Huaaa lama banget ga update. Jangan lupa spam komen biar semangat update
Di part ini, siap-siap sakit hatiiiiii
***
Semua orang pernah ngelakuin kesalahan dimasa lalu, harusnya selalu ada kata maaf.
***
"Rendi masa aku pake gaun gini kamu cuman pake celana jeans sama jaket gitu?" Renata tak mau keluar dari mobil karena salah lagi menggunakan baju malam ini.
Rendi hanya menggunakan celana jeans, kaos putih dibalut jaket hitam dan sneakers sementara Renata tampak formal mengenakan gaun biru langit, heels, tas putih serta tatanan rambut diurai rapi.
"Kamu bilang mau ketemu sama papah! Berarti ini acara penting!" Renata masih ngomel-ngomel sedangkan Rendi sudah cengengesan tanpa dosa.
"Tuhkan malah ketawa! Balik ke rumah dulu ah aku mau ganti baju!"
Mendengar itu Rendi auto balem, nahan ketawa. "Aku kan bilangnya acara makan malem sama papah harusnya santai aja. Tapi gak pa-pa pake itu aja, cantik kok!"
"Ih bukan masalah cantik atau nggaknya, tapi aku malu dandanan kayak gini. Kayak mau ke pesta tau!"
"Udah gak pa-pa ayo turun!"
"Gak mau!"
"Ren..."
"GAK MAU RENDI!" Renata jadi kesal sendiri, kenapa sih cowok suka maksa?
"Ya udah aku gendong?"
"GAK!" tolak Renata lagi namun, Rendi justru keluar lalu berlari mengitari mobil untuk membuka pintu bagian kursi penumpang.
"Ren-Rendi!" Renata yang sudah digendong paksa berteriak histeris.
Sementara Rendi tersenyum tipis lalu berjalan cepat masuk ke dalam restoran bintang lima, tak lupa juga ia mengunci mobil lewat tombol otomatis yang ada di tangannya.
"RENDI LEPAS!" Renata berontak dari gendongan Rendi yang mengangkatnya seperti orang pingsan.
"Renata diem, nanti jatuh!" ucap Rendi saat mulai menaiki anak tangga.
"Turunin ih!"
"Gak mau ih!" Rendi meniru gaya bicara Renata dengan ekspresi super menyebalkan.
"Ishhh turunin gak?! Kalo gak kita putus!"
Berhasil, ancamannya kali ini membuat Rendi melangkah langkahnya. "Putus?" tanyanya dengan sorot mata tajam.
"Iya makanya turunin!" Renata memasang wajah kesal.
"Okey-okey." Rendi akhirnya mengalah menurunkan gadisnya. "Tapi aku pegang ya, biar gak kabur."
"Ih aku gak akan kabur!" Renata yang sudah dipegang tangannya berontak mencoba melepas genggamannya.
"Eh itu papah!" Rendi menunjuk pria parubaya berbadan gemuk yang sedang duduk bersama wanita seksi dan seorang remaja perempuan. Tak lupa ada dua bodyguard yang berada di belakang Surya, papahnya.
Renata hanya menurut, mengikuti langkah cowok itu. Saat sudah dekat, raut wajah Rendi berubah jadi dingin. Renata bisa liat jelas perubahannya.
"Rendi!" Surya menyambut putranya sambil melempar senyum sementara Rendi hanya diam dengan ekspresi dingin.
Beberapa pelayan pun datang membawa makanan yang sepertinya sudah di pesan. Hanya Renata yang tidak kebagian.
"Tolong buatkan satu lagi untuk dia." papah Rendi memberi perintah dan pelayan tersebut mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kurang Cantik
Teen FictionSemua orang dilahirkan bukan menurut apa yang di inginkan. Kita tak akan bisa meminta untuk dilahirkan jadi apa dan bagaimana. Seperti Renata, yang merasa dirinya kurang beruntung karena terlahir tak cantik. Kepercayaan dirinya hilang dan air matany...