Good Boy

3.4K 308 148
                                    

Gue belanja ke swalayan hari ini. Biasa, belanja bulanan. Udah banyak persediaan di rumah gue yang semakin menipis. Ya... macem detergen, sampo, sabun, ato beras gitu lah...

Kemaren, Aisu ngerekomendasiin swalayan yang baru saja berdiri. Karena penasaran, gue coba aja deh ke sana. Mumpung duit lagi banyak jugaa...

Gue berangkat agak siangan. Ke sana gue naik kendaraan umum aja. Selain hemat bahan bakar, juga mengurangi polusi dan kemacetan. Bumi kita sudah semakin tua, saatnya kita menerapkan gaya hidup sehat dan menjaga kelestarian bumi.

Quotes dari Sou dan Eve.

Yak, intinya setelah turun dari bus umum, gue dengan mudah menemukan tempat itu karena masih banyak papan-papan ucapan selamat dari berbagai perusahaan . Itu loh... yang kata pakek sterofoam yang ditempelin bunga-bunga...

Oke, gue memerhatikan tempat itu takjub. Benar-benar bangunan yang megah dengan kesan yang nyaman dan enak dipandang. Bangunan itu punya tiga lantai ditambah satu basement. Sebenarnya ini sih lebih kayak toserba gitu. Namanya "Toserba Happy"

Di depan toserba itu, ada taman yang cukup luas. Sepertinya bangunan ini menganut sistem 'go green' karena banyak tanaman yang ditanam. Baik itu tanaman perdu atau tanaman berkayu yang biasa digunakan untuk berteduh.

Dengan begitu, susasana terkesan lebih asri dan sejuk di pandang. Kayak 'daerah hijau' di tengah kota. Seharusnya setiap kantor itu begini, yak.

Gue melangkah masuk ke bangunan. Di dalamnya juga ternyata luas banget. Lebih kayak mall ketimbang toserba. Eh! Mall juga toserba, ding! Hehe... dan yang bikin enak, semuanya tertata dengan rapi. Ada blok-blok khusus toko pakaian, ada juga blok khusus untuk belanjaan. Selain itu, terdapat juga blok-blok toko elektronik, barang pecah belah, snack, dan masih banyak lagi. Semuanya tertata dengan begitu rapi dan apik. Pengunjung jadi mudah menemukan apa yang mereka cari.

Saat tengah asyik-asyiknya memandangi dan mengagumi sekitar, ada suara yang menyita perhatian gue.

"Pak Shoose!"

Gue berbalik, menemukan Sakata bersama dengan Urata dan Nqrse melambai ke arah gue. "Lho, kalian ke sini cuman bertiga?" tanya gue heran.

Mereka cengir-cengir, "Hehe... tadinya cuman berdua, Pak. Urata sama Sakata doang. Tapi terus tadi kita ketemu Nqrse, jadi sekalian bareng deh Pak..." terang Urata.

"Eh, bahaya anak kecil sendirian di tempat kayak gini. Entar kalo kalian diculik gimana? Haduh... memangnya kalian ke sini mau ngapain?" tanya gue cemas.

"Sakitnya Nenek kambuh lagi, Pak. Jadi kita berempat bagi tugas. Sakata sama Urata ngerawat Nenek, Shima sama Senra bikin kue sama jual kue di toko. Terus tadi Nqrse bilang mau bantuin kita masak buat Nenek juga, makanya kami ke sini sekalian belanja buat bulanan..." kali ini Sakata yang menjelaskan.

Gue tersenyum, lalu mengacak rambut mereka bertiga bergantian. "Oke, Bapak bantu belanja, deh, mana daftarnya?"

Urata menyodorkan gulungan kertas pada gue. saat gue buka gulungan itu, kertas langsung menjuntai hingga menyentuh lantai. Ebusyyett... banyak bener?

"Ngg... banyak banget daftarnya? Eng... emang kalian lagi banyak duit, ya?"

Mereka tersenyum ceria, "Minggu lalu Kradness sama Luz main ke rumah. terus mereka kok malah lapor ke ortu masing-masing, Pak... terus akhirnya Ayahnya Kradness sepakat mau bantu biaya hidup kita sama Nenek sementara Ayahnya Luz bantu pengobatan Nenek sama pendidikan kita berempat. Udah gitu mereka baik banget lagi kerjasama bikinin toko kue di depan rumahnya Nenek biar kita bisa jualan..."

Gue senyum-senyum sendiri dengernya. Jadi konglomerat sama mafia udah akur, kah? Kok agak lucu-lucu gemay gimana... gitu ya?

Fix, akhirnya gue bantu mereka belanja. Pertama kami ke supermarket. Beli kebutuhan bulanan mereka sekaligus kebutuhan gue. Banyak juga ternyata. Selain beli persediaan buat di rumah, mereka juga harus beli stok bahan buat toko kue. Gue beneran ngga nyangka mereka kecil-kecil udah biasa bikin kue. Enak banget lagi rasanya. Ngga percaya? Cek chapter Natsu Matsuri, mereka bikin cupcakes terus dijual dan laku semuanya.

Little Utaite and Their School [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang