BAB 74

33.9K 1.9K 80
                                    

" BANGUN ! " kerusi yang diduduki oleh Nick disepak dengan kuat . Membuatkan lelaki itu terus terjaga dari tidur .

Wajah Nick penuh dengan kesan lebam , malah terdapat kesan calar dan torehan pada badan lelaki itu . Nick cukup terseksa duduk di dalam bilik besi itu . Dipukul oleh ahli Dark Vader tanpa belas kasihan .

" Liat juga kau nak bangun kan ? Apa dah nak mampus ? " sinis Ian Zarif . Kedua tangan dimasukkan ke dalam poket seluar .

Nick memandang Ian Zarif sekilas . Dia tiada tenaga mahu melawan lelaki itu . Tenaga dia dah habis .

" Kau beruntung , aku bagi kau makan . Tapi faham-faham lah sisa makanan budak-budak aku . Amacam sedap ? Sebab itu je aku rasa layak untuk bagi kepada kau " .

Dia berdiri di hadapan Nick . Merenung lelaki itu tajam . Kalau boleh , nak saja dia robek setiap isi daging lelaki itu . Merobek dan berikan kepada anjing untuk makan . Tetapi dia tidak boleh , kerana Nick hak ketua mereka . Hanya ketua yang layak sentuh baru mereka dibenarkan .

Ryder , hanya membenarkan mereka melakukan seksaan yang ringan-ringan saja . Selebihnya dia sendiri akan lakukan .

Ian Zarif mencekik leher Nick . Membuatkan Nick mengelepur kesakitan . Udara untuknya menyedut nafas tersekat-sekat .

" Le-lepaskan a-aku " katanya tersekat-sekat . Ian Zarif senyum .

" Not so fast , man . Aku nak bermain dengan kau , harap kau tak kisah " ujarnya dalam nada dingin .

Tubuh Nick dicampak kuat ke dinding . Kuat berbunyi impak tubuh itu bertemu dengan besi . Nick menahan perit pada tulang belakangnya . Dirinya ibarat haiwan , diikat dengan rantai besi yang panjang .

" To-tolong ja-jangan .. " rayu Nick apabila dilihat Ian Zarif yang memegang batang kayu .

" Apa ? Aku tak dengar lah " Ian Zarif meletakkan tangan ke telinga . Mukanya dibuat berkerut .

" Ja-jangan seksa aku -- " kata Nick sedikit kuat . Merayu kepada lelaki di hadapannya itu .

Ian Zarif senyum sinis . Lalu kayu itu dihayun kuat lalu dihentak ke kaki kiri Nick . Menjerit kuat Nick apabila terasa hentakan yang cukup kuat mengenai kakinya .

" Dalam mimpi . Aku akan bagi kau rasa , macam mananya terseksa orang yang pernah kau seksa dulu " bisiknya serius .

Nick memejam matanya rapat apabila terasa hentakan sekali lagi , pada kaki yang sama . Giginya diketap kuat dengan badan menggigil menahan sakit .

" Kalau ikutkan hati aku ni , aku dah cincang daging kau lumat-lumat " kata Ian Zarif berbaur geram .

Dihentak beberapa kali kaki Nick , sehingga dia terasa puas . Kedengaran dengan jelas sekali tulang patah . Dia akan pastikan tulang kaki lelaki hancur .

" Itu baru sikit , lepasni kau tak akan dapat bernafas lagi  "

♧♧♧

" Ma .. ma .. "

Matanya dibuka perlahan-lahan . Bibirnya tidak henti-henti memanggil mamanya . Tangan kecil itu bergerak sama . Sinaran cahaya putih itu membuatkan dia silau .

" Zaf " panggilan dari seseorang membuatkan dia menoleh ke kanan . Matanya dikecilkan . Cuba memfokus figura wanita yang berdiri tidak jauh darinya .

" Mama " panggilnya perlahan . Dalam nada bergetar .

Wanita itu makin mendekati tubuh kecil itu . Airmata Zyan Zafrael jatuh laju ke pipinya . Dia menangis melihat raut wajah mamanya . Nur Nasuha senyum .

" Ya sayang , Zaf dah lupakan mama ke ? Dah tak sayang mama ? " tutur Nur Nasuha . Tersenyum manis .

" Tak . Zaf sayang mama . Zaf nak mama hik .. hik .. " tuturnya dalam esak tangis .

" Shh -- mama pun sayangkan Zaf . Sayang sangat-sangat . Hero mama tak boleh nangis . Adik baby tak suka tengok abang dia nangis " pujuk Nur Nasuha lembut .

" Tapi kenapa mama pakai baju putih " soalnya polos . Esakan terhenti tetapi airmata tetap mengalir .

Senyuman Nur Nasuha mati . Hatinya menjadi sebak . Airmata yang ingin jatuh cuba ditahan sedaya upaya . " Mama kena pergi sayang .. " tuturnya sebak .

Zyan Zafrael terpinga-pinga . Tidak memahami kata-kata mamanya . " Mama nak pergi mana ? Mama nak tinggalkan Zaf ke ? " .

" Mama kena pergi . Dah sampai masanya untuk mama pergi . Mama akan pergi dengan adik baby . Zaf -- Zaf jadi anak yang baik ya , dengar cakap papa . Jangan nakal-nakal . Jangan selalu susahkan papa . Katakan pada papa , mama sayangkan dia . Sayang sangat-sangat " .

Akhirnya , airmata yang cuba ditahan jatuh ke pipi . Setitis demi setitis . Zyan Zafrael bangkit dari pembaringan . Memegang erat kedua tangan mamanya .

" Zaf nak ikut . Zaf tak nak mama pergi . Zaf nak ikut mama -- " dia kembali merengek .

Nur Nasuha mengusap lembut kepala anaknya . Mungkin ini kali terakhirnya menatap wajah kesayangan dia . Permata dia . Airmata anaknya disapu lembut .

" Tak boleh sayang . Belum sampai masanya lagi . Zaf jangan risau , mama tetap ada bersama dengan Zaf . Kat sini " tangannya dibawa ke dada anaknya . Tersenyum melihat raut wajah sememeh anaknya itu .

" Betul ni ? Kalau mama tinggalkan Zaf , Zaf tak nak kawan mama lagi . Adik baby pun sama ! " katanya tegas . Dia memeluk pinggang mamanya . Mukanya disondol ke perut mamanya .

Nur Nasuha senyum . Membalas dakapan anaknya . Dahi Zyan Zafrael dicium lama . Menatap wajah permatanya buat kali terakhir .

"Mama kena pergi Zaf . Ingat pesan mama . Jagakan papa untuk mama " dan bayangnya terus hilang .

Eyreen yang berada di kerusi terkejut melihat Zyan Zafrael membuka mata . Tersenyum dia melihat anak itu sudah sedar setelah dua hari tidak sedarkan diri .

" Mama ! Mama ! " dia mula meracau-racau . Memanggil mamanya . Eyreen terus memeluk Zyan Zafrael .

" Shh -- tenang sayang . Tenang .. " dia membisik lembut . Lama kelamaan tubuh itu berhenti dari meronta-ronta .

Zyan Zafrael memandang wajah Eyreen . " Mama mana ? Tadi Zaf jumpa mama . Dia ada kat sini . Dengan Zaf " katanya laju .

Eyreen terpinga-pinga . Sepanjang hari dia bersama dengan budak itu , tidak langsung kelihatan kelibat kakak iparnya itu . Hatinya menjadi tidak sedap .

" Mama kata dia nak pergi . Zaf tak nak mama pergi . Zaf nak mama " rengeknya kuat . Tangisannya mula pecah .

" Shh .. nanti Zaf jumpa dengan mama ya . Aunty yakin mama tak apa-apa . Zaf tidur ya . Bila Zaf buka mata nanti , mama ada kat sebelah Zaf " pujuknya lembut .

" Betul ni ? Tak tipu "

" Betul sayang . Dah tidur " dia menyelimut tubuh Zyan Zafrael hingga paras dada .

Perlahan-lahan budak itu tertidur dengan sendiri . Mungkin kesan ubat masih ada , buatkan matanya cepat saja mahu tertutup . Eyreen melepaskan keluhan . Dia terpaksa berbohong . Jika tidak makin memberontak .

HADIRNYA DIA | C | ARS •5•Where stories live. Discover now