Hallo hallo!❤
Sebelum masuk ceritanya, aku mau minta maaf lahir batin dulu buat semuanya👋
Mungkin aku sering bilang update hari ini, atau jam segini tapi ternyata ngga juga. Mohon maaf sekali lagi.Jangan lupa cek story aku yang lain di saramagdalena05
Ada cerita "Diradela" dan "Jupiter"Love you❤❤❤
***
Pembullyan adalah tindakan yang tak pernah bisa dibenarkan apapun alasannya. Jangan menutup mata ketika pembullyan terjadi di depan matamu. Jadilah terang bagi mereka yang sedang mengalami masa gelap.
-Kurang Cantik
***
Diwaktu istirahat Renata tampak asik menikmati baksonya bersama teman-temannya.
"Hai!" tiba-tiba seorang cowok menghampiri meja Renata membuat semua pasang mata di meja tersebut mentapnya.
"Kak Rendi?!" Lily, Tarisa, Daniar, Vino dan Rafael tampak kaget melihat kehadiran siswa tampan SMA Pandawa di meja kantin mereka.
"Gue boleh gabung?" tanyanya sambil tersenyum ramah.
Bukannya menjawab, mereka justru memandang satu sama lain. Terkecuali Renata yang hanya menunduk menatap baksonya, kini tangannya terasa dingin dan berkeringat dengan jantung berdegub kencang.
"Boleh?" tanya Rendi lagi.
"Oh iya, silahkan kak!" Daniar mempersilahkan supaya Rendi duduk di sampingnya, tepat di ujung meja sebelah kanan. Tempat duduk Rendi dan Renata terpaut jauh, karena Renata berada di ujung satunya.
"Ren-Ren." bisik Tarisa yang duduk di sebelah gadis itu.
Tanpa jawaban Renata menatapnya seolah bertanya. 'apa?'
"Itu kak Rendi kenapa senyum-senyum ngelihat ke arah sini? Apa kalian udah pacaran?" tanya Tarisa penasaran.
Renata melirik sedikit ke arah Rendi yang sedang menikmati roti di tangannya, lalu menatap ke belakang.
"Itu ada adik kelas cantik kali" Renata menujuk dengan dagunya ke arah adik kelas cewek yang duduk di belakangnya.
Tarisa ikut menengok ke belakang. "Cantikan juga elo." balasnya sambil kembali menikmati bakso.
Untuk beberapa saat meja itu hening. Hanya ada seruan dari siswa lain dan dentingan sendok yang terdengar.
"Duh gak bisa nih kayak gini!" mendadak Vino berseru sambil menaruh kasar sendok dan garpunya membuat semua orang kaget dan menatapnya.
"Lo kenapa sih?" tanya Daniar heran.
"Gue udah penasaran nih daritadi!"
"Penasaran apaan?"
"Gue penasaran kenapa bang Rendi tiba-tiba kesini. Mau ngapain lo bang?" tanyanya to the point.
Cowok dengan tampang dingin itu hanya diam.
"Bang lo mau ng... euuuuuu..." tiba-tiba Vino sendawa.
"Anjir sendawa lo bau banget!" protes Lily yang langsung sambil menutup hidung.
Vino nyengir. "Sorry... euuuu..." lagi-lagi ia sendawa, mengeluarkan angin busuk dari perutnya.
"Vino anjir!" Lily meninju sekali pundak cowok yang duduk disebelahnya. "Bau tau!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kurang Cantik
Novela JuvenilSemua orang dilahirkan bukan menurut apa yang di inginkan. Kita tak akan bisa meminta untuk dilahirkan jadi apa dan bagaimana. Seperti Renata, yang merasa dirinya kurang beruntung karena terlahir tak cantik. Kepercayaan dirinya hilang dan air matany...