~Part 41~

2.5K 159 16
                                    

Setelah pelajaran biologi selesai,Ciko membawa surat-surat yang diberikan Devany kemarin. Dia berjalan agak ragu ke meja gadis itu.

"Dev,gue mau ngomong sama Lo." Ucap Ciko setelah sampai di meja Devany.

Devany mematung. Terlihat jelas dari gerak tubuhnya. Melihat Devany yang menatapnya kosong,Ciko kembali memanggil Devany. James dan Suji pun meninggalkan mereka.

"Dev," panggil Ciko lagi.

Devany tersadar. Lalu ia berdehem dan menarik nafas dalam-dalam. "Mm,iya?"

Cikopun menghela nafas lega. Ternyata mereka sama-sama canggung. Ciko meletakkan surat itu di meja Devany.

"Ini surat yang Lo kasih ke gue. Jumlah uang yang Lo kasih 700 ribu." Ucapnya datar.

Devany menelan salivanya kuat. "So?" Tanyanya gaguk.

Ciko yang niatnya membuat Devany punya utang padanya terkekeh kecil. Lalu mengacak rambut Devany gerem. Tak lupa dia mencubit pipi Devany juga.

"Masih kurang." Jawabnya santai.

Devany kembali meneguk salivanya kuat. Kurang katanya? Padahal Devany udah memberikan uang tabungannya kepada Ciko. Apa semua pengorbanan Ciko lebih dari itu semua?

"Ja, jadi jumlahnya berapa?" Tanya Devany lagi.

"Ambil buku sama pulpen Lo!" Perintah Ciko jahil. Devany hanya melaksanakannya saja. Dia duduk lalu mengambil buku tulis dan pupennya dari dalam tas. Lalu membuka pertengahannya.

"Udah." Ucapnya sambil melihat Ciko.

Ciko tersenyum menahan tawa lalu mengambil buku itu. Ada sekitar lima menit dia menulis dengan serius. Sampai Devany merasa jantungnya kembali kumat.

"Nih,jumlah kekurangan utang Lo. Gue gak mau tau Lo harus ngelunasi utang Lo." Ucap Ciko antusias.

Devany mengambil buku itu dan membawanya seksama. Netanyahu terbelalak melihat jumlah utang yang di berikan Ciko kepadanya.

"APA?SATU JUTA TRILIUN?" Tanya Devany kaget. Ciko mengangguk pelan dengan senyum sumriah yang selalu dia tampilkan.

"Yups,anda benar sekali. Penjabarannya sudah ada. Jadi saya tak perlu mengatakannya lagi."

Devany mengulang membaca buku itu.

JUMLAH UTANG DEVANY :
Uang bensin      =1 milyar rupiah
Uang makanan =1 milyar rupiah
Uang pulsa,data,paket = 1 milyar rupiah
Uang rasa rindu,rasa cemas,rasa khawatir,rasa sakit gak peka sama kode,rasa pengen jagain terus tapi dia gak mau,rasa sakit ketika ngelihat dia berduaan sama Kevin,rasa penasaran ketika dia gak pulang sama gue,rasa sayang yang gak dia gubris,rasa takut ketika dia pulang gak bareng sama gue,rasa sakit ketika dia gak balas atau angkat telpon gue,dll = tak ternilai.

"Jadi,gue totalin semuanya satu juta triliun. Itu juga udah dipotong pajak kok. Kalau gak percaya. Trus Lo masih beruntung,dapet subsidi dari gue." Ucap Ciko karena Devany nampaknya gak terima sama utang yang diberikan olehnya.

Devany mendongak. "Kok mahal banget? Bensin sampe segininya? Makanan? Trus rasa-rasaan? Apaan ini?" Tanya Devany heran.

"Udah,ikutin aja. Mulai sekarang,Lo harus bayar itu semua. Tapi gak pake uang. Lakuin apa yang gue bilang. WAJIB! Gak ada gerakan tambahan. Udah,gue mau pergi dulu. Cepat ganti baju atau Lo bakalan dihukum sama pak Barus." Ucapnya lalu berlalu meninggalkan Devany yang masih diselimuti rasa bingung.

                         🏫🏫🏫
Devany berlari kearah lapangan. Pemanasan telah sampai ke pertengahan inti. Devany yakin,kali ini dia seorang bakalan disuruh lari sama pak Barus keliling sekolah seratus kali.

Juara Kelas VS Perusuh Kelas ( Tamat✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang