~Part 33~

2.9K 188 11
                                    

Pelajaran saat ini adalah olahraga. Dengan guru.. jangan ditanya lagi,pak Barus pastinya. Setelah pemanasan,siswa pada dibebaskan mau ngambil bola jenis apa. Bagian cewek main bola voli, sedangkan cowok main bola kaki. Berbeda dengan Kevin,dia masih penasaran dengan map Devany yang tadi dia ambil.

"Gue boleh gak yah,lihat isinya?" Gumam Kevin sambil berjalan menuju kelas.

Sampai di kelas,Kevin duduk dan membuka map merah dari lacinya. Dia menemukan foto-foto bayi. Sesekali dia tertawa melihat bayi imut didalam foto itu. Hingga di menemukan sebuah foto keluarga. Ada tiga pasang suami istri, masing-masing membawa satu anak. Yang paling pinggir kanan yaitu bayi dalam foto-foto yang dia lihat beserta orangtuanya,ditengah foto Bayu dan Ningsih berserta putrinya,dan dipinggir kiri ada papa dan mama Kevin berserta dia sewaktu bayi. Apa?

"Loh! Kok mama sama papa bisa ada dalam gambar? Ada gue waktu bayi pulak." Jantung Kevin seketika berdegup kencang. Selama ini orangtuanya memang gak pernah cerita soal keluarga dari papanya. Kevin adalah anak tunggal. Dia gak pernah tau menahu soal keluarga papanya. Hanya keluarga dari mama.

"Gue.. apa jangan-jangan.."

"Manusia!"

Kevin menoleh kearah pintu kelas dan mendapatkan ada Ciko disana. Dia sigap memasukkan foto tadi kedalam laci.

"Kenapa Lo berani buka map Devany? Gue aja gak pernah kepo sama privasinya dia." Ucap Ciko dengan tatapan tajam menghunus kepada Kevin.

"Gue,gue cuma penasaran sama dia. Kenapa dia nangis tadi mandangin foto ini." Jawab Kevin santai.

"Sini!" Tanpa basa-basi Ciko langsung aja merampas semua foto yang ada ditangan Kevin dan di mejanya.

Kevin masih memasang wajah datar. " Emang Lo siapa nya Devany?" Tanya Kevin menantang.

Ciko yang sudah memasukkan semua foto itu kedalam map langsung menatap tajam kepada Kevin. Tatapan penuh ketidaksukaan dan tatapan peperangan.

"Abang angkatnya. Kenapa? Masalah buat Lo?" Tanya Ciko balik dengan wajah menantang pula.

Kevin bangkit lalu berjalan ke depan Ciko. "Yakin Lo?" Tanyanya sambil menaikkan alisnya.

Ciko menyeringai lebar. "Yakinlah. Lo pikir apa?"

"Bohong!"

"Maksud Lo?"

Kevin mendengus kasar. Membuat Ciko mengepalkan tangannya erat. Sampai urat-urat​tangannya terlihat keras.

"Gue suka sama Devany semenjak kelas sepuluh. Gue udah memperhatikan dia dari dulu. Dan Lo,siperusuh kelas yang selalu buat onar sama Devany. Buat Devany marah,bahkan pernah nangis. Lo ingat sewaktu Lo pernah buat slogan 'ketek kuning' di belakang baju dia? Gue yang perhatiin itu. Gue yang ngasih tau sama dia. Kalau enggak,mungkin dia bakalan malu sama penghuni sekolah." Jelas Kevin dengan suara penuh penekanan.

Ciko merasa emosinya mendadak pecah. Ingin rasanya dia menghantamkan tangannya yang terkepal ke permukaan pipi putih milik Kevin. Tapi benar,apa yang dikatakan sama Kevin memang benar. Tapi,Ciko gak bermaksud mempermalukan Devany sama semua orang. Dia hanya ingin bercanda. Yah,bercanda.

"So,masalah buat Lo apa?" Tanya Ciko dengan suara berat,suara yang penuh dengan emosi yang tertahan.

Kevin tertawa kecil. "Hahahaha.. Ciko..Ciko.. yah berniat buat Devany jadi pacar guelah. Lo pikir? Dulu gue gak berani ngomong sama dia. Tapi,Lo udah ngasih kesempatan buat gue bisa deket sama dia. Makasih ya,Lo memang Abang angkat yang baik." Ucap Kevin sambil menepuk pundak Ciko.

Ciko meregangkan otot-ototnya yang masih mengeras. "Sama-sama Kevin. Tapi ,gue datang kesini bukan cuma mau minta map ini doang. Gue mau bilang sama Lo. Jangan dekatin Devany lagi. Gue sebagai Abang angkat Devany menyatakan dengan ini keputusan gue. Sekali Lo dekatin Devany,gigi lo putus satu. Dua kali,muka Lo benyok. Ketiga kali,kita sidang di kuburan. Paham Lo?" Tanya Ciko dengan tatapan penuh kemenangan.

Juara Kelas VS Perusuh Kelas ( Tamat✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang