Ryan Zafran memandang lama wajah pucat isterinya yang masih terlantar di atas katil . Mujur saja tembakan itu tidak memberi kesan kepada bayi mereka . Jika tidak , sudah pasti malam itu juga dia mencari perempuan yang telah menyebabkan isterinya ditembak .
Tangan kanan Nur Nasuha digenggam kemas . Sudah 2 hari berlalu , namun tiada tanda - tanda bahawa wanita itu akan sedar . Ryan Zafran tidak kisah akan dirinya yang jelas sekali nampak tidak terurus .
" Zaf ? " mukanya diangkat . Wajah mummy dipandang dengan mata kuyu . Nampak sangat anaknya tidak cukup tidur .
Puan Sri Ratna meletakkan mangkuk tingkat yang dibawanya dari rumah . Sejak semalam anaknya tidak menjamah apa - apa . Hanya menempel rapat dengan isterinya . Jatuh kasihan dia melihat wajah kusut Ryan Zafran itu .
" Erm .. mummy datang dengan siapa ? " soalnya dalam suara serak .
Puan Sri Ratna tersenyum nipis . Rambut anaknya dirapikan dengan jarinya . Nampak macam kematian isteri saja lagaknya .
" Mummy drive sendiri . Kamu dah mandi belum ? Makan tak lagi ? Hmm ? " satu persatu dia bertanya .
Melihat gelengan perlahan dari Ryan Zafran membuatkan Puan Sri Ratna mengeluh berat .
" Better Zaf balik dulu . Biar pagi ni giliran mummy pula jaga Suha . Kamu balik rumah mandi . Ni macam tak terurus . Busuk tahu tak ! " Puan Sri Ratna sudah masuk mood membebelnya .
Geram melihat penampilan Ryan Zafran . Teruk sangat . Sedangkan isterinya cuma tidak sedarkan diri . Bukannya meninggal .
Lambat - lambat Ryan Zafran bangkit dari duduknya . Sempat dia mengucup dahi isterinya . Lama .
" Sayang tunggu abang tau . Abang balik kejap . Nanti abang datang balik ya .. " bisiknya lembut .
Tanpa mempedulikan Puan Sri Ratna , dia mengucup lembut bibir pucat isterinya . Sekejap saja . Puan Sri Ratna mengeleng kepala melihat gelagat Ryan Zafran . Macam nak berpisah lama .
" Dah - dah balik mandi . Macam lah nak berpisah " perlinya . Tubuh sasa Ryan Zafran ditolak menjauhi katil menantunya itu .
Ryan Zafran mencebik . Kalau dengan Puan Sri Ratna memang dia tidak boleh melawan . Kerana wanita itu kalau membebel , boleh parah . Sampai esok belum tentu habis . Belum lagi naik angin .
Hantu pun lari .
Ryan Zafran melihat penampilan dirinya . Rambut sudah dirapikan dan kelihatan lebih kemas dari semalam . Badannya pula mula terasa segar .
Jam ditangan ditilik sekilas . Sudah jam 5 petang . Dia tersenyum sendiri . Balik - balik dia terus nampak katil . Maklumlah tak tidur seharian . Mata berat semacam .
Mujur saja tidak terlajak . Kalau tidak , memang dia tidak dapat menemani isterinya di hospital . Terlajak tidur .
Dia keluar dari biliknya , di pertengahan jalan dia menghentikan langkah . Telefon yang berada di tangan tiba - tiba berbunyi . Tanpa melihat si pemanggil dia terus menjawab .
" Haa nak apa ? " soalnya kasar . Tangga dituruni satu persatu .
Sampai di anak tangga terakhir , dia berhenti . Menunggu balasan dari orang sebelah sana .
" Ni mummy " kedengaran satu suara halus . Kedengaran garang di talian sana .
Automatik Ryan Zafran jadi kaku . Habislah dia . Memang kenalah nanti .
" Ah -- err mummy .. hehe ada apa call Zaf ? " soalnya lembut . Belakang tengkuk diusap perlahan .
Jelas kedengaran dengusan kasar dari Puan Sri Ratna . Geram dengan anaknya itu .
" Ni mummy nak cakap yang isteri kamu dah sedar " sejurus itu talian terus dimatikan .
Tanpa sempat Ryan Zafran membalas . Terkelip - kelip matanya memandang skrin telefonnya yang mula gelap itu . Mumny cakap apa tadi ?
" Isteri aku dah sedar ? " dia seakan terpinga - pinga . Otak dia seakan lambat pick - up .
" Suha dah sedar ! " dia menjerit kuat lalu bergegas berlari keluar .
Senyuman bukan main lebar lagi . Tanpa bertangguh dia menghidupkan enjin keretanya . Mujur saja rumah mummy nya ada ramai pembantu rumah . Jadi tak perlu bimbang jika dia tidak tutup pintu .
Dia tak sabar mahu jumpa Nur Nasuha .
♧♧♧
Eyrica mengetap gigi kuat . Segala rancangannya musnah . Jika tiada mereka semua sudah pasti dia membunuh Nur Nasuha pada malam itu juga . Namun semuanya gagal kerana kedatangan Harith dan Sam . Dua lelaki itu memusnahkan segala rancangannya .
Hati dia cukup geram . Barang - barang dibaling kuat ke dinding kayu itu . Kini dia sudah hilang semua . Harta , kemewahan yang dia ada dulu kini semua ditarik . Dia kini merempat .
Dulu dia mengenakan pakaian mewah , kini yang tersarung pada tubuhnya hanyalah pakaian lusuh . Yang sudah tercalit dengan kotoran . Rambutnya sudah kusut .
Dua hari dia memerap diri di dalam rumah kayu itu . Bimbang jika dia ditangkap oleh konco - konco Ryan Zafran . Nyawanya kini sudah berada di hujung tanduk .
Eyrica mula membentak kuat . Duitnya sudah semakin menipis . Hanya tinggal RM 10 saja . Macam mana dia nak teruskan hidup ? Rancangan dia macam mana ?
" Bodoh ! " makinya sendiri .
Rambutnya ditarik kuat . Digenggam kuat umpama dia menarik rambut Nur Nasuha ketika itu . Selepas itu dia mula menangis sendiri .
" Kenapa ? Kenapa semua tinggalkan aku ? Kenapa ! " jeritnya sendiri .
Kaki dirapatkan ke dada . Eyrica meraung sendiri . Badan dijatuhkan . Lututnya dipeluk erat bersama linangan airmata yang tidak henti .
" Hik .. hik .. why papa tinggalkan Rica ? Kenapa papa tinggalkan Rica dengan budak tak guna ni ! " jeritnya lantang .
Perutnya yang sedikit membuncit itu ditumbuk perlahan . Airmata merebes laju . Mengenangkan anak dalam kandungannya membuatkan dia berasa marah dan geram dalam satu masa .
Anaknya . Anak haram yang tercipta hasil kerja terkutuk dia dan Mr Kenny ? Ingat lagi tak orang tua ni ? Dan anak dalam kandungan Eyrica merupakan anak ayahnya sendiri .
Hubungan terlarang antara bapak dan anak .
" I hate your dad ! Really hate you ! " jeritnya lalu tanpa dia sedar , dirinya rebah tidak sedarkan diri .
YOU ARE READING
HADIRNYA DIA | C | ARS •5•
Ficción General[ 5th BOOK = ARS ] COMPLETED ✔ _____________ Nur Nasuha , dia tidak seperti gadis normal yang lain . Hanya disebabkan satu peristiwa , dia berubah watak . Menjadi seperti 'budak-budak' bukanlah kehendak dia . Bahkan , dia menjadi seperti itu hanya k...