Zyan Zafrael tertawa riang apabila dibawa berjalan di sekitar kawasan mall itu . Sudah lama mereka berdua tidak meluangkan masa bersama . Tangannya mengenggam kemas tangan Nur Nasuha . Kesihatannya semakin membaik . Tubuhnya pula bertenaga . Jika tidak dia pasti akan terlantar lemah di atas katil .
" Ma , Zaf nak mainan ? " pinta anak kecil itu lalu tersenyum lebar . Tangan si mama digoyangkan .
Nur Nasuha senyum . Rambut anaknya diusap kasar . Mereka sama-sama melangkah masuk ke dalam kedai Toys r us . Zyan Zafrael menjerit kecil . Teruja melihat bermacam-macam mainan yang disusun di rak itu .
" Waaaaaahhhhh " dia mula berlari mendekati satu rak yang menyusun berkotak-kotak robot . Matanya membulat besar .
" Zaf nak beli apa ? Robot ? Cars ? Or something else ? " soalnya lembut . Mengikut sahaja kehendak anak sulungnya itu .
" Kejap mama ! "
Nur Nasuha angguk saja . Dia duduk di bangku yang tidak jauh dari anaknya . Penat berdiri lama-lama . Perutnya yang buncit sedikit itu diusap . Tidak sabar melihat perutnya kembali buncit seperti dulu .
" Mama sini ! " jeritan Zyan Zafrael membuatkan pelanggan lain turut tertoleh sama . Nyaring .
Nur Nasuha menepuk dahinya . Mengeleng kepala melihat gelagat teruja anaknya itu . Lalu dia pergi ke arah Zyan Zafrael yang berada di sebalik rak .
" Nak ni ! Boleh ? " dengan mata dikerdipkan dan wajah comel , membuatkan Nur Nasuha tidak mampu menolak .
" Ambillah " katanya lembut . Aduhai , anak siapalah yang comel sangat tu .
" Yeayyyy ! Saaaaaayang mama " kaki si mama dipeluknya erat . Lalu dia mencapai satu kotak besar .
" It's so heavy ma " rengeknya . Dengan susah payah dia membawa kotak itu ke kaunter bayaran . Tersenyum-senyum pekerja disitu melihat keletah comel Zyan Zafrael .
Kotak mainan itu diangkat lalu diletakkan di atas kaunter . Tersenyum-senyum dia apabila mainan itu menjadi miliknya . Setelah membuat bayaran , mereka berpimpin tangan menuju ke tempat pakir .
Tekaknya terasa mahu makan cendol . Suaminya masih lagi berada di negara China . 2 minggu meninggalkan mereka untuk menguruskan hal di sana . Suaminya akan pulang pada ahad minggu hadapan .
" Nanti Zaf nak main dengan adik . Eiii tak sabarnya " katanya lalu badan digoyangkan . Muka bukan main teruja lagi .
Nur Nasuha senyum . Baru saja beberapa langkah mereka berjalan , beberapa lelaki menyekat laluan mereka . Nur Nasuha segera menarik anaknya ke belakang .
" What do you want ? Siapa hantar korang ? " soalnya tegas . Matanya memandang sekeliling sebagai langkah berjaga-jaga .
Tempat pakir disitu sunyi . Maklumlah bukan hari minggu . Zyan Zafrael pula memandang lelaki-lelaki itu semua tajam .
" Kami dihantar untuk bunuh korang berdua " jawab salah seorang daripada mereka .
Lelaki itu meluru pantas ke arah Nur Nasuha bersama batang kayu ditangan . Tetapi dapat ditepis dengan pantas oleh wanita itu . Lengan lelaki itu dikilas ke belakang lalu dia menendang kuat badan lelaki itu .
Seorang lagi datang dari arah belakang lalu cuba menumbuk , dielak dengan pantas lalu dia menyiku perut lelaki itu kuat . Terbongkok lelaki itu menahan kesakitan . Kepala lelaki itu pula dipulas kuat dengan perasaan marah .
" Tak guna ! " pekik seorang lagi lelaki . Kali ini dia mengacukan pistol . Tepat ke arah Nur Nasuha .
" Oh shit ! " dengan pantas dia mengelak dan menyorok disebalik kenderaan . Sudahlah dia lupa membawa pistol bersamanya .
YOU ARE READING
HADIRNYA DIA | C | ARS •5•
Ficción General[ 5th BOOK = ARS ] COMPLETED ✔ _____________ Nur Nasuha , dia tidak seperti gadis normal yang lain . Hanya disebabkan satu peristiwa , dia berubah watak . Menjadi seperti 'budak-budak' bukanlah kehendak dia . Bahkan , dia menjadi seperti itu hanya k...