Kayaknya bakal izin hiatus selama satu minggu. Terus tunggu kelanjutan si Dipta sama si Alaya:')
---
-The Knave Boy-
Hari terus berlalu. Setelah kejadian malam itu, Dipta merasakan Alaya yang semakin menjauh darinya. Bahkan ada kabar buruk yang ia dengar akhir-akhir ini. Alaya memutuskan untuk mengundurkan diri dari teater padahal tinggal beberapa hari lagi dia akan mengikuti lomba antar sekolah.
Perasaan Dipta semakin kacau. Seperti ada rasa khawaitr yang tak menentu. Dipta sudah tiga hari tidak melihat gadis itu masuk sekolah, biasanya dia berjalan bersama teman-temannya. Tapi kali ini tidak, Sasa dan Rhena hanya tampak berduaan. Kemana Alaya?
Musik dugem, lampu remang kelap-kelip, penari sexy yang sedang menunjukan aksinya di tiang panggung. Inilah dunia Dipta yang sekarang berbeda dengan dulu. Betapa nikmatnya lelaki ini duduk sambil menikmati akohol yang membuat kesadarannya menurun
Efek sampingnya sudah mulai menggerayangi tubuh Dipta. Semua sel-sel saraf otaknya mengalami penurunan bahkan tidak berfungsi dengan baik. Dipta memang sudah gila, dia menghabiskan satu botol setengah minuman keras. Dipta dulu pernah di kurung oleh Papanya karena mabuk meminum minuman keras di Milan.
"Argh!" Dipta menjenggut rambutnya sendiri, rasanya kepalanya mau pecah.
Dipta meneguk minuman itu di gelas terakhirnya.
"Mau nambah satu botol lagi, Mas?" tanya waitress.
Dipta mengangguk sambil tersenyum. "Iya, Alaya," ucap Dipta melantur.
Ia sudah mengalami perubahan psikologis karena efek samping dari minuman keras ini. Benar, sekarang Dipta mudah tersinggung, bicara mengawur, atau kehilangan konsentrasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Knave Boy
Teen Fiction[END] [BOOK 1 : Dipta dan Alaya] Si Dipta, bule Milan asli Jawa. Bukan badboy, tapi dia knave boy yang mengartikan bajingan. Dengan teori lima menit berpacaran kemudian putus dengan sosok gadis cantik untuk menghindari adik kelas yang terus mengej...