BAB 24

48.4K 2.4K 114
                                    

" Finally .. "

Syed Azrill mendepakan tangan dia . Muka macam budak - budak yang memang tak pernah tengok dunia luar . Teruja habis .

" Tak payah nak beria sangat lah . Malaysia je pun " perli Ryan Zafran . Dia segak berdiri di sebelah sahabatnya itu .

" Malaysia pun tetap aku rindu .. hmm " Syed Azrill menarik bagasi miliknya lalu berjalan meninggalkan Ryan Zafran . Pandai - pandailah lelaki itu membawa diri .

" Macam budak - budak .. " kutuk Ryan Zafran . Buat malu saja , sudahlah ramai yang memandang .

Kerana tidak mahu naik jet peribadi mereka , Ryan Zafran berbesar hati membelanja mereka semua tiket penerbangan ke Malaysia , di bawah syarikat Malaysia Airlines .

Semua bersorak gembira . Hanya tinggal beberapa orang saja di Jerman . Mengawal jika musuh menyerang lagi . Lucas pun di sana . Menikmati sisa cutinya . Hanya Jack yang mengikuti ketuanya pulang ke tanah air .

Jack memandang Ryan Zafran . Menunggu arahan daripada sang ketua . Tidak dipedulikan mata - mata yang memandang mereka . Tertarik dengan kekacakkan dua jejaka itu .

" Kita beli souvenir dulu " kata Ryan Zafran . Telefon di tangan dibuka . Tersenyum dia melihat chat yang masuk . Berderu - deru .

Jack angguk . Dia ikut saja langkah Ryan Zafran . Tugas dia menolak troli yang terisi bagasi milik mereka berdua . Syed Azrill ? Hilang entah ke mana .

Ryan Zafran memegang anak patung besar . Bersaiz lebih besar daripada badannya . Kalau bawa memang orang tak cam dirinya . Patung itu membuatkan dia teringatkan akan seseorang .

" Kau nak beli patung tu ke ? " Jack menegur . Lama betul Ryan Zafran pegang patung itu . Macam lah patung itu boleh hidup dan bercakap dengan Ryan Zafran .

" Aku ingat nak belikan untuk Suha " fikirnya . Tapi dia keliru . Terlalu banyak warna yang menarik . Dan kesemuanya nampak comel .

" Kau ada cadangkan ? " dia pandang Jack . Boleh sakit kepala kalau asyik memikir .

Jack diam seketika . Mata dia beralih ke arah patung - patung yang tersusun di rak itu . Dia pun tak tahu .

" Aku cadang kau ambil warna pink tu . Aku rasa sesuai dengan Suha kot " putusnya . Kepala digaru . Betul ke tak ? Bantai je lah .

Ryan Zafran mengambil lalu dibawa ke kaunter bayaran . Lantak lah suka ke tidak . Janji ada hadiah untuk cinta hati dia . Bukan balik dengan tangan kosong .

" How much ? "

" RM 600 "

Kad kredit master dikeluarkan . Biarlah duit melayang demi yang tercinta . Daripada berkepul - kepul dalam bank . Buat khazanah saja .

Ryan Zafran menyerahkan patung itu kepada Jack . Memang tak lah dia nak bawa . Hilang kewibaan dia sebagai ketua mafia . Jack mengeluh . Nak tak nak , dia kena juga .

" Kau duduk elok - elok ya .. " kata Jack pada patung itu . Patung itu didudukkan ke dalam troli . Mereka keluar dari kedai itu .

♧♧♧

Nur Salwa menyemak laporan yang baru dia terima daripada nurse tadi . Kaca mata yang dipakainya membuatkan wajah dia nampak lebih matang dari sebelumnya .

KLAK !

Pintu biliknya terbuka . Tersembul wajah nurse yang memang rapat dengannya . Nur Salwa tersenyum saja .

HADIRNYA DIA | C | ARS •5•Where stories live. Discover now