang. Sekarang elo Dev,gimana?" Tanya Ciko mencoba membujuk gadis yang sedang dia lindungi itu.
Waktu tetap berputar. Dikamar tua itu,Devany masih memandangi wajah cowok perusuh dikelasnya sambil memegang sebuah map berisi foto-foto, sedangkan Ciko masih menggenggam tangan Devany,sicewek juara kelas sambil memegang sapu bekas pembunuh kecoa tadi.
"Gimana?"
"Yaudah. Makasih ya Cik, makasih banyak."
🕛🕧🕐
"Loh.. papa sama mama udah pulang?" Sambut Devany hangat. Dia berjalan bersama Ciko dari dalam rumah.Bayu dan Ningsih melihat Devany datar. Mereka terkejut melihat Ciko dibelakangnya Devany.
"Sedang apa kalian dirumah?" Tanya Bayu dingin.
Devany melirik Ciko lalu tersenyum manis.
"Habis belajar bareng pa. Tadi Devany ngambil minum." Jawabnya sedikit canggung.
"Kok dari rumah? Ini ada minuman diteras. Kamu bohong?" Kali ini Ningsih yang angkat bicara.
Ciko melihat Devany yang mulai terpojok.
"Tante dari mana?" Ucapnya lalu berjalan menyalam mereka berdua. Devany masih tersenyum manis, meskipun dia udah merasa sesak.
"Saya tidak suka yah. Kalau ada orang masuk-masuk kerumah ini. Apalagi laki-laki. Kamu ngapain aja? Atau selama kami pergi, rumah ini udah dimasukin sama banyak laki-laki?" Ucap Bayu masih dingin. Mereka gak menggubris kehangatan dari Ciko. Yang terlihat kalau mereka gak suka Ciko ada dirumah itu.
"Kamu anak pak Tresno bukan?" Tanya Bayu sambil menunjuk Ciko dengan jari telunjuknya.
"Iya om." Jawab Ciko ramah.
"Sudahlah. Sudah sore. Kamu bisa pulang. Nanti dicariin sama orangtua." Ucap Bayu sambil pergi kerumah, meninggalkan Devany dan Ciko yang masih tersenyum.
Setelah mereka tak terlihat lagi,barulah Ciko menghela nafas lega.
"Maaf ya Cik. Gue jadi buat Lo terlibat sama bos gue. Tapi gue janji,cuma sampe sini aja kok. Makasih banyak yah,buat pertolongan Lo selama ini." Ucap Devany lemas. Dia kasihan dengan Ciko yang diperlakukan seperti itu.
"Iyah Dev. Gak papa kok,selagi Lo masih bisa tersenyum. Gue seneng. Oh iya,gue pulang dulu yah. Daripada nanti Lo malah makin dimarahi." Ucap Ciko santai.
Devany mengangguk lalu mereka berjalan mengambil tas Ciko keteras. Ciko berjalan menuju motornya lalu menyalakannya dan pergi keluar gerbang.
"Sekali lagi makasih banyak ya Cik." Ucap Devany sebelum Ciko pergi. Ciko cuma tersenyum lalu pergi.
Devany masih berdiri didepan gerbang. Dia masih memandangi Ciko yang semakin jauh.
Sedangkan disisi lain,Bayu sedang memperhatikannya dari balik jendela kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juara Kelas VS Perusuh Kelas ( Tamat✓)
Teen FictionHighest rank #1 TeenlitIndonesia.. Devany, seorang gadis pendiam yang sangat pintar di kelasnya. Tidak banyak yang tahu bagaimana kehidupan nyatanya di luar sekolah. Gadis yang selalu membawa buku tebal kemanapun pergi, tak lupa memakai kacamata yan...