Orang yang spesial akan terkalahkan dengan yang selalu ada.
-Alaya.
-The Knave Boy-
🎵Cepat pulang
Cepat kembali
Jangan pergi lagi🎵Sasa menyanyi dengan suara fals. Tetap dia percaya diri karena sekarang yang mendengarnya hanya dua manusia tidak ada kehidupan lagipula sekarang sedang berada di apartemenin miliknya. Ini sudah menjadi rutinitas mereka bertiga, kalau tidak ada tempat berkumpul tempat inilah menjadi sasaran.
Dengan berlagak centilnya dia bernyanyi sambil memegang botol minyak wangi depan kaca yang menangkup seluruh tubuhnya. Tujuannya bernyanyi untuk menghibur dan sedikit menyindir satu gadis yang akhir-akhir ini murung karena seseorang. Entah kenapa dia terlihat menjadi sosok orang pendiam, mungkin karena dia merindukan seseorang.
"Cepat pulang Dipta, Alaya kangen, sama aku juga," ucap Sasa lalu melirik ke arah Alaya yang tidur di atas sofa dengan menyelimuti tubuhnya.
"Geblek," balas Rhena.
"Terhitung tiga hari Dipta belum balik." Kata-kata Sasa menyadarkan Alaya dan melirik kearahnya.
Memang sudah tiga hari berlalu, cowok itu belum menampakan batang hidungnya. Ia hanya tahu dari Simon kalau Dipta hanya dua hari disana, tapi sekarang sudah lewat satu hari. Mungkin ia ketinggalan pesawat, atau dia mati di Milan, Alaya sama sekali tidak peduli.
Itu tidak terlalu penting. Yang terpenting sekarang, akhir-akhir ini kesehatan Alaya mulai menurun dan suhu tubuhnya tidak menentu. Pandangannya yang sedikit kabur, dan kepalanya sangat pusing berat. Entah faktor apa yang membuat Alaya seperti ini, dia adalah orang yang jarang sakit. Sekalinya sakit hanya batuk dan semacam flu biasa. Tapi kali ini berbeda, Alaya merasakan kalau kesehatannya benar-benar menurun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Knave Boy
Genç Kurgu[END] [BOOK 1 : Dipta dan Alaya] Si Dipta, bule Milan asli Jawa. Bukan badboy, tapi dia knave boy yang mengartikan bajingan. Dengan teori lima menit berpacaran kemudian putus dengan sosok gadis cantik untuk menghindari adik kelas yang terus mengej...