~Part 36~

2.6K 220 4
                                    

Bel berbunyi. Saatnya pulang! Siswa sebelas IPA dua bersorak kegirangan. Akhirnya pelajaran sejarah telah habis. Mereka yang tadinya pada ngantuk,bahkan ada yang ngiler gara-gara tidur nanggung​-nanggung kini melompat seperti mendapat muzizat kesembuhan.

"Ji,temeni gue yah." Ajak Devany sembari memasukkan semua alat tulis kedalam tasnya.

"Iya, sekarang yah?" Tanya Suji balik sambil mengalungkan earphone. Devany mengangguk pelan. Lalu dia melihat kearah Ciko. Eh dia masih aja asik berbicara sama Maya.

"Gak kering tuh mulut ngomong terus sama Maya? Dasar playboy." Bisik Devany geram. Suji melihat Devany lalu melihat Ciko bergantian.

"Udah deh,gue tau Lo cemburu"

"Gak suka. Bukan cemburu Suji," Ralat Devany.

"Iya,beda tipis sih. Yaudah,cabut yuk."

"Yuk"

Mereka berjalan keluar. Ciko melirik Devany,lalu ikut berdiri dan mengikuti Devany dari belakang. Bersama Maya disampingnya.

                       💌💌💌
"Duhhhh.. lama banget sih. Udah setengah jam kita nunggu. Tuh anak gak muncul juga." Omel Devany sembari mengusap keringat di wajahnya.

"Sabar,palingan dia lagi sibuk." Ucap Suji menenangkan Devany.

"Sibuk yah sibuk. Dia yang buat janji,dia yang molorin waktu. Sempet aja mama gue datang trus lihat gue disini,habis gue." Ujar Devany lagi,kali ini dia terlihat takut.

"Mama Lo? Bukannya lagi diluar kota yah?" Tanya Suji menyelidik. Devany menggeleng pelan.

"Enggak. Gue aja bingung. Dua hari ini gue dijemput terus,bahkan tadi dianterin. Gak biasanya." Jawab Devany dengan ekspresi cemas.

"Dev, sebenernya gue..."

"Nah,itu dia datang. Ih,pake pegang-pegang tangan pulak sama Maya. Jibang.." Kembali Devany mengumpat kesal.

Ciko berjalan santai bersama Maya. Mereka tampak mesra. Saling tertawa dan terlihat,bahagia. Devany memegang erat kotak kado yang sudah dia pegang.

"Maaf ya kalau kamu lama nunggu. Saya sama Maya tadi makan dulu . Saya takut kalau Maya lapar. Kamu tidak marah kan?" Tanya Ciko dengan bahasa terbaku yang pernah Devany dengar .

Apa? Saya kamu? Kok gue jadi pengen muntah gitu yah?

"Gak papa. Saya juga sudah sering menunggu orang. Apakah anda sudah siap berpegangan tangan dengan kekasih anda? Saya ingin pulang cepat. Tolong gunakan waktu seefisien mungkin." Jawab Devany tak kalah bakunya dengan Ciko.

Maya dan Suji memandangi mereka bergantian. Sedangkan Ciko menahan tawa. Ingin rasanya dia mencubit pipi Devany lalu mengucek-ucek rambutnya. Namun sayang,mereka lagi tidak dekat.

"Oh,oke kalau begitu. Saya hanya ingin mengatakan kalau saya punya teman dekat baru. Namanya Maya. Saya yakin kamu pasti kenal." Ucap Ciko santai sambil menarik Maya disampingnya. Membuat Devany jengah dan memutar bola matanya malas.

"Ya,saya tau. Dan saya tidak peduli. Ini barang-barang yang anda beri kepada saya. Saya mengembalikannya kembali kepada anda. Terima kasih untuk kerja sama anda selama ini. Ini barangnya," Ucap Devany sesantai mungkin supaya tidak kentara kalau dia lagi cemburu.

Ciko menyeringai lebar. Lalu menatap kotak itu dengan alis naik sebelah. "Apa ini?"

Devany mendengus kesal. Ciko memang pandai memancingnya marah. "Anda buka saja kalau anda ingin tau. Tolong cepat. Saya mau pulang." Tukas Devany geram. Dia menyodorkan kotak itu lalu menarik tangan Ciko dan memberikannya. Tapi,Ciko yang jahil malah menarik lagi tangannya sehingga kotak itu terbalik dan jatuh.

Juara Kelas VS Perusuh Kelas ( Tamat✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang