Extra Part

1.2K 54 0
                                    

Semenjak kejadian itu,semuanya telah selesai. Devany udah bebas dari pengalaman buruk tentang keluarganya. Sekarang,dia hanya perlu memulai semuanya dengan lembaran baru. Tak butuh waktu yang lama, Devany sudah masuk dalam daftar kartu keluarga Kevin. Hidupnya lebih bahagia sekarang.

"Loh,Dev? Kok hasilnya segini? Bukannya segini yah?" Tanya Ciko menyodorkan selembar kertas penuh coretan rumus kepada Devany.

Ceritanya mereka bertiga lagi belajar bareng di rumah si Ciko.

Jangan pernah lupakan Kevin yang over protective sama Devany. Kemana aja,selain di dalam rumah,si Kevin sepupunya Devany selalu mengikuti gadis itu dengan alasan ingin menjaga dari buaya liar.

"Mana? Oh,Lo salah Ciko. Soal inikan rumusnya yang nomor tiga. Elo cuma tinggal ganti aja angka-angkanya." Jelas Devany lembut.

Ciko menatapnya serius. Yah kali ini dia mau belajar, itupun setelah debat panjang sama Devany.

"Oh iya,gue coba dulu. Makasih ya,gue masih belum paham betul." Balasnya santai.

Kevin menatap buku Ciko lalu sang pemilik bergantian. Muncungnya yang sepanjang jalan kenangan beserta tatapannya yang sulit di mengerti manusia normal membuat Ciko mendengus risih.

"Is apaan sih mata Lo? Kau gue colok pake belebas? Risih banget gue! Sana Lo !" Hardik Ciko kesal sambil mendorong wajah Kevin jauh darinya.

Kevin menatapnya makin intens. "Gue lagi berpikir apakah elo ngerti sama penjabaran Devany tadi. Jangan negatif Napa sih otak kecil Lo !" Bukannya bilang maaf Kevin malah membentak Ciko balik. Devany menghentikan aktivitasnya. Menatap kedua jantan ini yang setiap hari gak pernah berhenti berdebat bahkan sering berkelahi sampai bonyok. Terutama karena hal sepele seperti ini. Dia memijat keningnya jengah.

"Yah gue ngerti lah! Emang kayak otak Lo yang cebong itu? Yang isinya adegan mesum semua?" Ciko menjauhkan dirinya dari Kevin merasa jijik. Ekspresi mereka benar-benar seperti Tom dan Jerry yang setiap ketemu pasti aja bawaannya pengen gelut.

Merasa gak terima dengan balasan Ciko,Kevin spontan menendang paha cowok itu sampai Ciko terbaring ke lantai. "Anjir Lo Ciko! Gue masih normal nonton begituan! Jangan bawa-bawa nama itu di tempat ini!" Kevin makin memanas rupanya.

Ciko yang terguling dengan tangan kiri memegang pulpen,yang kanan memegang kertas penuh coretan dan kaki naik keatas langsung duduk kembali dengan kesal. Kali ini Kevin benar-benar membakar urat nadinya.

"Ini rumah gue! Suka-suka gue! Lo mau ngomong apa ini tetep rumah gue!" Gak ada api tanpa asap,gadak adonan tanpa tepung,dan gadak petir tanpa hujan eh tiba-tiba si Ciko ngerap sambil nunjuk-nunjuk si Kevin.

Devany menghela nafas panjang.

Kevin yang makin gak terima dengan rap si Ciko barusan membalasnya dengan bangga. "An tu de jir mata lu peyang. Lo gak lihat gue anak sebrang. Sekali Lo sentuh,gue hajar! Dua kali Lo sentuh gue-"

"STOP!"

Kedua mahkluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa itu menatap Devany bersamaan. Kepala mereka yang langsung menghadap Devany mendadak ngeri karena melihat sesuatu yang tak biasa.

Devany memegang belebas dengan tatapan tajam. "Sini tangan Lo berdua! Gue udah bilang jangan ribut selama belajar! Gue mau kalian berdua bisa naik kelas trus ada yang bisa dapet juara! Bukan malah improve kayak ini! Sini!" Tak ada kata ampun,Devany menarik kasar telapak tangan mereka lalu memukulnya masing-masing lima kali.

Ciko dan James memegang telapak tangannya yang sakit dan merah. Mereka saling menatap lalu dalam beberapa detik berpelukan. Membuat Devany makin mau muntah.

Juara Kelas VS Perusuh Kelas ( Tamat✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang