" Keadaan Puan Nasuha okay . Cuma dia memerlukan rehat yang cukup . Saya dah masukkan air ke dalam tubuhnya . Tenaga dia lemah . Jangan bagi dia tertekan atau stres . Boleh membahayakan bayi dalam kandungannya . Buat masa ini , bagi pesakit rehat dahulu . Kalau tak ada apa-apa saya pergi dulu " .
Freya mengangguk . Menghantar pemergian doktor lelaki itu dengan hujung mata . Kemudian matanya beralih ke arah katil . Di mana Nur Nasuha ditempatkan .
Sebaik saja mendapati wanita itu pengsan , dia dan Louis bergegas membawa Nur Nasuha ke hospital . Risau sekiranya berlaku apa-apa kepada wanita itu . Jika tidak , berjawablah mereka dengan Ryan Zafran .
Tangan kanan wanita itu dimasukkan tiub drib . Tubuh yang lemah membuatkan Nur Nasuha terpaksa di tahan di wad . Paling disangka , wanita itu sedang hamil .
Freya duduk di kerusi . Louis pula membawa anak-anak makan di cafe di bawah . Tidak sempat bersarapan di rumah tadi . Wajah pucat Nur Nasuha dipandang .
KLAK !
Pintu terbuka . Terjengul kepala Zyan Zafrael lalu kanak-kanak itu berlari ke arah katil , di mana si ibu yang masih terlena . Mata bulatnya memandang wajah Freya .
" Ibu " panggilnya perlahan . Lengan kiri Nur Nasuha dipegang sekejap .
Luois duduk di sofa bersama kembar . Fiona diletakkan di atas ribaan manakala Leonardo melangkah ke arah Freya .
" Aunty ibu tidur ke ? " soal Zyan Zafrael . Kaki dijengket untuk melihat wajah si ibu .
Airmata mula bergenang . Freya yang melihat Zyan Zafrael begitu , terus menarik anak kecil itu diletakkan di atas pehanya .
" Shh .. tak mau nangis camni . Ibu okay jelah . Ibu penat sebab tu ibu tidur " pujuk Freya . Airmata di pipi Zyan Zafrael disapu lembut .
" Tipu ! Ibu mesti marah Zaf kan ! Sebab Zaf nakal ! " tangis anak kecil itu .
Freya mengeleng kepala perlahan . Tangan kecil Zyan Zafrael dibawa ke perut Nur Nasuha . Budak itu memandang tidak mengerti .
" Dalam perut ibu ada adik . Zaf nanti akan jadi abang . Suka tak ? " kata Freya ceria .
" Adik ? Betul ke ? " riak Zyan Zafrael nampak teruja .
Sudah lama dia menunggu kehadiran seseorang untuk bermain bersama . Leonardo dan Fiona hanya sesekali saja bermain dengannya . Selebihnya kembar itu suka tidur . Dia tiada kawan sepermainan .
" Betul . Suka ? "
" Sukaaaaa " jerit Zyan Zafrael lalu memeluk Freya erat .
Luois senyum saja memerhati Freya melayan keletah Fiona dan Zyan Zafrael . Sekasar manapun wanita itu , tetap ada kelembutan . Terserlah sifat keibuan dalam diri Freya . Mana dia tidak jatuh hati .
Dulu bukan main payah dia mengayat Freya . Gadis itu terlalu dingin . Dirinya yang kacak tidak langsung di pandang oleh Freya . Tersenyum sendiri dia mengingat kenangan dulu .
Freya yang dingin .
" Addy ! " panggilan dari Leonardo menyedarkan dirinya .
Dipandang Leonardo yang bersusah payah memanjat sofa . Punggung si anak ditolak menggunakan kaki . Leonardo akhirnya dapat duduk di sebelah Louis .
" Addy , nape yut aty Uha ucit ? ( Daddy , kenapa perut Aunty Suha buncit ? ) " soalnya dalam pelat .
Tetapi comel . Rambut peranganya terjuntai ke dahi . Mengikut warna rambut Freya . Perang coklat .
" Dalam perut Aunty Suha ada baby " kata Louis sambil lewa .
Tangan asyik menaip di telefon . Kedua kaki diletakkan di atas meja . Leonardo di sebelah masih memproses kata-kata seorang bapa .
YOU ARE READING
HADIRNYA DIA | C | ARS •5•
Ficción General[ 5th BOOK = ARS ] COMPLETED ✔ _____________ Nur Nasuha , dia tidak seperti gadis normal yang lain . Hanya disebabkan satu peristiwa , dia berubah watak . Menjadi seperti 'budak-budak' bukanlah kehendak dia . Bahkan , dia menjadi seperti itu hanya k...