BAB 27

52.4K 2.5K 64
                                    

Nur Nasuha mengusap bulu kucing itu . Sesekali dia tertawa riang apabila kucing itu bermain di kakinya . Hanya Tom yang dia punyai untuk dijadikan kawan . Sudah seminggu dia tidak membelai Tom . Kesian Tom .

" Tom , aku minta maaf sebab lama tak main dengan kau . Aku sibuk lah . Ada majlis entah apa - apa . Kena pakai itu .. ini .. kau tahu tak aku rimas " rungut gadis itu . Umpama Tom memahami .

" Tom .. kau nak tahu sesuatu tak ? " badan Tom diangkat lalu diletakkan di atas ribaan dia . Tom berbunyi tanda suka .

" Meow ~~ "

" Aku dah kahwin . Tapi kau tahu tak aku kahwin dengan siapa ? Aku kahwin dengan Ryan Zafran . Kau kenal tak dia tu siapa ? " katanya dalam keterujaan .

Kebetulan pula masa itu , Ryan Zafran melangkah masuk . Dia tersenyum melihat isterinya asyik membelai bulu Tom . Memang tak boleh dipisahkan .

" Abang Ad kata , dia tu garang macam singa . Kalau marah dia akan pukul orang . Aku takutlah Tom . Nanti kalau dia pukul aku macam mana ? Kau tolong aku tak ? " gumam Nur Nasuha .

Tom sudah tertidur . Seronok agaknya dibelai oleh tuannya . Ryan Zafran yang dengar sudah terlopong .

" Hmm tidurlah " Nur Nasuha bangun . Dia berjalan menuju ke bakul kucing yang terletak di hujung bilik . Ruangan khas untuk Tom tidur .

Selesai meletakkan Tom , dia memusingkan badan dia ke belakang . Tersentak dia melihat Ryan Zafran tegak berdiri tidak jauh darinya .

" Kenapa sayang cakap macam tu tadi ? " soalnya lembut . Dia memghampiri Nur Nasuha . Lalu dia memdongakkan dagu isterinya itu .

" Err ... ermm sebagai langkah keselamatan " balas Nur Nasuha gugup .

" Pfftt .. hahahahaha " terbahak - bahak Ryan Zafran ketawa . Kelakar !

" Kenapa gelak ? Betul lah Suha cakap ! Kalau abang pukul Suha , Tom boleh selamatkan . Dia boleh cakar muka abang sampai berdarah ! Padan muka ! " katanya bersungguh - sungguh .

" Sayang .. sayang .. kenapalah dengar sangat cakap Adrian bongok tu " kutuk dia selamba . Badan Nur Nasuha ditarik mendekati dia .

" Jangan dengar sangat cakap Adrian tu . Otak dia sewel sikit . Tak mungkin abang nak sakitkan sayang . Sayang sangat bermakna pada abang .."

" Kalau sayang nak tahu , Adrian tu yang abang patut pukul . Ada ke cakap kat isteri abang macam tu . Aku dapat kau Adrian memang lunyai kena dengan aku " ayat akhir digumam perlahan .

" Ermmm .. " Nur Nasuha mengumam . Dia statik berdiri . Tidak tahu untuk berkata apa lagi .

" Dah sayang pergi mandi dulu . Lepas ni kita keluar " badan isterinya ditolak perlahan .

" Okay " ceria saja suara Nur Nasuha . Pantang diajak keluar .

♧♧♧

BANG !

BANG !

Adrian Adham melihat picu pistolnya . Tembakan tepat terkena pada titik tengah . Skill dia masih pro lagi . Cuma dia sudah lama tidak memegang senjata .

" Bro ... " seseorang memanggilnya . Adrian Adham menjongket kening .

" Ni yang kau minta ! Semua info ada kat dalam ni " satu fail dilempar ke atas meja . Habis berterbangan debu di atas meja itu .

" Kau dari mana ? " soalnya . Pistol diselit ke pinggang dia . Lalu fail itu diambil dan dibeleknya sekali imbas .

" As usual .. " balas Roy malas . Dia menghenyek punggung di atas sofa . Kedua kaki diletakkan di atas meja .

" Kau pasti ni semua maklumat pasal lelaki itu " fail itu diangkat tinggi .

Roy mengangguk . Dia memang bekerja . Bekerja dengan Adrian Adham . Menyelesaikan masalah lelaki itu . Botak pula santai berehat di rumah .

" Baguslah . Ni upah kau " sampul dibaling kepada Roy . Memang kerja dia senang , tetapi gaji lumayan .

Bukan senang nak godam maklumat musuh . Lagi - lagi maklumat negara . Kerja dia sebagai hacker bukan senang . Roy tersenyum lebar . Sampul itu dimasukkan ke dalam jaketnya .

" Aku cau dulu " Roy keluar dari rumah itu . Meninggalkan Adrian Adham .

Lelaki itu tersenyum sinis .

" Welcome to the hell , man " .

♧♧♧

" Nak aiskrim ! " jerit Nur Nasuha kuat lalu berlari menuju ke arah penjual aiskrim itu .

Ryan Zafran tercengang . Tak peduli pandangan pelik orang ramai , dia mengejar Nur Nasuha . Budak ni lah ! Kalau nampak ais krim , apa - apa pun tak nampak dah .

" Pakcik nak ais krim coklat satu " matanya dikebil - kebilkan . Comel !

Pakcik itu senyum . Lalu satu kon ais krim coklat diberikan kepada Nur Nasuha . Gadis itu menyambut gembira . Lidah dia menjilat ais krim itu .

" Pakcik minta duit dengan dia . Dia bayar .. tata " Nur Nasuha menunjuk kepada Ryan Zafran .

Tercengang lelaki itu dibuatnya . Lalu tanpa kata duit diserahkan kepada pakcik itu . Dia mengekori langkah Nur Nasuha dari belakang . Angin pantai membuatkan tudung gadis itu berterbangan .

" Nasib dapat isteri macam ni " bebel dia perlahan . Jelas sekali isterinya nampak macam kanak - kanak riang .

" Abang ! Cepatlah ! " jerit Nur Nasuha . Dia sudah berdiri di tepi pantai . Air laut menyentuh kakinya .

" Sayang laju - laju nak ke mana ? Dah lah tinggal abang kat belakang " pinggang isterinya dipeluk erat .

" Abang dah besar . Tak hilang punya . Suha nak main dengan air pantai je " balas gadis itu laju . Air krim sudah selamat masuk ke dalam perutnya .

Ryan Zafran mengelengkan kepala . Comot habis wajah isterinya . Lalu dia menyapu kesan comot pada pipi dan tepi bibir Nur Nasuha . Buat dia geram je . Kalau tak fikirkan disini tempat public , memang dah lama wajah Nur Nasuha menjadi mangsa ciuman dia .

CUP !

Nur Nasuha tersentak . Pipi dia terasa basah . Ryan Zafran tersenyum . Tudung isterinya dibetulkan . Suasana itu cukup romantik . Lagi - lagi sudah nak senja .

" Eii ! Apa ni cium orang " pipinya dilap dengan tangan . Nur Nasuha menghentak kakinya .

" Salah ke ? Isteri abang jugakan ? " sekali lagi dia mencium pipi isterinya . Terjerit kecil Nur Nasuha .

" Abang ! " memuncung bibir Nur Nasuha . Tak senang dengan tingkah suaminya itu . Gatal ! Miang !

" Hahahahahaha " tergelak Ryan Zafran . Kenapalah isterinya comel sangat !

Tanpa kata dia mencempung badan Nur Nasuha . Tidak dihiraukan mata - mata yang memandang . Jeritan Nur Nasuha mati apabila bibir dia disentuh lembut oleh Ryan Zafran .

" Tonight you're mine .. baby " bisiknya nakal .

Nur Nasuha terpinga - pinga . Tidak mengerti . Leher Ryan Zafran dirangkulnya erat . Buatnya jatuh , tak ke naya . Itu yang dia difikirkan sekarang ni .

HADIRNYA DIA | C | ARS •5•Where stories live. Discover now