Nur Nasuha asyik bermain dengan air di kolam renang . Kocakkan air terhasil apabila kakinya dihayunkan . Senyuman terukir di bibirnya .
" Sayang ! " sergah Ryan Zafran dari belakang . Nur Nasuha tersentak . Wajahnya jelas nampak terkejut .
Lalu pipi tembam Nur Nasuha dikucup Ryan Zafran . Dia menarik tubuh kecil isterinya duduk di celah kangkang dia . Menjadikan tubuh itu berada di tengah - tengah .
Nur Nasuha sudah tidak keruan . Dapat dia rasakan lekukan badan tegap suaminya yang tidak berbaju itu . Malam - malam begini suaminya gemar tidak memakai baju .
Hanya berseluar pendek dan tidak pun seluar panjang . Jarang sekali memakai baju . Katanya panas . Jantung dia kemain bekerja lagi . Moga - moga dia terhindar dari penyakit jantung .
" Buat apa kat sini malam - malam ? Tak sejuk ke ? Hmm ? " soalnya . Pinggang isterinya diramas dari tepi .
Menjadikan suasana semakin hangat . Nur Nasuha hanya diam . Matanya bulat memandang dasar kolam renang yang diterangi cahaya lampu bewarna hijau dan merah .
Perlahan - lahan bibir Ryan Zafran tersenyum sinis . Dia tahu , isterinya sedang gugup dan berperang dengan perasaan sendiri .
' Soon Suha , kau sendiri akan jatuh tersungkur . Dan masa itu semua akan terbongkar ' .
Nur Nasuha meramas - ramas tangannya sendiri . Menghilangkan rasa janggal . Sejak keluar dari hospital , dirinya menjadi tidak tentu arah . Hilang segala sifat budak - budak dia .
' C'mon Suha . Mana sikap budak - budak kau ! Tak akan kau nak terkantoi kot ! Sia - sia je plan kau selama ni ! ' hatinya berbisik geram .
" Suha nak tidur . Suha ngatuk " katanya tiba - tiba dan cuba melepaskan diri dari rangkulan kemas Ryan Zafran .
Kepalanya menunduk sedari tadi . Dengan membawa perut yang besar itu , cukup membataskan pergerakan dia . Tidak selincah dulu lagi . Cukup berhati - hati .
" Awal lagi sayang . Baru pukul 9 malam . Teman abang kejap " bisikan lembut Ryan Zafran mematikan niatnya .
Dan dia kembali duduk . Merendakam kaki ke dalam air kolam . Sambil diapit oleh tubuh sasa Ryan Zafran . Nur Nasuha makin tidak tentu arah .
Ryan Zafran senyum sinis . Ya , dia sengaja berbuat begitu . Mahu melihat sejauh mana lakonan berkesan isterinya itu .
Marah ?
Memang dia marah . Ryan Zafran cukup pantang jika ada yang berani menipu dirinya hidup - hidup . Tetapi ini isterinya . Wanita kesayangannya .
Akan ada hukuman sendiri .
" How's my baby ? Baik - baik je kan ? " tangan kasarnya mengusap perlahan perut isterinya .
Kucupan diberikan di belakang kepala Nur Nasuha . Kedudukan mereka sangat rapat . Dapat dia rasakan tubuh isterinya yang mula dingin .
" Sayang ? Kenapa senyap je ni ? Mana mulut awak ? " sengaja Ryan Zafran mengusik .
Pipi isterinya ditarik selamba . Membuatkan wajah Nur Nasuha berkerut sakit . Automatik tangannya naik menampar tangan Ryan Zafran .
" Benci abang . Tak nak kawan ! " rajuknya dan menarik muka . Berpeluk tubuh .
Ryan Zafran melepaskan ketawa . Ingatkan nak bisu sampai ke tua . Keluar juga suara walaupun merajuk .
" Kalau tak nak kawan dengan abang , habistu sayang nak kawan dengan siapa ? Barbie sayang tu ke ? " usik Ryan Zafran lagi .
Nur Nasuha memusingkan badan ke belakang . Lalu tangan dia laju menonyoh geram wajah Ryan Zafran . Suka sangat mengusik ! Eii ! Geram je dia rasa sekarang ni . Ada juga yang tenggelam dalam kolam memalam camni .
YOU ARE READING
HADIRNYA DIA | C | ARS •5•
Ficción General[ 5th BOOK = ARS ] COMPLETED ✔ _____________ Nur Nasuha , dia tidak seperti gadis normal yang lain . Hanya disebabkan satu peristiwa , dia berubah watak . Menjadi seperti 'budak-budak' bukanlah kehendak dia . Bahkan , dia menjadi seperti itu hanya k...