~Part 24~

3.9K 249 13
                                    

"Jadi gitu pak, ceritanya." Suji menghela nafas lega.

Pak Barus masih berpikir sejenak. "Jadi,mana orang si Devany itu? Dari tadi kalian cerita,kok gak ada orang itu?" Tanyanya yang membuat seisi lapangan terkejut.

"Loh, Devany?"

                       🍭🍭🍭
"Dev,"

Ciko masih duduk di samping Devany. Dia memandangi gadis yang tengah menutup mata itu dengan perasaan cemas.

"Dev,jujur gue gak ada niat buat Lo kena bola. Cuma,gue kecewa aja sih. Kenapa Lo gak dateng kemarin? Tapi yah gak papa sih,gue cuma mau nanya doang ." Ucap Ciko dengan nada penuh penyesalan.

Sudah hampir satu jam dia menunggu Devany sadar,namun hasilnya masih nihil. Mereka lagi berada di ruang UKS. Yang terdengar hanyalah suara air menetes dari keran air dan keributan kelas dari kejauhan. Ciko termenung.

"Jadi,Lo cuma mau ngomong itu doang?"

Deg.. deg..

Tiba-tiba Devany bersuara meskipun matanya masih terpejam.

"Loh,kok Lo bisa ngomong sih?" Tanya Ciko terkejut.

Devany membuka matanya lalu duduk tegap dan memandangi Ciko. Ciko spontan terlonjak kaget.

"Gue udah sadar dari tadi. Cuma,gue males aja lihat Lo. Akhirnya Lo ngomong juga." Ucap Devany dengan suara naik satu oktaf.

"Gue,gue,apa,itu.."

"Apa? Lo marah sama gue cuma karena gue gak dateng kemarin ngelihat Lo main bola? Gue udah datang Cik,hanya aja tiba-tiba gue ada masalah. Akhirnya gue pulang deluan sebelum Lo mencetak gol." Jelas Devany tanpa melepaskan fokus matanya sedikitpun dari Ciko.

Ciko menghela nafas,lalu mendekatkan dirinya kesamping Devany.

"Oh. Yaudah. Gue cuma mau nanya doang,kenapa Suji gak ada. Gue kira dia sama Lo ." Ucap Ciko cuek. Devany menghela nafas panjang.

"Yaudah,kalau Lo malah nyariin Suji,kenapa Lo gak nanya dia aja langsung? Kalian kan sama,dia bisa main bola. Sama kayak Lo,kalau menurut gue kalian cocok deh." Ucap Devany lancar. Dia marah,dan gak suka kalau mereka berdua lagi ngomong,si Ciko malah bahas tentang si Suji. Gak tau sih,kenapa.

"Yaudah,gue mau balik kekelas. Makasih udah ngantar gue kesini." Lanjut Devany lagi. Niatnya sih dia mau turun, tapi kakinya terlilit selimut putih itu.

"Eh,eh,eh.." Devany mau jatuh. Tangannya liar meraba-raba angin hendak memegang sesuatu. Badannya tidak seimbang dan tidak bisa dikendalikan. Dengan pasrah dia membiarkan dirinya jatuh keatas lantai.

"Hop! Untung gue tangkep." Ciko menahan pundak Devany dari depan. Mata mereka kembali bertemu. Menciptakan sensasi aneh di dada mereka. Jantung Ciko kembali berdegup kencang. Sedangkan Devany, wajahnya mulai merona.

"Makasih." Ucap Devany kaku. Dia turun dengan benar,lalu melipat selimut itu dan menyimpannya di dalam lemari. Ciko masih aja berdiri disamping Devany,menunggu gadis itu menutup pintu rumah lemari sehingga mereka bisa keluar bersama. Saat tiba dikoridor UKS,Ciko mendadak berhenti.

"Ayo balik."

"Malas,"

"Kenapa?"

"Gue mau bolos."

"CIKOOOOOOO...."

Tanpa hitungan detik cowok itu langsung menghilang ditelan bumi. Meninggalkan Devany yang lagi marah dengan wajah merah padam.

                        🍦🍦🍦
Bel istirahat berbunyi. Devany dan Suji berniat pergi ke toilet. Hingga pak Barus datang dan menghentikan langkah mereka.

Juara Kelas VS Perusuh Kelas ( Tamat✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang