Ryan Zafran nampak tampan pada malam itu . Dia mengenakan kemeja hitam dan jeans hitam . Lengan dilipat hingga paras siku dan baju itu menampakkan tubuh kekar dia . Rambut pula dibuat gaya pacak . Kacak sangat !
Malam itu , tetamu yang hadir untuk ulang tahun majlis perkahwinan ibu bapa dia begitu ramai . Meja pula disusun di laman rumah secara memanjang . Ala-ala kenduri kahwin gitu .
" Ramai betul yang datang .. " komen dia apabila dia melihat tetamu mula mengambil tempat masing-masing .
Setiap meja di secara memanjang dengan meja bulat . Dan ditengah-tengah terbentang karpet merah menghadap pentas kecil yang dihias cantik .
" Zaf ! " jeritan nyaring itu menyentakkan Ryan Zafran .
Radya Zafia berlari anak mendapatkan sepupu dia itu . Dia nampak cantik dengan baju kurung moden warna cream dan tudung berwarna coklat . Muka pula dihiasi mekap yang tidak terlalu tebal .
" Apa ? " Ryan Zafran nak tak nak saja melayan adik sepupu dia itu .
Radya Zafia membuat muka . Lengan Ryan Zafran dipaut erat . Macam pasangan kekasih saja lagak mereka .
" Mummy panggil kau . Dia kata anak jantan dia ke ada kat sebelah dia sambut tetamu .. " sambil berkata dengan menarik Ryan Zafran mengikuti dia .
Ryan Zafran membuat muka pasrah . Kalau Puan Sri Ratna bersuara memang kena ikut . Kalau tak memang cair tahi telinga mendengar bebelan padu mummy kesayangan dia itu .
Sampai saja di sebelah mummy dia , Ryan Zafran berdiri malas . Radya Zafia pula berdiri di sebelah Tan Sri Zarif . Masing-masing kelihatan gembira .
" Haa .. kamu ke mana tadi ? Mummy cari tak jumpa pun .. " Puan Sri Ratna memandang anaknya tajam .
Kemudian dia kembali tersenyum dan menyalami tetamu yang menyapa mereka . Mereka berdiri di hadapan pintu pagar menyambut tetamu yang hadir . Majlis pula lambat lagi bermula .
" Ada je kat taman sana .. " Ryan Zafran tersenyum kecil . Malas betul dia mahu melayan bebelan mummy dia .
Tan Sri Razif tersenyum saja dengan gelagat anak dan mak itu . Kemudian dia pandang anak saudara dia di sebelah .
" Daddy lek-lek je . Mummy memang cam tu .. " Radya Zafia tersenyum lalu dia ketawa kecil .
" Macam-macam kamu ni .. " hujung hidung gadis itu dicuit . Mereka sama-sama bergelak ketawa .
♧♧♧
" Lambat nya .. " rungut Adrian Adham . Jari jemari dia diketuk-ketuk di stereng kereta .
Hari ini dia memandu Alphard . Terpaksa sebenarnya kerana Dato ' Farouk malas memandu . Jadi dia lah yang menjadi pemandu untuk malam ini . Kalau ikutkan dia tidak pergi , banyak kerja pejabat yang dia harus selesaikan . Tapi kerana arahan Datin Farah terpaksa dia akur .
" Mana yang lain ? " kening diangkat kepada si kakak . Dahi dia berkerut apabila Nur Salwa tidak memberi reaksi .
Sejak masuk dalam kereta lagi , Nur Salwa termenung sambil memandang ke luar tingkap . Adrian Adham berdehem sikit kuat . Namun , Nur Salwa tetap sama . Beku . Tidak memberi reaksi pun .
" Aik ? Pehal pula dengan minah ni ? " dia putus asa . Cermin pandang belakang direndahkan . Baik dia membetulkan rambutnya yang nampak serabut itu .
Bunyi pintu dibuka , barulah Nur Salwa tersedar dari lamunan dia . Dia duduk di sebelah pemandu . Dato' Farouk dan Datin Farah duduk di kerusi belakang menemani anak manja mereka .
Adrian Adham pada malam itu mengenakan kemeja warna putih dan ripped jeans hitam yang terkoyak pada lutut dan peha . Nur Salwa pula mengenakan kurung kapas berbunga kecil dan tudung bawal kosong berwarna hijau . Nur Nasuha pula mengenakan kurung moden berwarna ungu dan tudung warna hitam .
" Kita gerak sekarang .. "
Adrian Adham mengundurkan kereta . Sebaik saja melepasi pagar rumah , minyak ditekan dan kelajuan kereta mula bertambah .
" Mama kita nak pergi mana ? Dinner ke ? " Nur Nasuha bersuara .
Bosan mula melanda apabila setengah jam kereta bergerak di atas jalan . Dato' Farouk dengan tab di tangan . Nur Salwa sambung termenung . Datin Farah pula asyik berbalas chatting rakan dia .
" Rumah kawan mama . Dia ada buat makan-makan .. " balas Datin Farah . Kang tak pasal mengamuk pula anak bongsu dia itu .
" Makan ? Wahh .. bestnya .. mesti banyak makanan kan ? Eii ! Tak sabarnya .. " kaki dihentakkan perlahan dengan muka terujanya .
" Adik kalau makan banyak gemuk . Tengok badan adik dah gemuk .. " Adrian Adham memulakan usikkan dia .
Nur Nasuha memandang tubuh dia . Kemudian kedua tangan ditekup ke pipi . Kedua pipinya dikembung dengan mata yang membulat .
" Haah laa gemuk .. eii tak suka laa " Nur Nasuha mula merengek . Lengan baju mama dia dikuis dengan jarinya .
" Ma , adik dah gemuk . Mesti tak cantik kan ? " perlahan dia mengadu . Muka bukan main monyok lagi .
" Tak adalah . Tak gemuk pun . Adik jangan dengar cakap abang tu . Otak dia tak betul " selamba saja Datin Farah mengenakan Adrian Adham .
" What ? Tak betul ? " Adrian Adham tidak puas hati .
" Papa tengok mama cakap Am tak betul .. " adu dia manja . Tapi memang pun dia manja dengan Dato' Farouk . Anak papa kan .
" Kamu layan sangat mama kamu tu . Kang dua-dua tak betul " kata Dato' Farouk . Sikit pun mata dia tak teralih dari tab di tangan .
Fokus mata dia melihat e-mail yang baru dihantar oleh setiausaha dia . E-mail dari klien dia .
" Emph ! Papa pun sama je .. " Adrian Adham menghentikan kereta .
Kini mereka tiba di sebuah kawasan perumahan . Jelas terpapar di depan mata mereka sebuah villa tersergam indah dengan keluasan tanah yang sangat luas .
" Dah sampai pun . Jom .. " agak teruja Datin Farah . Pintu kereta dibuka .
Nur Nasuha pula mengikuti mama dia . Tak boleh lepas budak tu . Kang hilang entah ke mana . Kalau nak tinggalkan mesti kena ada yang teman .
" Kak oii ! Sampai bila kau termenung do ? Kita dah sampai ni ? " penuh sabar Adrian Adham menunggu si kakak di sebelah .
Nak kunci kereta tadi baru dia perasan yang Nur Salwa masih kaku di kerusi sebelah . Kalau tak memang dia tinggalkan macam tu je .
" Aku nak turun lah ni .. ish budak ni .. " dia menjeling si abang dengan tajam .
Begitu lah mereka . Ada masa memang akan gaduh . Ada masa berbaik . Macam anjing dan kucing .
" Budak ? Aku dah besar ok ! Kau tu budak ! Pendek " kepala Nur Salwa diketuk dengan kunci kereta dengan riak tak bersalah .
" Ish ! Malas aku layan kau ! Sengal punya abang " Nur Salwa berlari mendapatkan ibu bapa dia yang sudah jauh ke depan .
" Dia sengalkan aku ? Tak guna punya adik .. "
______________________
Eii dorang dh nak jumpa *teruja*
😂😂
![](https://img.wattpad.com/cover/134503064-288-k975330.jpg)
YOU ARE READING
HADIRNYA DIA | C | ARS •5•
Fiksi Umum[ 5th BOOK = ARS ] COMPLETED ✔ _____________ Nur Nasuha , dia tidak seperti gadis normal yang lain . Hanya disebabkan satu peristiwa , dia berubah watak . Menjadi seperti 'budak-budak' bukanlah kehendak dia . Bahkan , dia menjadi seperti itu hanya k...