" Kenapa semut ni asyik datang ke sini je ? Tak ada tempat lain ke nk pergi ? " .
Mata dia asyik mengekori semut - semut yang berjalan dari dinding menuju ke meja makan . Semut hitam itu sangat menarik perhatian dia . Datin Farah yang ketika itu sedang memasak hanya tersenyum saja . Macam hal lah anak dara dia yang seorang ini .
" Mama kenapa dia jalan ramai - ramai macam tu ? " soal Nur Nasuha . Bingung dia melihat sekumpulan semut itu .
" Itu namanya kerjasama . Mereka kerjasama untuk dapatkan sesuatu . Bila bekerjasama , kita akan dapat apa yang kita nak " jelas Datin Farah .
Dilihat Nur Nasuha seperti terangguk - angguk . Malam semalam cukup memenatkan dirinya . Majlis semalam cukup meraih . Macam - macam ragam .
" Kalau abang naik atas badan adik tu kerjasama ke mama ? " soalan yang tidak dijangkau keluar dari mulut kecil itu .
Datin Farah terkedu . Tak tahu nak reaksi macam mana . Nak gelak atau marah ? Dia keliru . Mencabar minda betul soalan itu .
" Err .. yang tu bukan kerjasama sayang . Itu namanya membuli " kata Datin Farah .
" Jadi selama ni abang buli adik lah " mata bulatnya memandang Datin Farah . Inginkan kebenaran .
Datin Farah iyakan saja . Tapi memang betul pun . Adrian Adham memang suka buli Nur Nasuha . Entah apa masalah anak teruna dia pun dia tidak tahu . Ada saja nak disakat lelaki itu .
" Dah - dah Suha pergi bersiap sana . Kejap lagi kita nak keluar " halau Datin Farah cepat - cepat . Sebelum soalan pelik - pelik keluar dari bibir anak daranya itu .
" Okay mama " sahut Nur Nasuha gembira . Mencicit dia berlari naik ke tingkat atas .
Datin Farah tersenyum girang . Masakan yang sudah siap diletakkan ke atas meja makan . Kemudian dia mengauk semua itu masuk ke dalam mangkuk tingkat . Hati dia cukup girang pada saat ini .
Di tempat lain , di sebuah bangunan yang gah dan nampak mewah berdiri seorang lelaki berpakaian serba hitam . Nampak kemas dan segak bergaya . Kaca mata hitam ditanggalkan dan dimasukkan ke dalam kot hitam miliknya .
" Kumpulkan semua budak - budak kita " arahnya dalam nada tegas .
Seorang lelaki mengangguk . Mereka berlari anak menuju ke bangunan lain . Bos besar mereka sudah turun padang . Bersusun berpuluh lagi lelaki di laluan yang bakal dilalui lelaki itu .
PAP !
Sebaik saja scanner itu mengecam lelaki di hadapan , terus saja pintu kebal itu terbuka . Terpapar satu bilik yang cukup luas dan besar . Boleh memuatkan 5000 manusia di dalam itu . Kerusi dan meja disusun secara memanjang .
Dia mengambil tempat di kepala meja . Mata dia tajam merenung semua anak buahnya yang kini sudah duduk di tempat masing - masing . Semua berwajah takut dan gentar .
" Aku kumpulkan korang semua sebab .. " dia berjeda seketika . Tangan dia lincah menekan papan kekunci di hadapan dia .
Tidak lama itu terpapar satu wajah yang tidak asing lagi pada mata mereka semua . Masing - masing mengukir senyuman . Maklumat lelaki itu cukup lengkap .
" Found him and kill him " katanya dalam nada keras . Lelaki itu memang dikehendaki dia sejak dulu lagi .
♧♧♧
Ryan Zafran mengelap peluh di dahinya . Dia baru saja selesai melakukan senaman ringan . Otot - otot di badan dia mula menegang kuat . Peluh meleleh membasahi lekuk badan dia . Cukup membuatkan perempuan di luar sana tergoda .
" Bos ada orang nak jumpa .. " celah satu suara melalui alat yang disalurkan ke dalam biliknya .
Bilik kerja yang direka khas untuknya . Selain pejabat , ada juga gym , bilik tidur dan bilik rehat untuknya . Tanpa membalas dia mencapai baju kemeja warna biru tua itu . Peluh dibiarkan saja membasahi baju itu .
KLAK !
Pintu dibuka . Dia menghampiri sofa yang sudah diduduki oleh dua orang wanita . Mata dikecilkan sedikit mahu mengecam gelaran itu . Sampai saja di hadapan , senyuman terus terukir .
" Assalamualaikum .. " salam diberi kepada dua wanita itu . Dia duduk di kerusi bertentangan .
" Waalaikumussalam . Maaflah aunty datang tak bagitahu. Aunty cukup singgah sekejap nak kasi ni je " kata Datin Farah . Dia menyerahkan satu beg kertas kepada Ryan Zafran .
" Lah susahkan aunty je .. " beg kertas itu disambut dengan baik . Sempat juga mata dia mengerling gadis di sebelah Datin Farah itu . Comel je .
" Tak susah pun . Selama ni aunty yang selalu susahkan Zaf sebab jagakan Suha . Zaf selalu je teman dia kalau Ad sibuk . Jadi aunty buat semua tu sebagai tanda terima kasih sebab sudi jaga Suha untuk kami semua " .
Ryan Zafran mengeleng perlahan . Dia tidak meminta balasan . Lagipun dia ikhlas mahu membantu keluarga itu . Bukan senang mahu menjaga anak istimewa seperti Nur Nasuha itu .
" Tak apa aunty . Tu memang tugas saja . Aunty tak payah susahkan diri sediakan semua ni " lembut dia bersuara .
" Haah mama , memang tugas Zaf pun " sampuk Nur Nasuha . Bibir dia terjuih ke depan .
" Hish kamu ni ! Apa kata macam tu ! " tegur Datin Farah . Bimbang anak muda di depan dia terasa hati .
Ryan Zafran menahan rasa . Ada juga yang kena cium nanti . Mujur ada Datin Farah . Kalau tak lunyai gadis itu kerana dia . Eii ! Mulut tu !
" Betul lah mama . Abang cakap macam tu .. " perlahan saja dia bersuara . Jari jemari dia bermain dengan hujung kain kurungnya .
Datin Farah mengeleng kepala . Ish ! Kalau bukan sebab si abang yang sudah terkenal dengan tahap kesengalan itu pasti anaknya tidak akan mengikut .
" Err .. aunty saya tak kisah pun . Lagi pun memang dah jadi tanggungjawab saja menjaga anak aunty "
Datin Farah memgerutkan dahinya . Tanggungjawab ? Macam pelik je bunyinya .
Ryan Zafran tersedar . Dia dah tersasul . Senyuman kekok diukir bagi mengusir rasa malu . Nur Nasuha pula terkebil - kebil melihat dua manusia di depan dia itu .
" err maksud saya -- " Ryan Zafran sudah hilang kata . Malunya !
" Tak apa . Aunty faham . Kalau ya pun aunty sokong .. " kata Datin Farah .
Dia kemudian berdiri diikuti Nur Nasuha . " Aunty pergi dulu lah ya . Kalau suka datang bawa keluarga . Aunty sokong kalau kamu nak anak aunty ni haa " .
Makin bertambah merah wajah Ryan Zafran . Itu lah apabila berkata tak bertapis . Apabila kelibat mereka hilang , Ryan Zafran terus menepik kuat . Malunya , hanya dia saja tahu .
Tapi tak apa , sudah dapat lampu hijau dari bakal mentua . Aii , seronoknya rasa !
____________________
K ! Hambar 😑
Idea baru jengah sikit je . Yg lain smua dlm mood tido 😪 maaf ler x memuaskan hati anda smua .. 🙇
YOU ARE READING
HADIRNYA DIA | C | ARS •5•
Aktuelle Literatur[ 5th BOOK = ARS ] COMPLETED ✔ _____________ Nur Nasuha , dia tidak seperti gadis normal yang lain . Hanya disebabkan satu peristiwa , dia berubah watak . Menjadi seperti 'budak-budak' bukanlah kehendak dia . Bahkan , dia menjadi seperti itu hanya k...