Terkadang gue bingung. Disaat ada kesempatan,gue malah diperhadapkan dengan pilihan. Disaat gue mencoba menjalani pilihan yang gue ambil, kenyataannya gue malah melakukan hal terbalik dari pilihan itu. Gue jadi bingung! Atau mungkin gue memang gak diizinnin bahagia untuk sebentar aja?
~Ciko~Devany berjalan dikoridor sekolah. Dia masih bingung,ingin mengajak Kevin atau Ciko? Dalam hati kecilnya sih, sebenarnya dia memilih Ciko. Tapi entah kenapa,hari ini perasaannya gak tenang.
"Papa sama mama gak pulang kemaren malam,kemana aja ya mereka?" Gumam Devany penasaran. Dia akhirnya sampai dikelas. Belum ada orang yang datang.
"Untung gue bawa bekal. Nasi putih berkarbohidrat dengan ikan bandeng sambal dan kangkung tumis ala Devany. Pasti enak." Devany meletakkan kotak makan siangnya diatas meja.
Pagi ini dia sengaja memasak spesial untuk seseorang.
"Semoga dia suka." Harap Devany dalam hati. Tiba-tiba dia merasa gugup. Bagaimana kalau tidak diterima? Atau dibuang? Atau dihina? Atau di campakkan lalu dihina? Atau Devany diejek?
"Ah,Ciko gak begitu orangnya." Devany mencoba menepis pikiran negatif yang membuatnya semakin gugup. Mencoba,dan memaksa. Karena sesungguhnya dia sangat takut kalau nanti diluar harapannya.
"Semoga Ciko suka."
🍱🍱🍱
Devany memegang kotak makan siangnya gemetar. Tadi, sewaktu Ciko masuk kedalam ruangan kelas bersama james, tatapan cowok itu begitu tajam dan dingin. Terkhusus buat Devany. Devany merasa kalau ada yang aneh dengan cowok itu. Tak biasanya.
"Ji, menurut Lo dia mau makan ini?" Tanya Devany kesekian kalinya. Untung Suji sabar menjawab dan meyakinkan sahabatnya itu.
"Iya Dev,percaya deh sama gue. Ciko pasti makan bekal itu seneng. Trus dia bakalan bilang kalau ini makanan terenak yang pernah dia makan. Dan menghabiskannya." Ucap Suji semangat, berharap Devany menjadi sesemangat dia sekarang.
Devany meringis lalu melihat ke sudut. Ciko lagi belajar. Padahal James dan kawan-kawan sedang sibuk main kartu. Tapi,Ciko memang beda. Dia menatap buku itu tajam. Raut wajahnya begitu dingin,Devany makin takut melihatnya.
"Ciko kayaknya lagi marah deh sama gue. Soalnya dia beda banget. Gimana kalau makanan ini gue makan aja?" Devany masih berperang dengan otaknya.
Suji memutar bola matanya malas. "Kasih aja Dev,daripada Lo nyesal nantinya." Suji memegang kedua tangan Devany dan menatapnya lembut.
"Yakin?" Tanya Devany.
"Iya,"
"Huhhhhh" Devany mengambil nafas dalam. Lalu mengeluarkannya dari mulut. Begitu seterusnya. Setelah agak lama,Devany berjalan kesudut kelas. Memegang sebuah kotak makan siang dan berteguh pada suatu harapan.
"Cik," Panggil Devany ketika sampai di meja Ciko. Ciko mendongak lalu menatap Devany datar.
"Apa?" Tanya Ciko dingin. Dia tidak menunjukkan kehangatannya sedikitpun. Membuat Devany makin gugup.
"Gu e ad a sesu atu bu at L o." Ucap Devany terbata-bata. Dia merasa jantungnya membalap melebihi kecepatan Rossy saat diarena balap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juara Kelas VS Perusuh Kelas ( Tamat✓)
Teen FictionHighest rank #1 TeenlitIndonesia.. Devany, seorang gadis pendiam yang sangat pintar di kelasnya. Tidak banyak yang tahu bagaimana kehidupan nyatanya di luar sekolah. Gadis yang selalu membawa buku tebal kemanapun pergi, tak lupa memakai kacamata yan...